Burung Bisa Terbang Melintasi Laut Nonstop Tanpa Istirahat, Tapi...

ADVERTISEMENT

Burung Bisa Terbang Melintasi Laut Nonstop Tanpa Istirahat, Tapi...

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Sabtu, 18 Mei 2024 11:00 WIB
A squadron of migrating Great White Pelicans are fed on their journey south, as part of Israel Nature and Parks Authority funded project aiming to prevent pelicans from feeding from commercial fish breeding pools, at a water reservoir in Mishmar Hasharon, central Israel October 31, 2022. REUTERS/Ronen Zvulun     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: REUTERS/RONEN ZVULUN/Ilustrasi burung migrasi di lautan
Jakarta -

Tahukah detikers bahwa burung terbang melintasi lautan yang luas selama berjam-jam bahkan sampai 10 bulan penuh. Namun yang menjadi tanda tanya, bagaimana burung bisa beristirahat?

Sebagaimana yang terjadi pada manusia, istirahat adalah kegiatan penting untuk mengisi energi atau persiapan melanjutkan aktivitas sampai siap melakukannya. Namun hal ini menjadi kebiasaan berbeda bagi burung.

Burung darat tidak dapat beristirahat atau mencari makan di air sehingga penerbangan akan dilakukan nonstop untuk penyeberangan laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka melakukan penerbangan melintasi laut dalam rangka migrasi ke tempat atau habitat baru. Migrasi dilakukan guna mencari tempat yang lebih layak secara ketersediaan makanan hingga cuaca.

Burung yang Melakukan Penerbangan Nonstop

Pada studi tahun 2021, peneliti mengamati 65 burung di lima spesies ketika melintasi laut untuk mengetahui bagaimana burung bertahan pada penerbangan di laut terbuka, selama migrasi musim gugur.

ADVERTISEMENT

Mereka menemukan bahwa spesies yang terbang tinggi seperti elang peregrin (Falco peregrinus), dan osprey (Pandion haliaetus) mengandalkan kondisi angin yang stabil untuk pengangkatan yang membantu menghemat energi.

Selain itu, mengepakkan sayap bagi burung dapat menghabiskan energi yang banyak, namun terbang tanpa mengepakkan tidak bisa dilakukan dalam jarak penerbangan ratusan kilometer.

"Sebaliknya, kami menemukan bahwa burung-burung yang bermigrasi menyesuaikan rute penerbangan mereka untuk mendapatkan keuntungan dari kondisi angin dan pengangkatan terbaik ketika mereka terbang di atas laut. Ini membantu mereka mempertahankan penerbangan sejauh ratusan kilometer," ucap penulis utama studi Elham Nourani, dikutip dari IFL Science.

Contohnya, burung elang madu oriental melakukan penerbangan nonstop selama kurang lebih 18 jam sejauh 700 km di atas Laut Cina Timur.

Burung akan Singgah Jika Melihat Kapal

Meskipun burung melakukan penerbangan nonstop beberapa jam untuk melintasi lautan, tapi sebuah penelitian mengungkapkan bahwa burung juga melakukan persinggahan di kapal untuk istirahat.

"Persinggahan di kapal dianggap sebagai peristiwa luar biasa dan bersifat anekdot dalam literatur ornitologi," tulis penulis dalam makalah yang diterbitkan tahun 2022.

Para tim peneliti meyakini bahwa burung melakukan istirahat dengan memilih berhenti di kapal akibat dari kondisi fisik yang buruk atau cuaca buruk. Penelitian tersebut diamati di Laut Mediterania dan mencatat terdapat 13 spesies burung berbeda yang singgah di kapal selama ekspedisi 25 hari.

Rata-rata burung tersebut berhenti di perahu selama 42 menit yang dianggap relatif singkat akibat kurangnya sumber makanan. Diperkirakan bahwa ada hampir 4 juta burung menggunakan kapal di Mediterania tengah sebagai tempat singgah.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads