Serangga Ini Cuma Muncul Tiap 13 atau 17 Tahun Sekali, Apa Alasannya?

ADVERTISEMENT

Serangga Ini Cuma Muncul Tiap 13 atau 17 Tahun Sekali, Apa Alasannya?

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 05 Mei 2024 13:00 WIB
Triliunan tonggeret bersiap menyerbu Amerika, kejadian langka setiap 200 tahunan
Ilustrasi tonggeret Foto: BBC World
Jakarta -

Cicada atau tonggeret periodik menghabiskan 99,5% hidupnya di bawah tanah. Kebanyakan dari mereka hidup dalam kelompok besar yang hidup di bawah tanah selama siklus 17 atau 13 tahun, meskipun beberapa memiliki waktu yang berbeda.

Selama periode tersebut, mereka hidup sebagai nimfa yang memakan cairan dari akar pohon. Ketika waktunya tepat, individu-individu dalam satu induk akan muncul secara bersamaan dan hidup di bawah tanah hanya selama beberapa minggu.

Cicada kemungkinan besar mengembangkan strategi evolusi ini untuk menghindari predator. Penggunaan bilangan prima untuk kemunculannya menyulitkan predator untuk beradaptasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kemunculannya bersifat massal dan tersinkronisasi, membuat predator kewalahan dengan jumlah yang banyak. Cicada pun memastikan bahwa cukup banyak anggotanya yang bertahan hidup untuk bereproduksi dan memulai kembali siklusnya.

Dikutip dari ZME Science, saat para ahli menyebutkan cicada, biasanya mengacu pada tujuh spesies dari genus yang disebut Magicicada.

ADVERTISEMENT

Spesies cicada ini hanya hidup di Amerika Utara, khususnya di Amerika Utara bagian timur. Kadang-kadang mereka disebut jangkrik, tetapi ini adalah istilah yang keliru. Jangkrik adalah serangga yang sangat berbeda dengan tonggeret.

Selain itu, tidak semua tonggeret bersifat periodik. Beberapa bersifat tahunan, artinya muncul setiap musim panas. Contoh klasik dari tonggeret tahunan ini dapat ditemukan di Jepang.

Bilangan Prima dan Alam Biasanya Tak Sinkron

Siklus 13 dan 17 tahun cicada (tonggeret) bersifat aneh dan sangat langka. Alam dan bilangan prima biasanya tidak berjalan beriringan.

Sementara, baik 13 dan 17 adalah bilangan prima. Hal ini mengisyaratkan bahwa cicada melakukan hal ini untuk menghindari alam, khususnya siklus predatornya.

Pasalnya, predator seperti burung dan hewan pengerat memiliki siklus hidup yang biasanya berlangsung dua hingga lima tahun. Kemunculannya setiap 17 tahun meminimalkan kemungkinan predator dapat menyinkronkan ledakan populasi mereka.

Pada tahun 1907, ahli entomologi Charles Lester Marlatt mempelajari berbagai indukan di AS, mencatat durasi siklus mereka. Indukan ini bisa berjumlah jutaan individu, yang juga merupakan bagian dari strategi evolusi.

Beberapa di antaranya memiliki lebih dari 1,5 juta individu per hektar (>370/m), sehingga memenuhi lingkungan. Ketika mereka keluar dari tanah, pada dasarnya mereka adalah mangsa empuk segala reptil, burung, kucing, bahkan tupai.

Jadi cicada melakukan sesuatu yang cukup mudah. Mereka membuat predator kewalahan dengan jumlah. Ini merupakan sifat bertahan hidup yang disebut kekenyangan predator. Pada dasarnya berarti ada terlalu banyak cicada untuk dimakan oleh predator.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads