Berbeda dengan paus lainnya, orca memang terkenal memiliki penampilan yang menawan dengan warna hitam dan putih di tubuhnya. Hewan ini bahkan digambarkan sebagai sahabat manusia di dalam film "Free Willy".
Namun, secantik apapun ia, orca tetap memiliki julukan sebagai "paus pembunuh karena mereka adalah predator puncak". Di alam liar, paus pembunuh tidak ragu untuk memangsa hiu, anjing laut, lumba-lumba, bahkan paus lainnya.
Berkeliaran di seluruh lautan, orca yang mendekat ke bibir pantai pada masa lalu kerap ditangkap untuk kepentingan manusia. Bukan indukan atau orca dewasa, pemburu menangkap orca yang masih anakan seperti Tilikum, si paus pembunuh paling terkenal di dunia yang erat dengan kisah kecelakaan yang membuat manusia meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena membuat heboh publik pada masa itu, Tilikum dan kisah orca penangkaran lain didokumentasikan dalam film 'Blackfish' tahun 2013. Bagaimana kisahnya? Berikut penjelasannya dikutip dari laman Animal How Stuff Works.
Baca juga: Mirip Manusia, Paus Juga Mengalami Menopause |
Kehidupan Awal Tilikum
Tilikum atau yang dikenal sebagai Tilly adalah seekor orca jantan (Orcinus orca) yang ditangkap di lepas pantai Islandia pada tahun 1983. Kala itu ia diperkirakan berusia 2 tahun.
Setelah ditangkap, Tilly tinggal di Kebun Binatang Laut Hafnarfjordur di Islandia selatan selama sekitar satu tahun. Hingga ia akhirnya dipindahkan ke Sealand of the Pacific di Vancouver, British Columbia, Kanada untuk melakukan proses berkembangbiak.
Di Sealand of the Pacific-lah kejadian tragis yang berkaitan dengan kematian manusia oleh orca dimulai. Pada 20 Februari 1991, Tilikum dan pasangannya Haida II dan orca Sealand lainnya Nootka IV secara paksa menenggelamkan pelatih magang berusia 20 tahun bernama Keltie Bryne.
Bryne diketahui jatuh ke dalam kolam ikan paus hingga akhirnya diburu oleh kawanan Tilikum. Kematian ini menandai pertama kali orca di penangkaran membunuh manusia.
Pada saat kejadian itu, Haida II disebutkan sedang mengandung anak Tilikum yang setelah lahir dinamakan Kyuquot. Kyuquot kini tinggal di SeaWorld San Antonio, Texas.
Karena meninggalnya Bryne, Tilikum diisolasi ke kolam medis dan pada tahun 1992, Sealand of the Pacific ditutup dan ia dipindahkan ke SeaWorld Orlando.
Kehidupan Tilikum di SeaWorld Orlando
Tilikum menghabiskan sisa hidupnya di SeaWorld Orlando dengan 20 keturunan dan kerap tampil di beberapa pertunjukan. Tapi, ia tetap tidak kehilangan nalurinya sebagai paus pembunuh yang menimbulkan dua kematian lain, yakni:
1. Kematian Danel Dukes
Pada Juli 1999, Tilikum terlibat dalam kematian tragis Daniel Dukes. Dukes merupakan pengunjung berusia 27 tahun yang ditemukan tewas di tangki Tilikum.
Diketahui Dukes bersembunyi di SeaWorld setelah tempat itu tutup. Dalam film Blackfish dijelaskan bila Dukes sempat mengalami keadaan yang mengganggu mentalnya sehingga secara sukarela menceburkan diri ke tangki Tilikum hingga berakhir tragis.
Di sekujur tubuhnya ditemukan berbagai luka gigitan tetapi tidak bisa dipastikan apakah itu gigitan Tilikum sebelum atau sesudah Dukes meninggal dunia. Catatan medis awal menyebutkan ia meninggal karena hiportemia, namun karena tidak ada saksi. detail kematian Dukes tidak diketahui akhirnya.
2. Dawn Brancheau
Pada Februari 2010, setelah acara "Dine With Shamu" Tilikum membunuh pelatihnya Dawn Brancheau yang berusia 40 tahun. Brancheau kala itu sedang memberikan pijatan pasca pertunjukan kepada Tilikum.
Namun tak lama orca itu menariknya ke dalam kolam dan dengan paksa menenggelamkannya. Kematian Brancheau menimbulkan peraturan baru di SeaWorld Orlando yang mencegah pelatih melakukan kontak dekat dengan orca dan memilih menggunakan air yang dialirkan melalui selang bertekanan tinggi.
Jadi 'Artis' Film Dokumenter
Seperti yang disebutkan sebelumnya, usai berbagai kejadian tragis, kisah Tilikum dan orca lain dipenangkan didokumentasikan dalam film dokumenter "Blackfish" tahun 2013. Film ini menceritakan bila mamalia laut besar seperti paus pembunuh yang hidup di penangkaran bisa stress dan bisa mengakibatkan bencana pada manusia baik sengaja ataupun tidak sengajar.
Dalam kasus Bryne didalam film Blackfsih dijelaskan bila kala itu Tilikum yang baru hadir di Sealand of the Pacific. Namun, iamendapat tekanan dari dua betina lainnya yakni Haida II dan Nootka IV.
Ketika kejadian Bryne, saksi mata menyebutkan memangTily yang menyeretnya terlebih dahulu namun adaHaida danNootka disekitarnya seakan memprovokasi. Sayangnya keputusan akhir dalam kasus Byrne menyebutkan ia tenggelam. Meski begitu kasus ini ditangani secara hukum oleh National Marine Fisheries Service kini NOAA Fisheries Amerika Serikat.
Sempat bersitegang, pihak SeaLand tetap bersikukuh bahwa kematian karywannya merupakn insiden unik. Hingga akhirnya SeaWorld mengajukan izin darurat untuk mengimpor Tilikum karena alasan medis dan dua kejadian mematikan lain terjadi.
"Blackfish" membuat banyak orang mempertanyakan perlakuan SeaWorld terhadap orca yang ditangkap. Setelah film dirilis, SeaWorld San Diego mengakhiri pertunjukan orca mereka.
Pada tahun 2016, SeaWorld Orlando mengumumkan bahwa kesehatan Tilikum menurun karena infeksi bakteri paru-paru yang kemungkinan besar akan membunuhnya. Dan benar saja, ia meninggal pada tahun 2017 di penangkaran SeaWorld Orlando dalam usia 35 tahun.
(det/nwy)