Liberalisme Adalah Paham Kebebasan sebagai Hak Individu, Apa Ciri-cirinya?

ADVERTISEMENT

Liberalisme Adalah Paham Kebebasan sebagai Hak Individu, Apa Ciri-cirinya?

Afifah Rahmah - detikEdu
Jumat, 01 Apr 2022 11:00 WIB
PARIS, FRANCE - JULY 16: Visitors walk down from the top of the Eiffel Tower as the iconic landmark reopened for the first time in over 8 months on July 16, 2021 in Paris, France. The iconic Paris landmark has been closed since October 30th, 2020, due to the Coronavirus Pandemic restrictions, its longest closure since WWII. (Photo by Kiran Ridley/Getty Images)
Prancis merupakan tempat berkembangnya paham liberalisme (Foto: Getty Images/Kiran Ridley)
Jakarta -

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik. Dalam Modul Sejarah Indonesia Kelas XII yang disusun Nansy Rahman (2020), liberalisme atau liberal adalah pemahaman terkait kebebasan dan persamaan tiap individu untuk mewujudkan masyarakat yang bebas dengan ciri kebebasan berpikir.

Kebebasan dalam ideologi liberal yaitu kebebasan individu untuk kemerdekaan pribadi, kebebasan tempat tinggal, hak menentang penindasan, hingga hak perlindungan pribadi serta hak milik.

Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin "Libertas" dan dalam bahasa Inggris "Liberty" yang berarti kebebasan. Paham liberalisme menghendaki kebebasan individu dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama, termasuk kebebasan sebagai warga negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sejarah Kehadiran Paham Liberalisme

Liberalisme berkembang pada abad ke-18 dan 19 di Perancis dan Inggris, menurut penelitian dalam Jurnal Ilmiah Bestari berjudul Tinjauan Kritis Liberalisme dan Sosialisme yang ditulis Heru Nugroho.

Gerakan liberalisme adalah perjuangan kebebasan manusia dari jerat gereja atau agama pada masa renaissance. Pada masa itu, kekuasaan dipegang penuh oleh raja, bangsawan, dan gereja pada seluruh kehidupan masyarakat.

ADVERTISEMENT

Sehingga rakyat tidak dapat berpendapat dan bertindak dengan bebas. Tekanan dari keadaan tersebut membuat banyak kalangan mulai mengkritik dan menginginkan kebebasan atas semua aspek kehidupan.

  • Liberalisme Di Perancis

Hal yang melatarbelakangi berkembangnya paham liberalisme adalah kesenjangan dan ketimpangan sosial sudah sangat mencolok sejak lama. Pemerintah mereka terlalu mencampuri masalah ekonomi bahkan mengekang aktivitas perdagangan.

Kondisi kesenjangan itu sudah lama terjadi bahkan menjadi pemisah antargolongan di Perancis. Golongan I dan II adalah kaum bangsawan dan pemuka agama yang memiliki hak tanpa kewajiban.

Sementara golongan III yaitu kaum borjuis dan rakyat biasa yang tidak ada hak namun banyak kewajiban. Akhirnya paham liberal digencarkan oleh kaum borjuis dan kaum terpelajar kota.

Mereka mengajak masyarakat untuk menentang kekuasaan dan menuntut kebebasan ekonomi, politik dan agama. Paham liberalisme mendapat sorotan pada tahun 1987 saat revolusi Perancis yang membentuk golongan liberal sehingga paham tersebut meluas ke seluruh Eropa dan mendapat banyak dukungan.

  • Liberalisme di Inggris

Tak hanya di Perancis, liberalisme berkembang di Inggris pada abad ke-19 dimana Raja John mengeluarkan piagam Magna Charta sebagai penjamin kebebasan hak individu. Magna Charta jadi langkah pembatasan kekuasaan yang absolut bagi para Raja Inggris.

Kondisi ini memicu dua peristiwa penting dalam perjuangan kebebasan individu di tahun 1776, berikut diantaranya yaitu:

Declaration of Independence yang ditandatangani oleh 13 daerah koloni Inggris di Amerika Utara. Hasilnya 13 koloni lepas dari penjajahan Inggris dan terbentuklah Amerika Serikat.

Terbitnya buku The Wealth of Nations karya Adam Smith tentang larangan pemerintah untuk campur tangan soal ekonomi.

Liberalisme lahir dari kejengahan masyarakat akibat kekuasaan absolut para pemimpin negara yang membuat rakyat terpaksa tunduk dan haus akan kebebasan juga keadilan di berbagai aspek kehidupan.


Ciri-ciri Paham Liberalisme Adalah

Dikutip dari Jurnal Filsafat berjudul Konvergensi antara Liberalisme dan Kolektivisme sebagai Dasar Etika Politik di Indonesia yang ditulis Dwi Siswanto, ciri-ciri-ciri negara yang menganut ideologi liberalisme adalah sebagai berikut:

1. Lebih memilih bentuk pemerintahan demokrasi

2. Kebebasan intelektual dimiliki masyarakat secara penuh

3. Aturan pemerintah terbatas

4. Seseorang yang mengedepankan kekuasaan adalah hal yang buruk

5. Tujuan utamanya adalah kebahagiaan individu

Ciri-ciri liberalisme di beberapa bidang yaitu:

  • Munculnya demokrasi di bidang politik
  • Masyarakat mendapat kebebasan berpendapat, kesamaan kesempatan untuk usaha, reformasi sosial, hingga perasaan egaliter
  • Masyarakat mendapat kebebasan berekspresi dalam bentuk lukisan, drama, seni, musik, dan lainnya
  • Di bidang ekonomi menerapkan pasar yang demokrasi

Empat unsur yang mendorong kehadiran paham liberalisme adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan alat teknologi, perubahan sosial, dan munculnya kesadaran masyarakat untuk memperbaiki cara hidup.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads