Apakah detikers tahu kota terdingin di dunia ada di mana? Tidak tanggung-tanggung, suhunya bahkan sampai minus 71 derajat Celcius, lo!
Kota terdingin di dunia ternyata adalah kota Yakutsk di Rusia. Yakutsk terletak di Siberia, salah satu wilayah terdingin dan paling jarang penduduknya di dunia.
Yakutsk adalah rumah bagi sekitar 336.200 orang dan banyak di antaranya bekerja untuk Alrosa, sebuah perusahaan yang menjalankan tambang berlian di kota tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suhu di Yakutsk sudah mencapai minus 60 derajat Celcius. Beberapa penduduk bersikeras bahwa mereka pernah mengalami hari-hari yang jauh lebih dingin, tetapi mereka tidak dapat memastikannya karena termometer hanya menunjukkan suhu minus 63 derajat Celcius.
Rerata Suhu Tahunan Yakutsk Minus 7,5 Derajat Celcius
Menurut Climate Data, Yakutsk memiliki suhu tahunan rata-rata minus 7,5 derajat Celcius. Suhu di Yakutsk bisa berada di bawah 0 derajat Celcius selama enam bulan dalam setahun.
Meski sangat 'menggigil', kematian akibat cuaca dingin tidak terlalu berdampak pada kota ini. Sebuah studi yang dipublikasikan di BMJ menunjukkan angka kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan flu tidak meningkat di Yakutsk seiring turunnya suhu.
Hal ini karena warga tahu untuk memakai pakaian yang sangat hangat dan tetap berada di dalam rumah.
Oymyakon Kalahkan Yakutsk Sebagai Kota Terdingin
Meskipun Yakutsk yang terkenal sebagai kota terdingin, tetapi ada kota lain yang berpenduduk lebih sedikit dan lebih dingin. Oymyakon, pemukiman Rusia yang berpenduduk sekitar 500 orang, mencapai suhu beku minus 71,2 derajat Celcius pada tahun 1924.
Mengagetkan lagi, Yakutsk dan Oymyakon tidak berdekatan satu sama lain. Mereka dipisahkan sejauh 928 kilometer dengan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain akan memakan waktu sekitar 21 jam.
Lalu mengapa kedua tempat ini begitu dingin? Mengapa juga rang-orang terus hidup di lingkungan yang sulit dan ekstrem ini?
Mengapa Yakutsk dan Oymyakon Sangat Dingin?
Kedua kota yang berada di Siberia ini sangat dingin karena kombinasi garis lintang yang tinggi dan daratan yang luas. Suhu global yang ekstrim, baik tinggi maupun rendah, cenderung terjadi di benua karena daratan memanas dan mendingin lebih cepat dibandingkan lautan.
Dalam kasus Siberia, lapisan salju dan es juga berperan karena membantu menjaga wilayah tersebut tetap sejuk dengan memantulkan kembali radiasi Matahari yang masuk ke luar angkasa.
Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan terciptanya zona tekanan tinggi semi permanen yang besar di Siberia pada musim dingin, yang dikenal sebagai "Siberian High".
"Tekanan tinggi di benua dengan garis lintang tinggi umumnya diketahui memiliki udara yang stabil, kelembaban rendah, dan langit cerah, yang mengakibatkan suhu permukaan sangat dingin," kata DeCaria dalam Live Science, dikutip Kamis (13/6/2024).
Topografi juga berperan dalam rendahnya suhu di Yakutsk dan Oymyakon. Kedua tempat ini berada di lembah lokal, dikelilingi oleh dataran yang lebih tinggi.
"Konsekuensinya adalah apa yang disebut 'danau udara dingin' mudah terbentuk dalam kondisi musim dingin yang tenang," kata Jouni RΓ€isΓ€nen, dosen senior di Institute for Atmospheric and Earth System Research (INAR) di Universitas Helsinki di Finlandia.
Kantong-kantong udara dingin yang relatif "berat" ini dapat terperangkap di dekat dasar lembah. Untuk Oymyakon, efek ini diperkuat oleh ketinggian pegunungan di sekitarnya yang relatif tinggi.
Mengapa Orang-orang Masih Tinggal di Yakutsk dan Oymyakon?
Ocobock, antropolog biologi dan direktur Laboratorium Energi Manusia di Universitas Notre Dame, mengatakan jika orang-orang bangga dengan tempat tinggal mereka. Mereka juga bangga akan kemampuan bisa hidup di lingkungan keras.
"Kecerdikan yang mereka miliki untuk berhasil hidup di lingkungan yang keras," ujarnya.
Bagaimana detikers, tertarik untuk tinggal di kota terdingin di dunia?
(nir/faz)