Siapa Perempuan yang Menjadi Inspirasi Lady Liberty? Ini Sosoknya

ADVERTISEMENT

Siapa Perempuan yang Menjadi Inspirasi Lady Liberty? Ini Sosoknya

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 10 Mei 2024 14:00 WIB
Statue of Liberty and New York City Skyline with Manhattan Financial District, Battery Park, Water of New York Harbor, World Trade Center, Empire State Building, Governors island and Blue Sky with Puffy Clouds. HDR image. Canon EOS 6D (full frame sensor) camera. Canon EF 70-200mm f/4L IS USM Lens.
Foto: Getty Images/iStockphoto/OlegAlbinsky
Jakarta -

Patung Liberty merupakan salah satu patung ikonik di dunia. Dianggap sebagai simbol kebebasan Amerika, siapa perempuan yang dijadikan inspirasi Lady Liberty?

Patung Liberty dirancang dan dipahat oleh pematung Perancis FrΓ©dΓ©ric-Auguste Bartholdi pada tahun 1875 untuk memperingati aliansi kedua negara selama Revolusi Amerika. Nama resmi patung itu adalah Liberty Enlightening the World.

Patung ini menggambarkan kebebasan yang berwujud seorang perempuan, mengangkat obor dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya memegang sebuah tablet bertuliskan "JULI IV, MDCCLXXVI," tanggal dalam angka romawi yang menunjukkan tanggal deklarasi kemerdekaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih tokoh terkenal, Patung Liberty terinspirasi dari patung raksasa di Timur Tengah dan pekerjaan perempuan saat itu.

Inspirasi Patung Liberty

Bartholdi mulai mencoba-coba patung kolosal pada akhir tahun 1850-an, hampir 30 tahun sebelum Patung Liberty selesai dibangun. Dia menggambarkan ketertarikannya pada patung kolosal karena mendapat informasi dari monumen klasik, seperti Colossus of Rhodes.

ADVERTISEMENT

Namun, gaya yang ia tekuni adalah gaya Mesir kuno. Pada tahun 1856, Bartholdi melakukan perjalanan ke Mesir dan terpesona pada Colossi of Memnon, dua patung firaun Amenhotep III.

Dengan tinggi 21 meter, patung itu menjulang tinggi di atas reruntuhan Thebes kuno. Bartholdi dibuat takjub.

Nyaris Dibuat di Mesir

Dua patung besar itu menginspirasi proposal yang diajukan Bartholdi pada tahun 1869 kepada khedive Mesir, Ismāʿīl Pasha. Bartholdi berharap Khedive akan menggunakan desain patungnya untuk memperingati selesainya Terusan Suez yang dibuka tahun itu. Jika terpilih, Bartholdi berharap patung raksasanya akan dilihat sebagai simbol kemajuan dan pemahaman budaya.

Rancangan Bartholdi untuk Khedive merupakan seorang perempuan fallāαΈ₯ atau petani Mesir. Menurut Ensiklopedia Britannica, Bartholdi tidak meninggalkan catatan mengenai pemilihan perempuan dalam patungnya. Meski begitu, pemilihan seorang perempuan bukanlah suatu kebetulan.

Bartholdi sadar akan tradisi artistik Eropa selama berabad-abad yang menggambarkan nilai, gagasan, dan negara dalam wujud perempuan. Personifikasi ini dihormati dan dipuja.

Berjudul Egypt Carrying the Light to Asia, perempuan kolosal ini akan ditempatkan di tengah Terusan Suez di atas sebuah tiang monumental. Mengenakan pakaian yang dikenal orang Mesir sebagai pakaian fallāαΈ₯ dan diabadikan sebagai monumen.

FallāαΈ₯ berfungsi ganda sebagai mercusuar, mengangkat obor tinggi-tinggi dan memancarkan cahaya dari kepalanya. Meskipun penyerahan Bartholdi membuat Khedive terkesan, pembangunan raksasa itu akan memakan biaya yang sangat besar. Kondisi ekonomi Mesir saat itu kurang meyakinkan untuk membuat mercusuar raksasa.

Pindah ke Amerika

Pada tahun 1870 dan 1871, Bartholdi mulai mengubah detail sketsanya. Ciri khas pakaian Mesir itu digantikan dengan jubah Yunani. Sebuah mahkota kemudian menggantikan penutup kepalanya, sementara tangan kirinya segera membawa sebuah tablet.

Seperti sketsa tahun 1869, Patung Liberty masih memegang obornya dengan tangan terentang. Anggota tubuh lainnya diposisikan di pinggang.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads