Kata Studi, Menganggap Waktu Telah Berlalu Cepat Bisa Bantu Penyembuhan Luka Fisik

ADVERTISEMENT

Kata Studi, Menganggap Waktu Telah Berlalu Cepat Bisa Bantu Penyembuhan Luka Fisik

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Minggu, 28 Apr 2024 07:00 WIB
Hand holds a clock on the background of space and numerology
Foto: Getty Images/iStockphoto/Dzhulbee/Persepsi waktu ternyata berpengaruh terhadap penyembuhan luka
Jakarta -

Sebuah studi yang terbit dalam Nature Scientific Reports mengatakan bahwa menganggap waktu telah berlalu lebih cepat, ternyata bisa membantu penyembuhan. Bagaimana bisa?

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti Harvard, Peter Aungle dan Ellen Langer, menguji bagaimana persepsi yang dibentuk dalam pikiran bisa memengaruhi mental maupun fisik.

Para peneliti menemukan bahwa persepsi seseorang tentang berapa lama waktu yang telah berlalu secara substansial, berdampak pada kecepatan memudarnya memar ringan, sebagaimana dikutip dari laman resmi Harvard.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, penelitian ini hanya menunjukkan efek psikologis pada proses penyembuhan fisik. Namun, Aungle, penulis utama penelitian ini, kemudian melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan efek lainnya dari persepsi.

Bagaimana Persepsi Bisa Memengaruhi Penyembuhan?

Dalam penelitian ini, Aungle terinspirasi oleh penasihat utamanya, Langer, yang merupakan seorang profesor psikologi yang ahli dalam kesatuan pikiran-tubuh.

ADVERTISEMENT

Hasil penelitian Aungle dan Langer kemudian terbukti menunjukkan bahwa persepsi waktu yang telah berlalu dapat memengaruhi faktor-faktor kesehatan lainnya.

Salah satunya adalah penelitian pada pasien diabetes tipe 2 yang menunjukkan bahwa kadar glukosa darah berfluktuasi berdasarkan persepsi waktu, bukan waktu sebenarnya.

Penelitian lain melihat bagaimana kinerja pada tes kognitif dipengaruhi oleh persepsi waktu tidur pada malam sebelumnya. Hasilnya, waktu reaksi peserta penelitian terpengaruh oleh persepsi mereka tentang berapa lama mereka tidur, bukan berapa lama mereka sebenarnya tidur.

Dalam studinya, para peneliti memanipulasi waktu yang dirasakan oleh peserta studi dengan menggunakan pengatur waktu sederhana selama 28 menit. Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang percaya bahwa 14 menit telah berlalu memiliki tingkat kesembuhan memar sebesar 6,17.

Hasil ini menunjukkan bahwa pikiran dan persepsi seseorang tentang waktu dapat memiliki dampak langsung pada proses penyembuhan fisik.

Dalam wawancara terkait penelitian ini, Aungle mengungkapkan kekagumannya terhadap Langer, yang ia anggap sebagai sosok yang sangat kreatif.

Langer telah melakukan penelitian terkenal sebelumnya, termasuk penelitian tentang efek keadaan pikiran pada kesehatan penghuni panti jompo yang ditugaskan merawat tanaman hias. Selain itu, juga penelitian tentang peningkatan fisik pada kelompok pria lanjut usia setelah menghabiskan waktu di biara terpencil.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa pikiran dan persepsi seseorang tentang waktu dapat mempengaruhi proses penyembuhan fisik.

Oleh karena itu, penting bagi para profesional kesehatan untuk mengakui peran faktor psikologis dalam pemulihan pasien dan mempertimbangkan strategi pengelolaan rasa sakit dan pemulihan yang memperhatikan aspek psikologis ini.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads