Benarkah Es Kutub yang Mencair Bisa Mengubah Rotasi Bumi? Ini Kata Peneliti

ADVERTISEMENT

Benarkah Es Kutub yang Mencair Bisa Mengubah Rotasi Bumi? Ini Kata Peneliti

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Sabtu, 27 Apr 2024 08:00 WIB
Penguins stand near the Chilean OHiggins base in Antarctica, Friday, Nov. 24, 2023. (AP Photo/Jorge Saenz)
Foto: AP/Jorge Saenz/Mencairnya es di kutub
Jakarta -

Es kutub yang mencair ternyata dapat memengaruhi Bumi secara signifikan. Menurut penelitian terbaru, pencairan kutub akibat perubahan iklim karena ulah manusia, dapat mengubah rotasi Bumi dan mengacaukan waktu.

Rotasi Bumi adalah faktor penentu dari waktu kita sehari-hari. Namun, rotasi ini tidak stabil dan dapat mengalami perubahan kecil yang dipengaruhi oleh aktivitas yang terjadi di permukaan dan inti Bumi.

Perubahan ini memang tidak terlalu nampak, tetapi terkadang jam dunia perlu disesuaikan dengan 'detik kabisat'. Meski terdengar kecil, tetapi dapat berdampak besar pada sistem komputasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyesuaian Waktu dengan Mengelola Detik Kedua

Sebelum tahun 1955, satu detik didefinisikan sebagai waktu tertentu yang diperlukan Bumi untuk melakukan satu kali rotasi terhadap bintang-bintang. Kemudian tiba era jam atom yang sangat presisi menjadi cara yang jauh lebih stabil dalam menentukan detik fisik.

Dunia mulai menggunakan waktu universal terkoordinasi (UTSC) sejak akhir tahun 1960-an untuk menetapkan zona waktu. UTC mengandalkan jam atom, tetapi tetap mengimbangi rotasi planet.

ADVERTISEMENT

Banyak detik telah ditambahkan selama bertahun-tahun. Akan tetapi, setelah tren melambat yang cukup lama, rotasi Bumi kini semakin cepat karena perubahan yang terjadi pada intinya. Oleh karena itu, untuk pertama kalinya harus ada pengurangan detik kedua.

Anggota Departemen Waktu di International Bureau of Weights and Measures di Perancis, Patrizia Tavella mengatakan bahwa satu detik kabisat negatif belum pernah ditambahkan atau diuji, sehingga masalah yang dapat diakibatkan adalah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Oleh karena kecepatan rotasi yang tidak konstan, kedua skala waktu tersebut menyimpang secara perlahan. Artinya, detik kabisat harus ditambahkan sesekali agar kedua skala waktu kembali sejajar.

Hal yang Menjadi Penyebab Utama dari Perubahan Rotasi Bumi

Dikutip dari jurnal Nature, es kutub terjadi tepatnya disebabkan oleh pemanasan global. Pencairan es kutub menunda koreksi waktu kedua selama tiga tahun, menggesernya dari tahun 2026 ke 2029.

"Sebagian dari upaya untuk memprediksi perkembangan waktu global yang akurat tergantung pada pemahaman dampak yang akan terjadi sebagai hasil dari pemanasan global," ujar Duncan Agnew, profesor geofisika di University of California San Diego dan penulis studi mengenai es kutub.

Perubahan melambatnya rotasi Bumi dalam jangka panjang dapat disebabkan oleh gesekan pasang surut di dasar laut.

"Dampak dari es kutub yang mencair akhir-akhir ini disebabkan secara signifikan oleh manusia yang membakar bahan bakar fosil yang memanaskan Bumi," imbuh Agnew.

Ketika es mencair ke lautan, air pencairan bergerak dari kutub menuju ekuator yang kemudian memperlambat kecepatan rotasi Bumi.

Menurut Agnew, pencairan es di kutub sudah cukup besar sehingga memengaruhi rotasi seluruh Bumi dengan cara yang sebelumnya belum pernah terjadi.

"Bagi saya, fakta menakjubkan ketika manusia yang menjadi penyebab perubahan rotasi Bumi," ucapnya.

Meski pencairan es di kutub dapat melambatkan perputaran Bumi, masih ada faktor lain yang mempengaruhi ketepatan waktu global. Berdasarkan penelitian Agnew, faktor yang dimaksud adalah proses yang terjadi di inti Bumi.

Inti cair Bumi berputar secara independen dari kulit terluarnya yang padat. Jika inti melambat, maka cangkang padat akan semakin cepat mempertahankan momentum, yang mana itu sedang terjadi sekarang.

Hanya sedikit sekali yang bisa diketahui tentang peristiwa yang terjadi sekitar 1.800 mil di bawah permukaan Bumi dan tidak jelas alasan perubahan kecepatan inti Bumi.

"Pada dasarnya, ini tidak dapat diprediksi," kata Agnew.

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa meskipun pencairan es di kutub memperlambat rotasi Bumi secara spesifik, tetapi secara keseluruhan, Bumi berputar lebih cepat. Ini berarti bahwa dunia akan segera pertu untuk pertama kalinya melakukan pengurangan satu detik.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads