Gajah disebut sebagai mamalia dengan ingatan kuat. Hewan ini bisa kembali ke tempat kerabatnya mati, mengingat siapa kawan dan lawan, serta tempat-tempat mencari makan di lokasi yang sangat jauh.
Apa yang terjadi pada otak gajah dan apa yang hewan ini mampu mengingat dengan sangat baik?
Otak Gajah
Berat otak gajah sendiri bisa mencapai sekitar 5 kg. Lapis terluar otak, cerebral cortex, juga besar pada gajah, seperti dikutip dari laman Southern Thailand Elephant Foundation.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerebral cortex berkaitan dengan kemampuan berpikir di alam sadar, memecahkan masalah, mengingat masa lalu, dan membentuk ingatan.
Hewan pintar memiliki cerebral cortex yang besar dan berkerut. Inilah yang tampak pada otak gajah. Kerutannya bahkan lebih banyak dari otak manusia, sehingga muncul perkiraan bahwa ingatan gajah lebih baik dari manusia.
Kerutan pada cerebral cortex memperbesar area permukaan otak sehingga makin banyak jalur saraf untuk membawa pesan. Contohnya, memori terbentuk di hippocampus lalu dibawa ke cerebral cortex. Ini memungkinkan memori bisa sewaktu-waktu diingat kembali.
Sayangnya, kemampuan mengingat juga berlaku bagi memori-memori buruk, seperti kekerasan dan suara pelakunya.
Kondisi ini berisiko membuat gajah yang mengalami tindakan buruk terkena gangguan stres pascatrauma (PTSD). Gajah dengan kondisi ini membutuhkan perawatan lebih lanjut agar kualitas hidupnya dapat membaik.
Ingatan Kuat untuk Bertahan Hidup
Gajah rupanya juga ingat jalan menuju sumber air yang sangat jauh hingga ratusan km. Cara ini bantu gajah bertahan hidup di tengah kawasan kering yang minim air di Afrika, seperti dipublikasi peneliti Leo Polanski, Werner Kilian, dan George Wittemyer pada jurnal Proceedings of the Royal Society B Biological Sciences.
Peneliti Leo Polanski dan rekan-rekan mendapati, kemampuan gajah untuk mengingat jalur migrasi bantu mamalia besar ini mengurangi jarak tempuh yang tidak perlu. Kemampuan ini sekaligus bantu gajah menghemat energi, seperti dikutip dari laman dari Colorado State University (CSU).
Dijelaskan dalam BBC Science Focus, kemampuan ini lagi-lagi dipengaruhi otak gajah. Lobus temporal gajah berkembang dengan jumlah lipatan lebih banyak.
Perkembangan lobus temporal gajah memungkinkan hewan ini punya kemampuan kuat untuk mengingat kembali. Dengan kata lain, gajah bisa mengunduh data-data penting di memori otaknya soal tempat menemukan makanan dan air. Kemampuan ini juga yang bantu gajah mengenali siapa kawan dan siapa lawan.
(twu/faz)