Puisi adalah karya sastra yang dapat dinikmati karena terdapat irama, diksi, dan makna puisi tersebut. Dalam puisi terdapat puisi lama dan puisi baru.
Puisi baru adalah jenis puisi yang memiliki bentuk lebih bebas daripada puisi lama dalam segi jumlah baris, suku kata, dan rima.
Terdapat ciri-ciri dari puisi baru serta jenis-jenisnya berdasarkan isi dari puisi. Berikut penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Puisi Baru
Menurut KBBI, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, serta penyusunan larik dan bait.
Definisi puisi juga bisa diartikan sebuah sajak atau gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang melalui bunyi, irama, dan makna khusus dari puisi.
Puisi baru adalah jenis puisi yang memiliki bentuk lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Puisi ini dipengaruhi oleh gaya Eropa berkebalikan dengan puisi lama, tidak terikat oleh bentuk-bentuk formal, korespondensi. Oleh karena itu, puisi baru disebut puisi bebas.
Meskipun demikian, bukan berarti puisi baru tidak mementingkan rima, dan diksi. Terdapat beberapa jenis puisi baru.
Puisi baru berdasarkan bentuknya dibagi menjadi depan yaitu puisi distikon, terzina, kautrin, kuin, sektet, septima, stanza, dan soneta.
Puisi distikon yaitu sajak tiga seuntai, tiap bait terdiri atas tiga baris. Puisi terzina yaitu sajak tiga seuntai, tiap bait terdiri dari tiga baris. Puisi kuatrin yakni sajak empat seuntai, tiap bait terdiri atas empat baris.
Puisi kuin adalah puisi dengan lima seuntai, tiap bait terdiri atas lima baris. Puisi sextet adalah sajak enam seuntai, tiap bait terdiri atas enam baris. Puisi septima yaitu sajak tujuh seuntai, tiap bait terdiri atas delapan baris.
Puisi stanza adalah sajak delapan seuntai, tiap bait terdiri atas delapan baris, dan puisi sonata yaitu sajak empat belas seuntai yang terdiri atas empat belas baris.
Ciri-ciri Puisi Baru
Puisi baru memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:
- Mempunyai bentuk yang rapi dan simetris
- Persajakan akhirnya teratur
- Pola sajak pantun dan syair banyak digunakan meskipun ada pola yang lain
- Sebagian besar puisi empat seuntai
- Tiap-tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra
- Tiap gatra terdiri atas dua kata, atau sekitar 4 sampai 5 suku kata
Jenis-jenis Puisi Baru Beserta Contohnya
Dikutip dari buku Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia, terdapat 7 jenis puisi baru yaitu sebagai berikut:
1. Balada
Balada adalah jenis puisi baru yang berbentuk cerita atau kisah tertentu, menggambarkan perilaku seseorang lewat dialog maupun monolog. Berikut contohnya:
Aku
(Karya: Sam Haidy)
Aku adalah dongeng sebelum tidur
yang setia mendaur diri
meski selalu terpenggal
oleh gilotin matamu.
Aku adalah kisah tak tuntas
yang berulang kali kau tebas
hanya untuk kembali
bertunas dan bertunas lagi.
Romance
Romance adalah jenis puisi baru yang berisikan cerita tentang kisah, baik cinta kasih kepada seseorang, bangsa, negara, kedamaian, dan sebagainya. Contohnya :
Anakku
(Karya: J.E. Tatengkeng)
Ya, kekasihku....
Engkau datang mengintai hidupku
Engkau datang menunjukkan muka
Tetapi sekejap matamu kau tutup
Meliah terang anda tak suka
Mulut kecil tiada kau buku
Tangis teriak tak diperdengarkan
Alamat hidup wartawan suka
Kau dimana anakku, kami kau tinggalkan
Sedikitpun matamu tak mengerling
Memandang ibumi sakit berguling
Air matamu tak bercucuran
Kau diam, diam kekasihku
Tak kau katakan barang pesanan
Akan penghibur duka di dadaku
Kekasihku, anakku, mengapa diam?
2. Satire
Satire adalah sajak atau puisi yang isinya mengecam, mengejek, dengan kasar (sarkasme) dan tajam (sinis) suatu kepincangan atau ketidakadilan yang ada dalam masyarakat. Contohnya:
MARHAEN
(Karya Sanusi Pane)
Kami berjalan berabad-abad
Dalam jurang yang gelap gulita
Tidak berharap tidak berhajat
Tidak berpikir, tidak bercinta
Dewata lupa kepada kami
Kaum Marhaen anak sengsara
Kami bekerja setengah mati
Orang bersenang tertawa-tawa
Kalau engkau sungguh ada
O, Dewata, mengapa kiranya
Kami diikat dalam penjara?
Biarpun kami tak berdosa?
3. Epigram
Epigram adalah puisi atau sajak yang mengandung bisikan hidup yang baik dan benar, mengandung nasihat-nasihat dan pendidikan agama. Contohnya :
Lagu Kematian
Mati bagiku hanyalah istilah sementara esensinya sama saja karena hidup dan mati tiada beda yang beda mampu tidak kita memaknai hidup dalam mati dan mati dalam hidup
Sebab manusia terlalu sibuk memperhatikan simbol ketuhanan tanpa merengkuh sejatinya makna tuhan.
Ode
Ode adalah puisi larik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa dengan nada agung dan tema sirius. Umumnya ditujukan untuk orang tau, pahlawan dan orang-orang besar. Contohnya:
Guruku
Guruku..
Engkau pahlawanku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau menemaniku
Saatku di sekolah
Saatku belum mengenalmu
Engkau mengajariku
Mulai dari taman kanak-kanak
Hingga ku sampai kuliah guruku...
Takkan kulupakan semua jasamu
Yang telah bersusah payah mengajariku
Hingga aku bisa
Terima kasih guruku
Himne
Himne adalah sejenis nyanyian pujaan yang ditujukan untuk Tuhan, Dewa, atau sesuatu yang dianggap penting dan sakral. Contohnya:
Ya tuhan kami
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Detik menit jam kami terendam dalam dosa
Pikiran yang mendua
Hati yang beku
Ampunilah kami
Ya tuhan kami
Ya tuhan telah kotor setiap inci daging ini
Telah hina diri ini
Menyalahgunakan karunia-Mu
Mengkufuri nikmat-Mu
Semoga Kau tuntun kami kembali
Ke jalan kebenaran-mu
Ke jalan lurusMu
Sebelum kau panggil kami kembali
Ke alam kekal-Mu
Amin
(pal/pal)