Pengertian Keanekaragaman Hayati, Tingkatan, dan Manfaatnya

ADVERTISEMENT

Pengertian Keanekaragaman Hayati, Tingkatan, dan Manfaatnya

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Minggu, 16 Jun 2024 06:00 WIB
Ribuan jenis pepohonan berusia puluhan bahkan ratusan tahun serta beragam habitat spesies hewan dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Bodogol, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/11/2015). Salah satu hewan endemik Pulau Jawa yang dilindungi dan hampir puna Owa Jawa pun di konservasi di kawasan ini. Para pelajar dan mahasiswa yang mempelajari keanekaragaman hayati baik hewan ataupun tumbuhan juga bisa mempelajarinya dan melihat langsung di alam liar TN Gn Gede Pangrango Bodogol ini. Rachman Haryanto/detikcom.
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Dalam kehidupan sehari-hari, detikers sering melihat perbedaan antara anak hewan yang satu dengan yang lain, meskipun mereka dari induk yang sama, seperti warna bulunya yang berbeda-beda. Nah hal itu dinamakan keanekaragaman hayati.

Keanekaragaman hayati dapat diartikan sebagai keseluruhan kekayaan makhluk hidup yang ada di muka bumi termasuk didalamnya materi genetik dan ekosistem yang terbentuk karenanya.

Terdapat tingkatan keanekaragaman yaitu tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem. Berikut penjelasannya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Keanekaragaman Hayati

Mengutip dari buku Biologi Dasar, keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkam menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya.

Keanekaragaman hayati menyatakan totalitas variasi yang meliputi perbedaan bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup.

ADVERTISEMENT

Wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman terus menurun jika semakin menjauh dari ekuator.

Indonesia merupakan 5 besar negara yang mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi, dimana tidak kurang 42 tipe ekosistem alam daratan, 5 tipe ekosistem laut, dan 17% dari total spesies yang hidup di muka bumi terdapat di Indonesia.

Termasuk 10% dari seluruh jenis tumbuhan berbunga, 12% jenis Mamalia dunia, 16% hewan Reptil dan Amfibi di dunia, dan 25% dari seluruh jenis ikan di dunia.

Tingkat Keanekaragaman Hayati

Mengutip dari buku Biologi SMA/MA, tingkat keanekaragaman terbagi menjadi 3 yaitu keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem, berikut penjelasanya:

1. Keanekaragaman Tingkat Gen

Gen adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam lokus kromosom. Setiap individu makhluk hidup mempunyai kromosom yang tersusun atas benang-benang pembawa sifat keturunan yang terdapat di dalam inti sel.

Pada dasarnya, setiap makhluk hidup mempunyai kerangka dasar genetik yang sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya.

Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sehingga menyebabkan perbedaan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sehingga menyebabkan ekspresi penampilan suatu individu menjadi berbeda-beda dan muncul variasi dalam satu spesies.

Contoh:

Β· Warna kulit manusia : putih, kuning langsat, coklat, dan hitam.

Β· Rambut : lurus, ikal, keriting

Β· Mangga : golek, udang, apel

Β· Anjing : bulldog, herder, pudel, kampung,

Β· Kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, dan kelapa kopyor

2. Keanekaragaman Tingkat Jenis

Spesies atau jenis adalah individu yang mempunyai persamaan morfologis, anatomi, fisiologi, dan mampu saling kawin dengan sesamanya yang menghasilkan keturunan yang fertil atau subur.

Keanekaragaman hayati tingkat spesies adalah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan antar individu berbeda spesies dalam satu familia.

Keanekaragaman hayati tingkat spesies terbentuk karena perbedaan struktur dan jumlah gen.Contoh lain yang dapat menunjukkan adanya keanekaragaman pada tingkat spesies adalah sebagai berikut:

Β· Padi, sorgum, gandum, dan cantel, yang termasuk dalam famili Graminae.

Β· Buah sirsak, buah srikaya, dan buah nona, yang termasuk dalam satu famili Annonaceae.

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

Ekosistem adalah suatu bentuk komunitas dalam suatu areal tertentu, dapat berupa daratan maupun air. Oleh karena itu, kita mengenal ada ekosistem bakau, terumbu karang lahan basah, hutan, sungai, ekosistem pantai, ekosistem pucuk gunung, dan sebagainya.

Suatu perubahan yang terjadi pada individu akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem. Keanekaragaman seperti genetik, jenis, dan ekosistem tidak dapat dipisahkan satu sama lain sebab keanekaragaman jenis dapat tumbuh dan berkembang baik apabila berada di daerah yang sesuai.

Keanekaragaman ekosistem adalah variasi macam-macam yang ada di permukaan bumi yang disebabkan oleh perpaduan antara unsur biotik yang bervariasi dengan faktor abiotik yang beraneka ragam seperti suhu, kelembaban, pH, salinitas, kecepatan angin, dan topografi.

Contoh keanekaragaman hayati tingkat lainnya adalah tumbuhan kelapa tumbuh di pantai, aren tumbuh di pegunungan dan rawa-rawa air tawar, serta palem dan pinang di daerah dataran rendah.

Manfaat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati memiliki beberapa manfaat, yaitu:

1. Sumber Obat dan Kosmetik

Beberapa tumbuhan dipercaya memiliki khasiat yang baik dalam kesehatan, seperti dalam masyarakat Sumbawa menggunakan akar salban, akar sawak, akar kesumbang, dan lainnya sebagai ramuan minyak urut

2. Sumber Sandang, Pangan, dan Papan

Daging ayam dan daging sapi yang dimanfaatkan sumber pangan, batang pohon jati yang digunakan sebagai pembuatan rumah, dan pohon kapas sebagai sumber sandang.

3. Lahan Penelitian dan Pengenalan Ilmu

Suaka margasatwa dan cagar alam dapat digunakan sebagai tempat pendidikan dan penelitian karena dari tempat tersebut kita dapat mengetahui berbagai informasi atau mengetahui mengenai aneka ragam flora dan fauna.

4. Sarana Peningkatan Nilai Budaya

Nilai budaya adalah hasil karya seseorang yang berasal dari kekhasan keanekaragaman hayati. Contohnya adalah bentuk sayap dan cara terbang burung yang memberi inspirasi dalam penemuan pesawat terbang.

5. Sumber Plasma Nutfah

Plasma nutfah adalah sifat-sifat unggul pada hewan, tumbuhan, dan mikroba dan bersumber di hutan. Akan tetapi dari hewan, tumbuhan dan mikroba tersebut ada yang belum diketahui fungsinya.

Meskipun demikian, manusia tidak boleh memusnahkannya karena mungkin saja didalamnya mengandung suatu zat yang berperan penting bagi kehidupan.

6. Sumber Pendapatan

Pemanfaatan suatu bagian tertentu pada flora dan fauna yang dapat dijual dan hasilnya digunakan sebagai sumber pendapatan.

7. Sarana Rekreasi

Melimpahnya keanekaragaman hayati akan menjadikan suatu kawasan memiliki pemandangan yang indah, sehingga kawasan tersebut dapat dikembangkan sebagai kawasan ekoturisme atau wisata alam.

8. Sumber Energi

Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, keanekaragaman hayati ternyata juga mempunyai peranan penting dalam penyediaan energi bagi kehidupan manusia.

Sumber energi dari minyak dan gas berasal dari fosil-fosil hewan dan tumbuhan yang tertimbun dalam tanah selama jutaan tahun.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads