Pernahkah detikers melihat seseorang dari keluarga biasa namun kerja kerasnya mampu meningkatkan status sosialnya? Perpindahan sosial tersebut dinamakan mobilitas vertikal.
Jika melihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mobilitas vertikal adalah mobilitas manusia dalam naik turun golongan sosialnya.
Nah, dalam artikel ini akan memberi detikers penjelasan mobilitas vertikal, bentuk, dan 20 contohnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu Mobilitas Vertikal?
Mobilitas berasal dari bahasa Latin yaitu mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan yang satu ke lapisan yang lain.
Mengutip buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs oleh Nurhayati, mobilitas vertikal adalah perubahan kedudukan atau status sosial seseorang atau kelompok orang menuju lapisan sosial yang berbeda.
Dalam mobilitas sosial vertikal terjadi perpindahan yang tidak sederajat, bergerak dari satu strata ke strata yang lain, baik naik maupun turun.
Ciri-ciri mobilitas vertikal adalah:
- Terjadi pada masyarakat yang menganut sistem pelapisan sosial terbuka maupun sistem pelapisan sosial tertutup.
- Berlangsung menurut norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
- Tidak berlangsung sebebas-bebasnya.
- Mobilitas vertikal pada suatu masyarakat tidak sama dengan mobilitas vertikal yang berlangsung dalam masyarakat lain.
- Laju tidaknya mobilitas vertikal dipengaruhi oleh kondisi politik dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan.
- Berlangsung melalui saluran-saluran dalam masyarakat.
Bentuk Mobilitas Vertikal
1. Mobilitas Vertikal Naik
Mobilitas vertikal naik memiliki dua bentuk utama yaitu:
- Masuknya individu-individu yang mempunyai kedudukan rendah ke dalam kedudukan yang lebih tinggi. Kedudukan tersebut telah tersedia.
- Pembentukan kelompok baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebih tinggi dari kedudukan individu-individu membentuk kelompok tersebut.
2. Mobilitas Vertikal Turun
Mobilitas vertikal turun memiliki dua bentuk utama, yaitu:
- Turunnya kedudukan individu dari kedudukan yang lebih tinggi ke kedudukan yang lebih rendah derajatnya.
- Turunnya derajat kelompok individu-individu yang dapat berupa suatu disintegrasi dalam kelompok sebagai kesatuan.
20 Contoh Mobilitas Vertikal
- Seorang staf diangkat menjadi manajer perusahaan
- Seorang direktur dipecat dari jabatannya
- Bupati yang terpilih menjadi gubernur dalam sebuah pilkada
- Petani Bawang putih yang jatuh miskin karena hasil panen tanaman bawang putihnya sedikit dan harganya anjlok.
- Mendapat promosi jabatan di departemen.
- Pindah tempat tinggal dari kota ke desa.
- Seorang guru IPS di salah satu SMP, diangkat menjadi kepala sekolah.
- Seorang kepala desa yang memasuki usia pensiun kemudian diganti oleh salah satu stafnya
- Seorang gubernur diberhentikan karena melakukan tindak korupsi.
- Seorang guru dipensiunkan karena kecelakaan yang fatal.
- Seseorang dengan latar belakang yang sederhana tetapi dari usaha yang keras dan dedikasi yang dilakukan serta kesempatan yang ada, maka orang tersebut membangun bisnis yang sukses serta meningkatkan status sosial dan ekonominya.
- Seorang pengusaha sukses mengalami kebangkrutan akibat dari biaya suplai bahan dasar yang mahal dan tidak mampu membayar hutang-hutangnya.
- Seseorang yang tidak memiliki gelar pendidikan, namun setelah berkuliah mendapat gelar sarjananya dan diterima di suatu perusahaan dengan posisi yang tinggi.
- Seorang prajurit yang dipecat karena lari meninggalkan dinas ketentaraannya.
- Seorang karyawan salah satu perusahaan diberhentikan dengan tidak hormat karena melakukan korupsi.
- Seorang guru matematika SMP dipindahkan menjadi guru SMA matematika.
- Pak Manan adalah anggota salah satu organisasi, dia sangat aktif. Karena kereaktifannya, ia dan beberapa kawannya yang sama-sama aktif diberi kehormatan oleh seluruh anggota organisasi tersebut untuk diangkat menjadi dewan pembina.
- Seorang manajer kehilangan pekerjaannya akibat dari perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan kemudian hanya bisa mendapatkan pekerjaan dengan posisi dan gaji yang jauh lebih rendah karena terbatas usia.
- Anak dari orang tua dengan penghasilan rendah mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya ke Universitas ternama dan kemudian mendapatkan pekerjaan yang bergengsi.
- Seorang atlet yang berasal dari keluarga sederhana, karena prestasi dalam olahraga membuatnya memenangkan medali emas di Olimpiade, ia menjadi terkenal dan mendapatkan banyak penghargaan serta sponsor dan meningkatkan status sosial.
(pal/pal)