.webp)
Hiu putih merupakan ikan predator ganas yang bisa memiliki berat mencapai 2 ton. Namun, belum lama ini, potongan tubuh hiu putih ditemukan terdampar di pantai Australia. Apakah bekas dimangsa predator lain?
Pada bulan Oktober lalu, para ahli menganalisis penemuan seekor hiu putih yang tak lagi utuh di pantai Australia, tepatnya di Portland, Victoria, Australia. Tubuh hiu putih yang ditemukan ini hanya tersisa bagian kepala dan tulang belakangnya saja.
Setelah dianalisis, para peneliti mengonfirmasi bahwa hiu putih yang terdampar merupakan korban dari serangan predator lain. Siapa predator yang dimaksud?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan dari Predator Puncak di Lautan
Melansir laman IFL Science, peneliti mengatakan bahwa hiu putih tak utuh yang terdampar disebabkan oleh serangan paus orca. Menurut peneliti, ini menjadi serangan pertama di perairan sekitar Victoria.
Para peneliti menduga bahwa orca telah menyerang dan mengeluarkan isi perut hiu putih (Carcharodon carcharias) ini.
"Ini adalah bagian yang sama keren dan menakutkan. Hiu putih setinggi 3 meter yang terdampar di pantai Bridgewater ini telah diserah oleh paus pembunuh (orca)," jelas Ben Johnstone, nelayan lokal dalam postingan Facebooknya.
Setelah ditemukan, potongan tubuh tersebut dikumpulkan dan sampelnya dikirim ke lembaga pemerintah serta akademisi untuk dianalisis dengan melakukan nekropsi atau pembedahan. Hasil menunjukkan bahwa memang hal ini disebabkan oleh paus Orca.
"Dari hasil pemeriksaan terdapat bekas gigitan di dada di antara sirip di bawah perut, yang khas dari paus karena mereka suka menyerang bagian hati," kata Adam Miller, profesor dari Deakin University kepada ABC Radio Melbourne.
Pernah Terjadi di Afrika Selatan
Peristiwa paus orca yang menyerang hiu ini bukan hal yang belum pernah terjadi di dunia. Sebab, serangan orca terhadap hiu putih juga terlihat di Afrika Selatan. Diketahui, kawanan orca telah meneror populasi hiu selama beberapa tahun di sana.
Namun, untuk di Australia, temuan hiu yang terdampar ini menjadi bentuk penyerangan orca yang pertama di Australia.
Sebelumnya, orca diketahui hanya menyerang hiu biru (Prionace glauca) dan hiu mako sirip pendek (Isurus oxyrinchus) di Australia. Namun rupanya sudah ada interaksi lain dengan hiu putih ini.
"Kami memastikan bahwa luka gigitan itu hanya sarat DNA paus orca untuk menjadi senjatanya," jelas Miller.
Peristiwa di Afrika menjadi implikasi yang berpotensi berkaitan dengan kasus ini.
"Terjadi peningkatan predatorhiu putih di Afrika Selatan dan menyebabkan penurunan cukup signifikan serta perpindahan hiu putih secara individual," jelas Miller.
Paus Orca Sang Predator Puncak
Orca tak hanya dikenal sebagai predator terganas di lautan tetapi juga hewan yang cerdas. Sebab, orca merupakan satu jenis dengan lumba-lumba yakni termasuk dalam familia Delphinidae.
Soal kecerdasan, para ilmuwan pernah menggunakan metrik yang dikenal sebagai EQ untuk menilai kecerdasan hewan. EQ juga dipergunakan untuk mengukur rasio ukuran otak hewan.
Hasilnya, orca mendapat skor sangat tinggi pada metrik ini. Penelitian juga menunjukkan bahwa otak orca mampu melakukan konvolusi (mengkombinasikan dua buah deret angka) yang cukup banyak.
Neuron bermyelin di otak mereka sangat banyak sehingga memiliki kekuatan ketika otak bekerja.
Meski sangat ganas dan bisa menyerang populasi ikan lain, namun di perairan Australia diketahui hanya terdapat dua ekor paus orca. Sehingga tidak memungkinkan untuk menyingkirkan orca karena berdampak pada ekosistem laut dan konservasi.
"Ketika menghilangkan predator puncak, hal ini dapat berdampak pada struktur ekosistem laut. Kami tidak tahu seberapa sering hal itu terjadi, sehingga kami akan mengawasinya," tutur Miller dikutip dari Live Science.
(faz/faz)
