Arkeolog Temukan Vila yang Diduga Milik Kaisar Pertama Romawi

ADVERTISEMENT

Arkeolog Temukan Vila yang Diduga Milik Kaisar Pertama Romawi

Nur wasilatus Sholeha - detikEdu
Minggu, 12 Mei 2024 20:00 WIB
Vila yang Diduga Milik Kaisar Pertama Romawi
Vila yang Diduga Milik Kaisar Pertama Romawi. Foto: University of Tokyo via Smithsonian Magazine
Jakarta - Para arkeolog menemukan sebuah vila di situs Somma Vesuviana, di sebelah utara gunung Vesuvius, kota Pompeii. Vila tersebut kemungkinan milik Kaisar pertama Romawi, Augustus.

Penggalian ini dilakukan para arkeolog dari University of Tokyo selama puluhan tahun dan menguak sebuah struktur yang hancur akibat letusan gunung tersebut sejak 79 M.

Mengutip Smithsonian Magazine, para peneliti menduga vila itu milik kaisar pertama Romawi, berdasarkan sumber-sumber Romawi terhadap lokasi tempat vilanya.

Vila yang Mungkin Milik Kaisar Pertama Romawi

Gaius Octavius Thurinus atau disebut Augustus merupakan tokoh penting dalam sejarah Romawi, ia adalah kaisar Romawi dan memiliki dua kali lipat luas wilayah kekaisaran pada masa pemerintahannya.

Berdasarkan sumber-sumber Romawi, Augustus meninggal di sebuah vila di utara gunung pada tahun 14 masehi, tetapi lokasinya belum diketahui. Mariko Muramatsu yaitu peneliti dari University of Tokyo yang melakukan penggalian ini mengatakan, terdapat deskripsi vila milik Augustus yang hilang belum teridentifikasi hingga hari ini.

Meskipun demikian, tim peneliti ini menduga bahwa temuan vila ini mungkin milik Augustus. Hal ini berdasarkan bagian bangunan yang terkubur selama letusan Gunung Vesuvius, berasal dari tahun 79 M.

Sehingga ini berarti, bangunan yang sezaman dengan vila tersebut adalah milik Augustus. Dugaan peneliti ini berdasarkan dari sumber ilmiah tentang lokasinya.

Keadaan Dua Villa di Situs Somma Vesuviana

Menurut laporan dari Amber Breese dari All That's Interesting's. Sebenarnya, reruntuhan yang ditemukan oleh arkeolog ada dua vila terpisah.

Ketika letusan Gunung Vesuvius pada 79 M, vila pertama terkubur abu letusan. Setelah itu, vila kedua dibangun di atasnya.

Para arkeolog mengidentifikasi pada vila yang pertama, terdapat empat ruangan di mana berisi bagian dinding, genteng, dan reruntuhan lainnya.

Salah satu ruangan memperlihatkan 16 guci amphora Romawi Kuno yang memiliki tinggi mirip dengan guci yang digunakan untuk mengangkut dan menyimpan anggur. Sementara di ruang lain, arkeolog menemukan sejumlah besar arang dan abu. Mereka meyakini arang dan abu tersebut berasal dari pembakaran api untuk memanaskan air untuk pemandian pribadi.

Sebelumnya, para sejarawan berasumsi letusan Vesuvius yang terjadi pada 79 Masehi mengakibatkan situs ini tidak terlalu mengalami kerusakan dibandingkan gunung yang berada pada bagian tenggara.

Namun, diketahui bahwa vila ini mengalami kerusakan. Peneliti menduga akibat aliran piroklastik. Aliran piroklastik adalah massa abu dan gas yang padat dari gunung berapi.

Pembangunan vila kedua dilakukan pada pertengahan abad kedua yang berlokasi di atas vila yang terkubur. Terdapat aula megah dengan dipenuhi lengkungan batu bata, tiang-tiang marmer, dan patung-patung marmer.

Kemudian abad keempat, situs ini berubah menjadi tempat produksi anggur dengan skala besar. Walaupun begitu, vila nya tetap terjaga dari letusan Gunung Vesuvius pada 472.


(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads