Negara otoriter dikenal dengan kepemimpinan yang diktator. Indeks demokrasi negara otoriter tergolong rendah.
Di tahun 2020, ada 52 negara dengan rezim diktator atau otoriter yang memerintah negaranya. Rinciannya tiga negara di Amerika Latin dan Amerika Selatan, 27 di Asia dan Timur Tengah, dan 22 di Afrika.
Laos yang merupakan tetangga Indonesia di Asia Tenggara, juga termasuk negara dengan rezim dictator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikEdu dari laporan World Population Review, indeks demokrasi di sejumlah negara sangat rendah dalam skala 0-10. Kondisi ini mengakibatkan situasi kurangnya kebebasan politik dan hak-hak sipil.
10 Negara Otoriter dengan Indeks Demokrasi Terendah 2023
1. Afganistan
Indeks demokrasi: 0,26
2. Myanmar
Indeks demokrasi: 0,85
3. Korea Utara
Indeks demokrasi: 1.08
4. Republik Afrika Tengah
Indeks demokrasi: 1.18
5. Suriah
Indeks demokrasi: 1.43
6. Turkmenistan
Indeks demokrasi: 1.66
7. Chad
Indeks demokrasi: 1.67
8. Kongo
Indeks demokrasi: 1.68
9. Laos
Indeks demokrasi: 1.71
10. Sudan
Indeks demokrasi: 1.76
Untuk Suriah, per awal Desember 2024 lalu, rezim kekuasaan yang berlangsung selama 24 tahun akhirnya runtuh. Suriah menghadapi era baru dengan pemimpin de facto bernama Ahmed al-Sharaa.
Ciri-ciri Negara Diktator
Negara yang dipimpin oleh diktator yakni hak-hak rakyat yang ditekan, kekuasaan dijalankan oleh sekelompok orang, membungkam setiap oposisi, bahkan tindakan intimidasi hingga kekerasan yang bisa berujung ke pembunuhan.
Dalam buku Dictators and Dictatorships: Understanding Authoritarian Regimes and Their Leaders karya Natasha M. Ezrow dan Erica Frantz, dijelaskan bahwa salah satu jenis kediktatoran, yaitu kediktatoran militer.
Militer mengambil kendali negara (biasanya melalui kudeta langsung), melantik diktator yang dipilihnya (biasanya perwira militer berpangkat tertinggi), dan menggunakan kekuatan senjata untuk mempertahankan kekuasaannya.
(astj/astj)