Ekosistem sawah adalah jenis lingkungan buatan yang tersusun atas komponen biotik dan abiotik. Dikutip dari Modul Pembelajaran SMA Biologi karya Khoirul Huda, ekosistem sawah dibuat untuk memenuhi hidup manusia.
Tentunya tujuan tersebut tidak bisa dicapai tanpa adanya keseimbangan komponen penyusun. Komponen tersebut menciptakan rantai hingga jaring-jaring makanan, yang memelihara seluruh komponen tetap imbang hingga tanaman dipanen.
Komponen Penyusun Ekosistem Sawah
Menurut Ulfin dkk pada jurnal berjudul Components of Rice Field Ecosystems as a Source of Biology in High School in Dompu District in 2020, terdapat komponen biotik dan abiotik pada ekosistem sawah yaitu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Komponen Biotik
- Tanaman primer yang sengaja ditanam, misal padi.
- Tanaman sekunder yang tumbuh liar, misal rumput.
- Fauna yang terdiri dari reptil, ikan, amfibi, serangga, unggas, dan mamalia.
2. Komponen Abiotik
Contoh komponen abiotik pada ekosistem sawah yaitu tanah, air, dan cahaya matahari.
Ciri-ciri Ekosistem Sawah
Beberapa karakter khas salah satu bentuk lingkungan ini adalah:
- Dibentuk atau direkayasa manusia.
- Mendapat subsidi energi di luar (hewan dan tumbuhan).
- Interaksi antar komponen umumnya perlu pengawasan agar tidak merugikan tanaman utama.
- Ekosistem sawah rawan mengalami ketidakstabilan karena rendahnya struktur komunitas dan interaksi antar komponen.
- Ekosistem bersifat sederhana dan monokultur sehingga berisiko terkena ledakan hama.
Manfaat Ekosistem Sawah
Dikutip dari laman Badan Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk Kementerian Pertanian, manfaat sawah bisa dilihat dari berbagai aspek. Misalnya ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
Manfaat ekosistem sawah antara lain:
- Sumber utama produksi beras, sayur, buah, dan berbagai jenis sumber pangan lainnya.
- Ikut mendukung kegiatan rekreasi atau agrowisata.
- Tempat masyarakat melakukan interaksi, gotong royong, toleransi, hingga muncul keterikatan.
- Ekosistem untuk mengurangi kerusakan akibat banjir dan erosi.
- Menjaga kualitas air sungai
- Tempat menyimpan karbon
- Penyeimbang kondisi iklim dan pengendalian hama.
- Tempat untuk belajar dan mengembangkan inovasi pengetahuan.
Ekosistem sawah memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Karena itu, ekosistem sawah tetap harus ada di tengah maraknya alih fungsi lahan.
(row/row)