Memencet Jerawat Bisa Menimbulkan Rasa Puas, Kenapa Ya?

ADVERTISEMENT

Memencet Jerawat Bisa Menimbulkan Rasa Puas, Kenapa Ya?

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 26 Mei 2024 08:00 WIB
Ilustrasi Skincare Jerawat
Ilustrasi jerawat. Foto: Getty Images/iStockphoto/Boyloso
Jakarta -

Salah satu masalah kulit yang kerap menjengkelkan adalah jerawat. Walau demikian, kadang dengan memencet jerawat seseorang bisa menjadi puas.

Mengapa perasaan demikian bisa muncul? Untuk menjawabnya, detikers bisa merujuk pada hasil studi yang dilakukan oleh Daniel Kelly, Profesor Filsafat di Universitas Purdue.

Melansir Popular Science, ia menuliskan hasil penelitian terkait rasa jijik dalam buku berjudul Yuck! The Nature and Moral Significance of Disgust. Kelly menyebut rasa puas saat memencet jerawat berhubungan dengan rasa jijik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manusia menganggap jerawat adalah virus atau bakteri yang membuat sakit. Sedari kecil, manusia sudah diajari cara menghindari hal-hal yang busuk, kotor, dan menjijikkan.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, rasa jijik berperan sebagai penjaga. Saat nanah dan minyak yang ada dalam jerawat keluar, seseorang merasa senang karena akhirnya sesuatu yang kotor keluar dari tubuh.

Penyuka Memencet Jerawat Lebih Menghargai Rasa Jijik

Kelly menjelaskan rasa puas memencet jerawat bisa bergantung pada otak. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Behavioral Brain Research (2021) telah mengungkapnya.

Para peneliti dari Universitas Graz di Austria melakukan survei kepada 38 orang yang suka popping (memencet jerawat) dan 42 lainnya non penikmat.

Para peserta kemudian diminta menonton 96 video yang menunjukkan munculnya jerawat, air mancur, dan pembersihan uap. Video air mancur digunakan peneliti sebagai kontrol.

Air mancur dianggap seperti nanah yang keluar dari jerawat. Sedangkan video pembersihan uap digunakan sebagai kontrol yang memuaskan.

Setelah peserta menentukan kenikmatan memencet jerawat hingga sensitivitas terhadap rasa jijik, mereka diajak menonton video-video tersebut.

Seraya menonton video, peneliti memasang alat pada peserta untuk mengukur pencitraan resonansi magnetik. Peneliti menemukan orang yang menyukai video memencet jerawat memiliki sensitivitas lebih besar.

Mereka juga punya kontrol lebih baik terhadap rasa jijik. Mereka yang senang memencet jerawat lebih toleransi terhadap video memencet jerawat orang lain.

Penyebab Suka Memencet Jerawat: Nukleus Accumbens

Secara biologis, peneliti menyebut nukleus accumbens dan insula adalah bagian otak yang menyebebkan seseorang suka memencet jerawat. Kedua bagian tersebut mengendalikan kesenangan otak.

Ketika orang-orang yang tidak suka memencet jerawat menonton video tersebut, nukleus accumbens mereka dinonaktifkan dan menunjukkan sedikit atau bahkan tidak ada aktivitas.

Insula adalah bagian lain dari otak yang aktif saat seseorang merasa jijik. Para peneliti berpendapat bahwa peningkatan konektivitas insula dengan accumbens mungkin terkait dengan regulasi rasa jijik yang lebih baik.

Meskipun memencet jerawat memuaskan diri, tapi Kelly menyarankan untuk tidak melakukannya demi menghindari timbulnya bakteri baru.

Jerawat dan komedo putih sebaiknya dibiarkan saja. Alih-alih memencetnya, perawatan menggunakan benzoil peroksida dapat membantu menghilangkannya lebih cepat.




(cyu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads