Sebagian Maskapai di Dunia Ternyata Larang Pilotnya Berjanggut, Ini Alasannya

ADVERTISEMENT

Sebagian Maskapai di Dunia Ternyata Larang Pilotnya Berjanggut, Ini Alasannya

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 16 Jun 2024 15:00 WIB
Karena Aturan Ini, Pilot Tak Boleh Makan Sembarangan di Pesawat
Iustrasi pilot. Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta -

Apakah detikers menyadari, hanya ada sedikit pilot yang memiliki janggut? Ternyata di dunia ini ada sejumlah maskapai penerbangan besar yang memiliki kebijakan ketat mengenai rambut di wajah.

American Airlines, misalnya, mengharuskan pilotnya bercukur bersih sebelum melapor untuk bertugas.

"Kami tidak mengizinkan pilot dengan rambut di wajah untuk bertugas aktif," jelas juru bicara American Airlines kepada Thrillist, dikutip dari IFL Science.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini sebenarnya dilatarbelakangi oleh keselamatan. Keselamatan adalah salah satu hal terbesar dan terpenting dalam industri kami," ungkapnya lagi.

Maskapai penerbangan Amerika bahkan tidak mengizinkan jumpseater atau awak maskapai penerbangan yang tidak bertugas yang menempati kursi cadangan yang dapat dilipat di pesawat, untuk memiliki janggut. Beberapa maskapai penerbangan memang mengizinkan memiliki sedikit rambut di wajah, meskipun dibatasi pada janggut atau kumis yang tercukur rapi.

ADVERTISEMENT

Kebijakan ini bukan berkaitan dengan fesyen, melainkan hasil tinjauan keamanan masker dan bulu wajah pada 1987. Terdapat laporan bahwa janggut dapat membuat masker oksigen menjadi kurang efisien, beberapa penelitian pun menunjukkan hal tersebut.

"Tiga masker oksigen populer yang disetujui TSO dan dilengkapi dengan regulator yang dipasang di masker diuji untuk menentukan apakah penurunan kinerja akan terjadi akibat adanya rambut di wajah," jelas laporan tersebut menerangkan salah satu penelitian.

"Data yang dihasilkan dari riset-riset ini menunjukkan bahwa penurunan kinerja memang terjadi ketika terdapat bulu wajah di sepanjang permukaan segel masker oksigen. Penurunan performa sebanding dengan jumlah bulu wajah yang ada, jenis masker yang dikenakan, sistem suspensi yang terkait dengan masker, dan tingkat latihan yang dilakukan individu tersebut," lanjut penjelasan dalam laporan tersebut.

Salah satu penelitian menemukan kebocoran antara 16 dan 67 persen terjadi pada penumpang yang berjanggut di balik masker oksigen. Masalah keselamatan ini diperburuk oleh aktivitas fisik awak kapal, yang meningkatkan laju pernapasan dan meningkatkan risiko hipoksia.

Meskipun semua maskapai penerbangan mengizinkan penumpangnya memiliki rambut di wajah, berkurangnya aliran udara yang disebabkan oleh janggut lebat juga bisa menjadi masalah bagi mereka dalam situasi darurat.

"Kebocoran udara sekitar yang disebabkan oleh janggut tidak memungkinkan persentase oksigen yang cukup untuk dialirkan ke bagian bawah saluran pernapasan," kata laporan tersebut.

"Penumpang berjanggut mungkin mengalami kekurangan oksigen setelah dekompresi yang dapat menyebabkan berbagai tingkat hipoksia (kondisi fisiologis yang terjadi ketika tubuh tidak menerima cukup oksigen). Jika masker dikenakan dengan benar dan prosedur penurunan darurat seperti biasa dapat diikuti, defisit oksigenasi mungkin tidak cukup parah hingga mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan hilangnya kesadaran."




(nah/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads