- Pengertian Sikap Primordialisme
- Faktor-faktor Terjadinya Sikap Primordialisme
- Jenis-jenis Primordialisme 1. Primordialisme Suku 2. Primordialisme Agama 3. Primordialisme Kedaerahan
- Ciri-ciri Primordialisme 1. Menjadi Identitas Kelompok 2. Konsekuensi dari Masyarakat Multikultural 3. Loyal terhadap Kelompoknya 4. Nilai-nilai dengan Sistem Keyakinan
- Dampak Sikap Primordialisme Dampak Positif 1. Meneguhkan Cinta Tanah Air 2. Mempertinggi Kesetiaan terhadap Bangsa 3. Mempertinggi Semangat Patriotisme Dampak Negatif 1. Terjadinya Diskriminasi 2. Nepotisme 3. Mengurangi Objektivitas 4. Ketertinggalan Ilmu Pengetahuan
- Contoh Sikap Primordialisme
Keberagaman yang ada di Indonesia seperti suku, daerah, agama, bahasa, kebudayaan, dan lainnya dapat menimbulkan sikap primordialisme yang dimiliki setiap anggota masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), primordialisme adalah suatu sikap memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat, kepercayaan.
Adanya sikap memegang teguh kepercayaan tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak yang terjadi dalam masyarakat, berikut penjelasannya!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Sikap Primordialisme
Mengutip dari buku Sosiologi oleh Kun Maryati , sikap primordialisme adalah pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu, seperti suku, bangsa, ras, dan agama.
Istilah primordialisme berasal dari kata bahasa Latin, primus yang berarti pertama dan ordiri yang berarti tenunan atau ikatan.
Dengan demikian, kata primordialisme dapat berarti ikatan-ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal-hal yang dibawanya sejak lahir seperti suku, ras, klan, asal-usul kedaerahan, dan agama.
Dalam masyarakat majemuk paham primordialisme hampir selalu terjadi, hal ini karena adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok sosial, serta adanya keinginan untuk memelihara keutuhan kelompoknya.
Keberagaman agama adakalanya dapat menimbulkan sikap primordial dalam bentuk fanatisme, yaitu sikap menilai agama lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di agamanya.
Oleh karenanya, tak heran apabila primordialisme menjurus ke ekstremisme dan menimbulkan konflik masyarakat.
Faktor-faktor Terjadinya Sikap Primordialisme
- Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan sosial.
- Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan sosial dari ancaman luar.
- Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan seperti nilai keagamaan dan pandangan.
Jenis-jenis Primordialisme
Terdapat beberapa jenis primordialisme yaitu sebagai berikut yaitu:
1. Primordialisme Suku
Primordialisme suku adalah seseorang dari suku tertentu sangat terikat dengan sukunya sendiri tanpa mempertimbangkan adanya suku-suku lain.
2. Primordialisme Agama
Primordialisme agama adalah seseorang yang mempercayai atau berpegang teguh agamanya sendiri dan cenderung fanatik.
3. Primordialisme Kedaerahan
Primordialisme kedaerahan adalah seseorang yang terikat dengan daerahnya sendiri ketimbang daerah lainnya.
Ciri-ciri Primordialisme
Ciri-ciri primordialisme adalah:
1. Menjadi Identitas Kelompok
Primordialisme sebagai identitas kelompok menjadi kunci dalam mempererat hubungan di antara anggotanya.
Tujuannya untuk bersiap menghadapi ancaman dari luar kelompok. Lebih dari itu, sikap primordialisme juga menjadi penanda atau fitur khas yang membedakan satu kelompok dari yang lain.
2. Konsekuensi dari Masyarakat Multikultural
Primordialisme sering ditemukan di tengah masyarakat multikultural yang memiliki variasi sosial seperti budaya, agama, ras, atau suku.
Oleh karena itu, setiap kelompok cenderung memiliki perspektif yang unik sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut sejak kecil.
3. Loyal terhadap Kelompoknya
Setiap individu dalam kelompok menunjukkan loyalitas yang kuat terhadap entitas mereka. Keterikatan ini bersumber dari kesetiaan yang tulus, tanpa memandang kepentingan pribadi.
Mereka juga merasa bangga akan kelompoknya, bahkan menganggapnya lebih unggul daripada kelompok lain.
4. Nilai-nilai dengan Sistem Keyakinan
Alasan dan asal-usul nilai-nilai yang dianut oleh setiap anggota tidak dipertanyakan. Akibatnya, pola pemikiran dan perilaku yang dimiliki oleh anggota biasanya seragam. Hal ini menciptakan kesamaan dalam cita-cita yang ingin dicapai bersama.
Dampak Sikap Primordialisme
Sikap Primordialisme dalam masyarakat majemuk mempunyai dampak positif dan negatif, yaitu:
Dampak Positif
1. Meneguhkan Cinta Tanah Air
Primordialisme dapat mengilhami seseorang untuk mengembangkan rasa cinta yang mendalam terhadap budaya, wilayah, atau asal-usulnya.
Hal ini menjadi kekuatan yang memungkinkan seseorang untuk menolak pengaruh budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang telah diterima sejak masa kecil.
2. Mempertinggi Kesetiaan terhadap Bangsa
Sikap primordialisme mampu memunculkan kesetiaan terhadap bangsa dengan menumbuhkan sikap seseorang cinta dan juga bangga terhadap kebudayaan.
3. Mempertinggi Semangat Patriotisme
Primordialisme dapat menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa tergantung dimana dia berasal.
Dampak Negatif
1. Terjadinya Diskriminasi
Apabila masing-masing kelompok merasa lebih baik dari kelompok lain maka dapat memicu penindasan atau diskriminasi terhadap kelompok minoritas.
Hal tersebut mampu menumbuhkan pandangan jelek dari orang lain.
2. Nepotisme
Primordialisme dapat memicu nepotisme, nepotisme adalah kesuksesan yang berlebihan kepada suatu kelompok.
3. Mengurangi Objektivitas
Sikap primordialisme akan melihat secara subjektif sehingga mengurangi objektivitas. Dalam kelompok tertentu, kepentingan kelompok akan lebih dipentingkan daripada kebenaran.
4. Ketertinggalan Ilmu Pengetahuan
Suatu kelompok yang terlalu tertutup dan tidak menerima adanya perubahan akan lebih tertinggal dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Contoh Sikap Primordialisme
- Sebuah perusahaan atau organisasi yang dipimpin oleh seorang dari suku bangsa tertentu menempatkan orang-orang berasal dari suku bangsa yang sama dengannya sebagai orang-orang kepercayaannya.
- Memberikan prioritas atau perilaku istimewa kepada orang-orang yang berasal dari daerah suku bangsa, atau ras tertentu.
- Membentuk partai politik berdasarkan paham tertentu.
- Tidak menerima adanya suku lain sehingga menimbulkan konflik.
- Praktik nepotisme dalam merekrut orang-orang masuk sebuah perusahaan atau jabatan petinggi.
(pal/pal)