Kenapa Bisa Ada Kilatan Warna Hijau saat Sunset? Ini Penjelasannya

ADVERTISEMENT

Kenapa Bisa Ada Kilatan Warna Hijau saat Sunset? Ini Penjelasannya

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Senin, 03 Jun 2024 18:00 WIB
FILE- In this Jan. 18, 2017, file photo, photographers take photos of a tourist couples wedding at the famous Kuta beach during sunset in Bali, Indonesia. According to a 2016 survey from wedding site The Knot, the average cost of an international destination wedding is $25,800. That figure may be within your event budget, but for guests, international airfare and multinight lodging could be out of reach. (AP Photo/Firdia Lisnawati, File)
Foto: AP/Firdia Lisnawati/Ilustrasi Matahari Terbenam
Jakarta -

Apakah detikers suka momen Matahari terbit (sunrise) dan tenggelam (sunset)? Saat langit cerah, momen ini menjadi indah karena Matahari yang bulat akan dihiasi cahaya oranye yang berpendar. Tapi, kenapa ya kadang ada kilatan warna lain seperti hijau saat sunset?

Sebenarnya, kemunculan warna-warna lain di langit saat Matahari terbit dan terbenam adalah fenomena yang umum. Karena, ini sama halnya seperti pelangi yang bisa punya banyak warna di langit.

Peneliti optik di University of Glasgow, Johannes Courtial, menjelaskan bahwa kilatan cahaya hijau yang muncul saat Matahari terbit dan tenggelam adalah hasil pemisahan sinar Matahari menjadi warna-warna berbeda. Kilatan tersebut kadang terlihat tepat setelah Matahari sebelum terbit atau mulai terbenam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya, sinar Matahari berwarna putih karena terdiri atas seluruh panjang gelombang cahaya tampak," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Live Science.

Adanya Pembiasan Cahaya

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pemisahan sinar Matahari, ini terjadi ketika cahaya putih melalui media dengan kepadatan lebih tinggi, seperti kaca atau air. Pada sudut tertentu, panjang gelombang warna berbeda mulai membengkok dan terpisah. Pemisahan ini disebut sebagai pembiasan.

ADVERTISEMENT

"Dengan kepadatan gas yang bervariasi, atmosfer Bumi dapat membiaskan cahaya itu. Maka dari itu terkadang terlihat lingkaran cahaya pelangi di sekitar Matahari atau fatamorgana di kejauhan," ungkap Jan Null, ahli meteorologi di California.

Utamanya, pembiasan terlihat ketika Matahari semakin dekat ke cakrawala karena sinar Matahari melalui bagian atmosfer yang paling tebal dengan sudut yang sangat tajam.

Bagaimana Cara yang Tepat untuk Melihat Kilatan Hijau?

Berdasarkan kondisinya, kilatan hijau ini terbagi menjadi dua tipe. Salah satu tipenya terjadi tepat sebelum Matahari terbenam. Ini yang ada di referensi novel berjudul The Green Ray karya Jules Verne.

Jan Null sendiri, mengatakan bahwa dirinya lebih sering melihat tipe kilatan hijau yang terjadi saat Matahari masih berada di atas air.

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk dapat melihat kilatan hijau dengan jelas?

Menurut Courtial, untuk melihat kilatan hijau, harus bisa melihat Matahari saat berada dekat dengan cakrawala, seperti di pantai atau pegunungan.

Sementara menurut Jan Null, untuk di daerah pesisir seperti San Fransisco, kemungkinan besar dapat melihat kilatan hijau pada hari-hari dengan cuaca hangat, ketika ada lapisan hangat di atas air yang lebih dingin.

Secara umum, lapisan udara di langit tersebut membantu membiaskan sinar Matahari.

"Tak hanya kondisi dan tempat, warna hijau akan terlihat bergantung pada apa yang ada di atmosfer," tutur Courtial.

Biasanya, partikel dapat menyebarkan cahaya biru dan ungu, sehingga membuat cahaya hijau terlihat lebih jelas.

Courtial mendemonstrasikan hal ini dengan eksperimen sederhana. Ia menambahkan susu bubuk ke dalam tangki berisi air dan kemudian menyinari lampu sepeda berwarna putih ke dalamnya.

"Ketika ditambahkan konsentrasi yang tepat dari partikel-partikel tersebut, kita dapat melihat warna hijau yang cerah," jelasnya.

Sementara itu, cara lain untuk melihat kilatan hijau dengan lebih jelas, juga bisa menggunakan kamera dengan lensa zoom. Dalam hal ini, memperbesar Matahari juga membuat kilatan kecil lebih terlihat.

Untuk diketahui, bahwa kilatan hijau biasanya terjadi dalam waktu kurang dari satu detik. Namun, jika beruntung, kilatan hijau bisa bersinar selama satu atau dua menit.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads