Tanah adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi yang ditempati detikers saat ini, terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan, bahan organik, anorganik, air, dan udara. Apa saja faktor pembentuk tanah?
Tanah adalah elemen vital bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Selain menjadi tempat tumbuhnya beragam tanaman dan habitat bagi makhluk hidup, tanah juga menyimpan air dan nutrisi esensial. Perannya yang penting dalam siklus hidrologis dan sumber daya alam menjadikannya aset berharga bagi manusia.
Menurut buku Ilmu Tanah Dasar-dasar dan Pengelolaan serta Geografi Bumi dan Alam Semesta, apa saja faktor tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor-faktor Pembentuk Tanah
Disebutkan, tanah merupakan perwujudan dari interaksi faktor-faktor pembentuk tanah yaitu bahan induk, iklim, topografi, organisme, dan waktu. Berikut penjelasannya:
1. Iklim
Iklim adalah salah satu unsur utama dalam pembentukan tanah berupa suhu dan curah hujan. Dalam prosesnya, suhu akan mempengaruhi pelapukan bahan induk, semakin tinggi suhunya maka proses pelapukan akan berlangsung cepat, sehingga pembentukannya cepat.
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan penyucian tanah, sedangkan penyucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam, yakni PH tanah menjadi rendah.
2. Bahan Induk
Faktor pembentukan tanah selanjutnya adalah bahan induk yang terdiri atas batuan vulkanik, batuan sedimen, batuan beku, dan batuan metamorf. Batuan induk tersebut akan hancur menjadi bahan induk, mengalami pelapukan sampai menjadi tanah.
Bahan induk tanah menentukan sifat kimia tanah, bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang banyak, sehingga membentuk tanah yang berwarna kelabu.
Sebaliknya, bahan induk yang kurang kandungan kapurnya, akan membentuk tanah yang warnanya lebih merah.
3. Organisme
Organisme dapat membantu proses pelapukan terutama organik, membantu proses pembentukan humus, dimana tumbuhan akan menghasilkan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk ke permukaan tanah.
Daun dan ranting tersebut akan membusuk akibat dari mikroorganisme, yang terdapat dalam tanah membentuk tanah yang humus.
Sifat-sifat tanah dipengaruhi oleh jenis vegetasi, vegetasi hutan dapat membentuk tanah berwarna merah, sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena memiliki kandungan bahan organik.
4. Topografi
Daerah dengan topografi miring dan berbukit, lapisan tanahnya menjadi lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena terjadi proses sedimentasi.
Sistem pengairan atau drainase yang jelek akan sering tergenang air, sehingga menyebabkan tanah menjadi asam.
5. Waktu
Semakin berjalannya waktu, tanah akan menjadi semakin tua, karena mengalami pelapukan dan penyucian yang terjadi secara terus-menerus.
Bahan induk dianggap sebagai waktu nol dalam pembentukan tanah dan terus berjalan berdasarkan waktu maka induk tanah akan berubah berturut-turut menjadi tanah muda, dewasa, dan tua.
Ketika tanah sudah tua, mineral yang dimiliki akan habis karena mengalami pelapukan sehingga yang tertinggal adalah mineral yang sukar lapuk, misalnya kuarsa.
Tanah muda dapat dilihat dengan adanya proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran antara bahan organik dan bahan mineral. Misalnya, tanah aluvial, regosol, dan litosol.
Kemudian tanah dewasa dapat dilihat dengan adanya proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon B. Misalnya tanah andosol, latosol, dan grumosol.
Sedangkan pada tanah tua, dilihat dengan adanya proses perubahan pada horizon-horizon A dan B. Misalnya tanah podsolik dan latosol tua.
Waktu pembentukan tanah biasanya berbeda-beda. Bahan induk vulkanik yang lepas seperti abu vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untuk membentuk tanah muda, sedangkan 1.000 sampai 10.000 tahun adalah waktu pembentukan tanah dewasa.
Jenis-jenis Tanah
Mengutip dari buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer, terdapat jenis tanah di Indonesia berdasarkan klasifikasi dikembangkan oleh Soepraptohardjo dari Lembaga Penelitian Tanah Bogor, antara lain yaitu:
- Tanah organik, umumnya dinamakan tanah gambut.
- Tanah tanpa diferensiasi horizon, masih dianggap lapisan-lapisan tanah saja.
- Tanah Merah, biasa dapat ditemukan di tepian pantai yang landai, berombak, sampai pegunungan tinggi.
- Tanah Andosol, tanah yang berwarna hitam kelam mengandung bahan organik dan lempung tipe amorf.
- Tanah Grumosol, tanah yang memiliki ciri tekstur lempung, tanpa horizon eluvial dan illuvial.
- Tanah Hidrosol, Topografi tanah ini datar dan sering tergenang, jenis tanah ini adalah planosol dan glei humik.
- Tanah Garam, tanah ini tersebar sebagai tanah zonal di daerah kering.
- Tanah Podsol, umumnya terdapat di hutan yang beriklim basah sedang.
(pal/pal)