Ketika masuk ke Indonesia, Hindu-Buddha membawa pengaruh yang begitu besar bagi kehidupan masyarakat. Pengaruh tersebut bisa dilihat dari berbagai bidang.
Salah satunya dalam bidang politik pemerintahan. Lantas, apa pengaruh kebudayaan Hindu Buddha dalam bidang pemerintahan di Indonesia?
Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha dalam Bidang Pemerintahan
Berbagai kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia menjadi salah satu bukti adanya pengaruh dari dua agama tersebut. Menurut laman SIMPKB, dahulu, sistem pemerintahan yang berlangsung di Indonesia masih berupa pemerintahan kesukuan yang dipimpin kepala suku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut repository Kemdikbud, dengan datangnya kebudayaan Hindu-Buddha, pemimpin diubah menjadi raja dan wilayahnya disebut dengan kerajaan. Beberapa kerajaan tersebut di antaranya adalah Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram kuno, Medang, Kediri, Singasari, dan Majapahit.
Dalam buku IPS untuk SMP/Mts Kelas VII oleh Drs. Bambang Puji Raharjo, M.Pd., dan Nurul Hidayati, S.Pd., kepemimpinan ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris, sesuai dengan peraturan hukum kasta. Dalam pemerintahan kerajaan Hindu Buddha, raja dianggap sebagai keturunan dewa dan sebagai puncak dari segala hal dalam negara.
Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha di Bidang Lainnya
Selain di bidang pemerintahan, kebudayaan Hindu-Buddha yang masuk ke Indonesia juga membawa pengaruh ke berbagai bidang lainnya. Mulai dari agama, sastra dan bahasa, seni bangunan, hingga seni tari.
1. Bidang Agama
Sebelum datangnya budaya Hindu dan Buddha, telah berkembang kepercayaan berupa pemujaan kepada roh nenek moyang. Kepercayaan ini bersifat animisme, dinamisme, dan totemisme.
Saat kebudayaan Hindu-Buddha masuk, masyarakat Indonesia berangsur-angsur memeluk agama Hindu dan Buddha. Meski begitu di masyarakat, kepercayaan animisme dan dinamisme tetap berkembang di masyarakat.
Sementara, kepercayaan totemisme mendapat bentuk baru, terutama dalam masa Majapahit. Bentuk baru tersebut berupa penggunaan nama hewan sebagai nama manusia, misalnya Lembu Sora, Gajah Mada, Mahesa Wongaeleng, Kebo Ijo, dan lain sebagainya.
2. Bidang Sastra dan Bahasa
Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa di Indonesia adalah digunakannya bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa. Seni sastra sangat berkembang terutama di masa kerajaan Kediri. Beberapa karya sastra tersebut di antaranya:
- Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa yang disusun pada masa pemerintahan Airlangga
- Bharaatayudha, karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang disusun pada zaman kerajaan Kediri
- Gatotkacasraya, karya Mpu Panuluh yang disusun pada masa Kerajaan Kediri
- Arjuna Wijaya dan Sutasoma, karya Mpu Tantular yang disusun pada zaman kerajaan Majapahit.
3. Bidang Seni Bangunan
Umumnya, bentuk bangunan candi di Indonesia merupakan bentuk akulturasi antara unsur budaya Hindu-Buddha dan budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, bagian-bagian candi, dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Sementara bentuk candi yang ada hakikatnya adalah punden berundak merupakan unsur Indonesia asli.
4. Seni Rupa dan Seni Ukir
Pengaruh Hindu-Buddha juga berdampak pada bidang seni rupa. Hal ini bisa dilihat pada relief atau seni ukir pada dinding-dinding candi.
Misalnya, relief pada dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat sang Buddha. Di sekitarnya terdapat lingkungan alam Indonesia, seperti rumah panggung dan burung merpati.
Pada relief kala makara dibuat begitu indah. Hiasan relief kala makara pada dasarnya merupakan motif binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal semacam ini sudah dikenal sejak masa sebelum hindu. Binatang-binatang dianggap suci, sehingga sering diabadikan dengan cara dilukis.
Itulah pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha dalam bidang pemerintahan di Indonesia dan berbagai bidang lainnya. Sekarang kamu sudah lebih paham bukan?
(elk/row)