Data PBB menunjukkan bahwa jumlah perempuan di dunia lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki. Beberapa negara ada yang turut mewakili rendahnya jumlah perempuan, sedangkan yang lain, secara umum laki-laki lebih banyak jumlahnya.
Tinggi rendahnya jumlah penduduk ini dapat dipengaruhi oleh faktor distribusi gender dalam suatu populasi, seperti harapan hidup, imigrasi, dan rasio jenis kelamin saat lahir. Dalam hal ini, perempuan di sebuah negara juga bisa sangat rendah karena perlakukan diskriminasi dan angka kelahiran yang rendah.
Dikutip dari lembaga penyedia data, Statista, berikut ini negara dengan jumlah perempuan terendah berdasarkan data tahun 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10 Negara dengan Jumlah Perempuan Terendah di Dunia
1. Qatar
Qatar menjadi negara dengan jumlah perempuan terendah di dunia. Jumlah perempuan di Qatar hanya sebesar 27,49% dari total populasi. Hal ini diakibatkan oleh tingginya arus imigrasi pekerja laki-laki di negara Qatar sehingga ada banyak pekerja laki-laki di negara ini.
2. United Emirates Arab (UEA)
Uni Emirates Arab (UEA) juga memiliki jumlah perempuan yang rendah di dunia. Jumlah perempuan di UEA hanya sebesar 30,65% dari total populasi.
Dikutip dari Hrw.org, penyebab yang memungkinkan sedikitnya jumlah perempuan di negara ini adalah diskriminasi yang tinggi terhadap perempuan dan anak perempuan.
Sejak tahun 1970-an, penduduk UAE mengalami penurunan tingkat kesuburan menjadi 3,3 anak per perempuan. Pun, rata-rata remaja UAE ingin memiliki anak dengan preferensi untuk anak laki-laki dibanding perempuan.
3. Bahrain
Selanjutnya ada Bahrain yang memiliki jumlah perempuan sebesar 38,04% dari total populasi. Faktor yang memengaruhi sedikitnya jumlah perempuan di negara ini antara lain karena adanya diskriminasi yang besar pada perempuan, seperti lambatnya kemajuan karier dibanding laki-laki.
4. Oman
Masih dari kawasan Timur Tengah, Oman memiliki jumlah perempuan sebesar 39,13% dari total populasi. Sedikitnya persebaran perempuan di Oman, sebagaimana dikutip dari arabcenterdc.org adalah dampak urbanisasi yang tidak merata di daerah pedesaan.
Selain itu, juga dikarenakan adanya pembatasan sosial yang lebih besar serta kurangnya akses terhadap sumber daya pemerintah.
5. Kuwait
Kuwait juga memiliki jumlah perempuan sedikit yang sekitar 39,19% dari total populasi. Di negara ini, perempuan dibayar rendah di dunia kerja. Dilansir dari Borgenproject.org, kelompok perempuan di negara Kuwait ditekan untuk berperan secara tradisional dibanding turut bersosialisasi perubahan sosial.
6. Saudi Arabia
Dilansir dari Brooking.edu, Arab juga menjadi negara dengan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan terendah di dunia. Di negara ini, jumlah perempuan hanya sebesar 42,38% dari total populasi.
7. Maladewa
Di Maladewa, jumlah perempuan sekitar 42,47% dari total populasi. Penyebabnya adalah karena adanya angka kelahiran perempuan yang menurun pada tahun 2017 sebesar 9,8%.
Dikutip dari data.unwomen.org, Maladewa masih mengalami kesenjangan perempuan. Diketahui pada 2021, hanya 4,6% kursi di parlemen yang diduduki perempuan.
8. Bhutan
Jumlah perempuan di Bhutan sebesar 47,1% dari total populasi. Sedikitnya jumlah perempuan di Bhutan mengakibatkan kecilnya partisipasi perempuan di bidang politik, sebagaimana dikutip dari Nikkei Asia.
9. Equatorial Guinea
Equatorial Guinea memiliki jumlah perempuan sekitar 47,23% dari total populasi. Dengan jumlah yang sedikit, perempuan di Guinea juga dianggap inferior dan memiliki lebih sedikit hak dan kesempatan dibandingkan laki-laki.
10. Greenland
Jumlah perempuan di Greenland hanya sebesar 47,49% dari total populasi. Kondisi ini membuat pemerintah telah menyatakan pandangan untuk mencapai kesetaraan gender dan menerapkan konvensi di Greenland.
Akan tetapi, the Committee on the Elimination of Discrimination Against Women (CEDAW) masih mengalami keterbatasan data seperti kesetaraan gender termasuk kekerasan, upah, dan aborsi. Masyarakat pun masih memiliki kesadaran terhadap Konvensi CEDAW.
(faz/faz)