Kecerdasan Pemain Sepak Bola Terbukti Bisa Pengaruhi Permainan, Ini Studinya

ADVERTISEMENT

Kecerdasan Pemain Sepak Bola Terbukti Bisa Pengaruhi Permainan, Ini Studinya

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Selasa, 30 Apr 2024 10:00 WIB
Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Marselino Ferdinan (tengah) melewati dua pesepak bola Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI/mrh/foc.
Foto: ANTARA FOTO/HO-PSSI/Pemain Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan
Jakarta -

Sepak bola adalah olahraga dengan penikmat terbesar di seluruh dunia. Olahraga ini tak hanya menjadi perhatian bagi pencinta klub-klub sepak bola saja, melainkan juga ilmuwan.

Salah satunya adalah ilmuwan dari Universitas Metropolitan Osaka, Jepang, yang meneliti hubungan kemampuan otak dan skill atau keterampilan dalam permainan sepak bola.

Peneliti berhasil menemukan kaitan antara permainan setiap pemain sepak bola, dengan kemampuan otak yang mereka miliki. Seperti apa hasil studinya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecepatan Tindakan di Dalam Permainan Sepak Bola

Dalam sepak bola, terdapat teknis tindakan seperti kemampuan untuk mengoper dan menerima bola, termasuk bisa mengarahkan bola ke titik yang bisa menguntungkan sesuai dengan momentum.

Meski semua pemain sepak bola profesional memiliki teknik dasar mengambil tindakan di lapangan yang mumpuni, tapi ada beberapa pemain yang lebih unggul dalam keputusan tindakan. Peneliti menemukan hal ini terkait dengan kemampuan otak.

ADVERTISEMENT

Penelitian terbaru ini dilakukan oleh asisten Pusat Penelitian Kesehatan Perkotaan dan Olahraga, Profesor Takhiro Matsutake, dan rekannya dari Universitas Metropolitan Osaka.

Dalam penelitiannya, mereka merekrut 14 pemain sepak bola laki-laki dari perguruan tinggi dan sebagian dari 14 orang tersebut memiliki kemampuan yang tinggi.

Sementara sebagai tambahan, ada 7 mahasiswa pascasarjana yang juga terlibat dalam penelitian ini. Mereka memiliki pelatihan aspek bola formal.

Dalam penelitian tersebut menunjukkan jika peserta dengan keterampilan sepak bola yang tinggi memiliki waktu reaksi lebih pendek secara signifikan dalam tindakan permainan sepak bola dibanding dengan peserta pemula.

Hasilnya, waktu reaksi secara signifikan lebih pendek pada kelompok berketerampilan tinggi dibandingkan kelompok pemula, dan variabilitasnya kecil pada kelompok berketerampilan tinggi.

"Selain itu, elektroensefalograf (EEG) mengungkapkan bentuk gelombang saraf yang menunjukkan pemrosesan penghambatan yang lebih kuat, yang menahan respons motorik, pada pemain dengan keterampilan lebih tinggi," tulis peneliti dalam laporannya, dikutip dari EurekAlert.

Artinya, kemampuan otak peserta keterampilan lebih tinggi memiliki kontrol impuls atau gerakan yang tidak diinginkan, dan berfokus melakukan gerakan yang diperlukan agar efektif dalam permainan.

Uji Coba yang Dilakukan Peneliti

Untuk prosesnya, serangkaian foto yang menunjukkan susunan berbeda dari dua pemain bertahan dan tiga rekan satu tim penyerang dari sudut pandang orang pertama ditampilkan.

Para peserta diharuskan menekan tombol saklar kaki jika umpan ke bawah antara dua pemain bertahan dapat dilakukan.

Profesor Matsutake mengatakan bahwa hasil penelitian ini akan membantu dalam meningkatkan pemahaman tentang persepsi, kognisi, dan perilaku pemain sepak bola di lapangan.

"Di masa depan, kami akan memeriksa apakah pelatihan yang berkaitan dengan penghambatan respons meningkatkan kinerja pemain dan bertujuan untuk menetapkan metode pelatihan yang efektif," tuturnya.

Kognitif yang Tinggi dari Pemain Bisa Membuat Keputusan di Lapangan Semakin Akurat

Sementara itu, hal yang serupa dengan penelitian Prof Matsutake, juga pernah diungkapkan oleh salah satu penulis buku "The Brain Always Wins", Dr John Sullivan.

Menurutnya, pemain sepak bola dengan pergerakan yang sangat baik memiliki kecepatan pemrosesan yang tinggi yang bertepatan dengan kemampuan manajemen emosi elit mereka.

Pemain semacam itu dapat menerima lebih banyak informasi dan memahami artinya. Proses ini merupakan upaya koordinasi yang sangat cepat dari pusat otak bawah dan atas.

Ia juga mengatakan bahwa pemain dengan kognitif tinggi mampu mengakses database simulasi yang disimpan di otak mereka. Semakin banyak sumber daya emosional dan kognitif yang tersedia,maka semakin akurat dan cepat pengambilan keputusan.

"Ketika kebutuhan pemrosesan informasi meningkat, hal ini dapat membuat beberapa pemain kewalahan, tetapi jika mereka dapat tetap tenang dan mengelola energi mereka, mereka dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dalam hitungan milidetik," ucapnya dalam The Guardian, dikutip Senin (29/4/2024).




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads