Kemarau Tiba! BMKG Modifikasi Cuaca Isi 35 Waduk di Pulau Jawa

ADVERTISEMENT

Kemarau Tiba! BMKG Modifikasi Cuaca Isi 35 Waduk di Pulau Jawa

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 30 Mei 2024 10:00 WIB
Cara Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)
Ilustrasi. BMKG gandeng tiga lembaga lain lakukan operasi modifikasi cuaca untuk isi 35 waduk di Pulau Jawa. Foto: 20detik
Jakarta -

Kekeringan menjadi salah satu masalah yang tidak bisa terhindarkan ketika musim kemarau tiba. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan saat ini, Indonesia sudah memasuki masa transisi dari musim hujan menuju kemarau.

Sebelumnya, BMKG menyatakan awal musim kemarau akan dimulai pada bulan Mei 2024 untuk sebagian daerah di berbagai pulau Indonesia. Sedangkan puncak musim kemarau 2024 diprediksikan mundur dan terjadi pada Juli-Agustus mendatang.

Terkait puncak musim kemarau, beberapa wilayah diprediksikan akan mengalami kemarau di atas normal yang bisa berakhir pada kekeringan. Seperti di wilayah pesisir selatan Sumatera barat, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengantisipasi hal tersebut, BMKG melalui Deputi Modifikasi Cuaca menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan TNI Angkatan Udara untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara serempak di Pulau Jawa.

OMC dinilai sebagai upaya mitigasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan awan hujan pada periode transisi sebelum memasuki puncak kemarau seperti saat ini. Kali ini, 35 waduk di Pulau Jawa menjadi target operasi guna mengamankan pasokan air.

ADVERTISEMENT

Nantinya, pasokan air ini bisa dipergunakan untuk jaringan irigasi pertanian dan dapat mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau. Bekerja sama dengan PUPR, langkah ini juga dinilai untuk mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah.

"Adanya unit kerja baru Deputi Bidang Modifikasi Cuaca di BMKG menjadikan BMKG akan semakin aktif menjalankan tugas aksi dini mitigasi potensi bencana hidrometeorologi termasuk kekeringan yang bisa berdampak pada berkurangnya ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian dan air baku melalui operasi modifikasi cuaca", tutur Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan resminya dikutip Kamis (30/5/2024).

OMC Dimulai 30 Mei hingga 10 Juni 2024

Kegiatan OMC untuk mengisi 35 waduk di Pulau Jawa akan mulai dilakukan per hari ini, 30 Mei hingga 10 Juni 2024. Seluruh waduk dibagi ke dalam empat area posko yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Solo dan Surabaya, dengan area jangkauan seperti:

  • Posko Jakarta akan ditempatkan di Lanud Halim Perdana Kusuma dan bertanggungjawab terhadap pengisian waduk di sebagian wilayah Jawa Barat dan Banten.
  • Posko Bandung akan ditempatkan di Lanud Husein Sastranegara dan bertanggungjawab untuk waduk di wilayah Jawa Barat.
  • Posko Solo bertempat di Lanud Adi Sumarmo dan bertanggungjawab pada waduk wilayah Jawa Tengah.
  • Posko Surabaya bertempat di Lanud Muljono untuk waduk di wilayah Jawa Timur.

Seluruh proses operasi akan didukung 4 pesawat jenis CASA 212 milik TNI AU dari Lanud Abd. Rahman Saleh Malang. Pesawat ini melakukan penaburan benih penyemaian yang biasanya garam untuk mempercepat pergerakan terjadinya hujan.

Alasan mengapa langkah ini dilakukan serentak di empat wilayah, Plt Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Dr Tri Handoko Seto menyatakan memasuki musim kemarau, peluang pertumbuhan awan semakin sedikit. Untuk itu lantaran masih masa peralihan, ini adalah waktu yang tepat untuk menaburkan benih penyemaian awan hujan.

"Operasi modifikasi cuaca di pulau Jawa dilakukan secara serempak karena sempitnya window of opportunity (peluang) pertumbuhan awan yang masih memungkinkan untuk disemai agar menjadi hujan," pungkasnya.




(det/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads