Bioteknologi: Pengertian, Sejarah, Konsep, dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Bioteknologi: Pengertian, Sejarah, Konsep, dan Contohnya

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Kamis, 13 Jun 2024 05:30 WIB
Petani menunjukkan hasil panen jagung hibrida bioteknologi NK Pendekar Sakti di Desa Banyubang, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (27/2/2024).  Jagung bioteknologi pertama di Indonesia itu memiliki keunggulan yaitu tahan terhadap hama ulat penggerek batang, mudah dibudidayakan serta dapat meningkatkan hasil panen hingga 7-8 ton per hektare dan diharapkan dapat meningkatkan target produksi pangan. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/rwa.
Panen jagung bioteknologi di Lamongan. Foto: Rizal Hanafi
Jakarta -

Detikers, sering mendengar kata bioteknologi? Apa kalian tahu pengertian dari bioteknologi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bioteknologi adalah teknologi yang menyangkut jasad hidup. Sementara itu, definisi lainnya yaitu, bioteknologi umumnya mencakup rekayasa genetik dan biologi molekul yang mendasarinya tidak cuma bergerak seputar manusia.

Istilah bioteknologi pertama kali dikemukakan oleh Karl Ereky, seorang insinyur Hongaria pada tahun 1917 untuk mendeskripsikan produksi babi dalam skala besar dengan menggunakan bit gula sebagai sumber pakannya, dikutip dari buku Pengantar Bioteknologi (Teori & Aplikasi) yang dituliskan oleh Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika ditinjau dari pengertiannya dalam bahasa, arti kata bioteknologi berasal dari bahasa Latin, yaitu kata bios yaitu hidup, teuchos yaitu alat dan logos yaitu ilmu, sehingga dapat dikatakan bahwa pengertian dari bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup, baik mikroorganisme maupun makro organisme untuk menghasilkan dan atau menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.

Menurut European Federation of Biotechnology (EFB), bioteknologi dapat diartikan sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa.

ADVERTISEMENT

Adapun definisi menurut European Federation of Biotechnology (EFB), bioteknologi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern, yang dapat dijelaskan sebagai berikut.

Bioteknologi tradisional adalah bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme secara langsung untuk menghasilkan suatu produk seperti bir, anggur, keju, dan makanan lainnya. Sedangkan, bioteknologi modern adalah menggunakan bagian dari mikroorganisme dengan metode DNA rekombinan dan mengembangkan proses bioteknologi modern dengan teknik fusi sel.

Sejarah Bioteknologi

Dikutip dari buku Pengantar Bioteknologi yang dituliskan oleh Agustin Krisna Wardani, Sudarma Dita Wijayanti, Endrika Widyastuti, dijelaskan mengenai sejarah bioteknologi.

Bioteknologi dimulai sejak manusia menyadari pentingnya organisme (hewan/tanaman atau mikroba) dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Sejarah bioteknologi berawal dari proses fermentasi bird dan pembuatan keju yang dilakukan oleh orang Mesir dan Sumeria pada 2000 SM.

Kemudian pada 500 SM, di China pertama kalinya ditemukan jamur penghasil antibiotik pada kedelai untuk penanganan infeksi. Tonggak bioteknologi di bidang pertanian adalah sejak dilakukannya teknik pemuliaan tanaman oleh bangsa Yunani untuk meningkatkan kualitas tanaman.

Pengembangan bioteknologi berlanjut dengan ditemukannya mikroskop oleh ilmuwan Belanda yaitu Zacharias Jansshen pada abad 16 dan ditemukannya sel oleh Robert Hooke dan bakteri oleh Antoni Van Leeuwenhoek pada abad 17.

Konsep Bioteknologi

Dikutip dari buku Panduan Bioteknologi Pertanian yang dituliskan oleh Oryza Maheswari, dijelaskan mengenai konsep bioteknologi sebagai berikut:

1. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional atau tradisional adalah bioteknologi yang menggunakan bakteri, proses biokimia, serta proses genetik alami berupa mutasi atau rekombinasi gen. Prinsip bioteknologi ini telah dikenal umat manusia selama ribuan tahun.

Prinsip dasar bioteknologi konvensional adalah memanfaatkan mikroorganisme utuh secara langsung tanpa proses rekayasa, sehingga pemanfaatannya masih sangat terbatas.

2. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern merupakan penerapan bioteknologi berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah. Bioteknologi modern mulai mengalami perkembangan yang signifikan setelah ditemukannya struktur DNA pada tahun 1950-an.

Rekayasa genetika adalah manipulasi gen secara langsung untuk tujuan praktis. Teknik ini memanfaatkan biokimia dan mikroorganisme secara terarah, sehingga dapat diperoleh hasil sesuai yang diinginkan.

Contoh Bioteknologi

Bioteknologi Konvensional


1. Bidang Makanan

Pada bidang makanan bioteknologi konvensional yang dihasilkan adalah fermentasi yang prosesnya dibantu oleh mikroorganisme, contohnya seperti keju, tempe, yoghurt, kecap, cuka, dan masih banyak lagi.

2. Bidang Pertanian

Kultur jaringan yang memiliki fungsi untuk mengendalikan penyakit pada pembastaran berfungsi untuk menghasilkan tanaman yang lebih baik dari induknya.

3. Bidang Industri

Bioteknologi konvensional dalam bidang industri adalah adanya teknik bioremediasi. Teknik ini menggunakan mikroba seperti Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida dengan cara melepaskan mikroba pada media limbah pabrik yang tercemar.

4. Bidang Pengobatan

Bioteknologi konvensional pada bidang pengobatan contohnya adalah antibiotik penisilin dan memiliki manfaat meningkatkan imunitas.

5. Bidang Peternakan

Bioteknologi konvensional pada bidang peternakan contohnya adalah domba ankon yang memiliki ciri kaki pendek dan bengkok serta sapi jersey yang merupakan hasil mutasi alami yang diseleksi oleh manusia untuk dapat menghasilkan susu dengan kandungan krim yang banyak.

Bioteknologi Konvensional

1. Produksi bioenergi dari bahan baru atau dikenal kualitas kacang

  • Mengurangi kandungan protein penyebab alergi
  • Rekayasa genetika, sehingga bakteri bisa memproduksi enzim chymosin/rennin untuk mencerna susu.

2. Bidang pertanian

  • Menghasilkan tanaman kedelai yang tahan terhadap herbisida
  • Tersedianya tanaman jagung dan kapas yang tahan terhadap serangan serangga
  • Tanaman padi, kentang, dan tebu yang tahan terhadap kekeringan
  • Buah tomat yang memiliki masa simpan lama
  • Tanaman padi yang mengandung vitamin A.

3. Bidang kesehatan

  • Rekayasa jaringan
  • Pemanfaatan sel punca
  • Produksi insulin pada bakteri
  • Produksi vaksin
  • Pemanfaatan antibodi monoklonal

4. Bidang kelautan

Contoh bioteknologi modern pada bidang kelautan didapat dari pemanfaatan senyawa aktif dari organisme laut yang menghasilkan produk perawatan kulit, bioremediasi, kontrol biofouling, restorasi habitat laut, pemantauan lingkungan terhadap wabah penyakit dan manajemen sumber daya dan pengobatan kanker.

5. Bidang lingkungan

  • Pemulihan tanah yang tercemar dengan memanfaatkan mikroba atau tanaman yang disebut bioremediasi
  • Mengontrol polusi udara dengan teknik biosensor
  • Pemanfaatan enzim untuk proses bleaching menggantikan senyawa kimia
  • Produksi bioenergi dari bahan baru atau dikenal juga sebagai renewable resources.



(nah/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads