Gempa M 6,2 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust, tapi Intraslab

ADVERTISEMENT

Gempa M 6,2 di Garut, BMKG: Bukan Megathrust, tapi Intraslab

Trisna Wulandari - detikEdu
Minggu, 28 Apr 2024 11:00 WIB
Gempa interslab Jabar
Gempa dalam lempeng atau gempa interslab Jabar dengan pergerakan naik, Sabtu (27/4/2024). Foto: Dok BMKG via X/DaryonoBMKG
Jakarta -

Gempa Bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat pukul 23.29.47 WIB, Sabtu (27/4/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berpusat di lautan Garut.

Warga Garut berhamburan keluar rumah jelang tengah malam saat gempa interslab selatan Jabar itu terjadi. Dikutip dari detikJabar, lampu hingga gelas kopi terguncang akibat gempa.

Kepala Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG Dr Daryono SSi MSi mengatakan gempa M 6,2 di Garut bukan gempa megathrust, tetapi gempa intraslab (gempa dalam lempeng).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gempa selatan Jabar M6,2 bukan gempa megathrust yang berpusat di bidang kontak antarlempeng, tapi gempa ini dipicu pecahnya batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang menunjam/tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia di selatan Jabar. Gempa ini populer disebut sebagai Intraslab Earthquake," jelasnya dalam pos di akun X @DaryonoBMKG, Minggu dini hari (28/7/2024).

Sedangkan menurut BMKG, gempa megathrust adalah gempa Bumi yang berasal dari zona megathrust. Megathrust adalah bagian dangkal suatu lajur pada zona subduksi dengan mempunyai sudut tukik landai. Gempa Bumi pada zona megathrust juga dikenal dengan istilah gempa Bumi interplate.

ADVERTISEMENT

Gempa Bumi Intraslab

Gempa interslab JabarDaryono jelaskan gambar ini ungkap gempa Jabar diakibatkan pecahnya batuan dalam lempeng (intraslab) pada Lempeng Indo-Australia. Foto: Dok BMKG via X/DaryonoBMKG

Daryono menjelaskan gempa selatan Jabar M 6,2 dengan kedalaman 70 km tersebut dipicu adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat. Ini yang menjadikannya disebut gempa dalam lempeng.

Hasil analisis mekanisme sumber menurutnya menunjukkan gempa Jabar M 6,2 memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust-fault).

"Gempa ini akibat pecahnya batuan dalam Lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake)," terangnya.

Berdampak sampai Bantul

Ia menerangkan gempa intraslab atau gempa akibat pecahnya batuan dalam slab lempeng memiliki karakteristik pancaran ground motion guncangan yang jauh lebih kuat daripada gempa dengan magnitudo yang sama dari sumber lain.

Daryono menjabarkan dampak gempa dirasakan pada Cianjur Selatan sebesar IV-V Modified Mercally Intensity (MMI), lalu Sukabumi dan Tasikmalaya IV MMI, serta Bandung, Garut, dan Sumedang III-IV MMI.

Sedangkan dampak gempa di DKI Jakarta, Pandeglang, Tangerang, Tangerang Selatan, Bogor, Kebumen, Banyumas, Cilacap III MMI. Adapun dampaknya di Bantul, Sleman, Kulonprogo, dan Trenggalek II MMI.

Minim Gempa Susulan

Karakteristik batuan slab Lempeng Samudra Indo-Australia yang elastis (ductile) menurutnya membuat gempa Jabar M 6,2 tidak banyak memiliki gempa susulan.

"Kepada masyarakat terdampak gempa selatan Jawa Barat M6,2, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sangat kecil terjadi gempa susulan signifikan," imbau Daryono.

"Masyarakat diimbau untuk sementara agar tidak menempati bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda, apakah cukup aman gempa, atau tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum Anda kembali ke rumah," tambahnya.

Sedangkan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan, rusak sebagian, atau miring diimbau untuk tidak menempatinya sementara waktu.

"Tinggal di tempat aman yang telah disediakan pemerintah daerah setempat," imbaunya.

Tidak Berpotensi Tsunami

Daryono menjabarkan, hasil pemodelan BMKG menunjukkan gempa Bumi di selatan Jawa Barat tersebut tidak berpotensi tsunami.

"Gempa Jabar M 6,2 tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring Tide Gauge BIG di Pantai Tasikmalaya dan Cilacap tidak menunjukkan adanya anomali muka laut alias normal-normal saja," katanya.

Simak Video 'BMKG: Gempa M 6,2 Garut Dipicu Aktivitas di Lempeng Indo-Australia':

[Gambas:Video 20detik]



(twu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads