Sebuah penelitian dalam jurnal Quarterly Journal of Experimental Psychology menemukan bahwa kosakata dalam bahasa asing yang baru dipelajari dapat menghambat ingatan kata-kata dari bahasa asing lain yang dipelajari sebelumnya.
Sebuah penelitian baru ini mendapati bahwa penutur asli bahasa Belanda yang mempelajari terjemahan bahasa Spanyol untuk kata-kata bahasa Inggris yang sudah mereka ketahui, mengalami kesulitan lebih besar dalam mengingat kata-kata bahasa Inggris tersebut di kemudian hari.
Contoh lain dalam kasus ini, yakni saat kamu sudah mempelajari bahasa Inggris, kemudian mencoba mempelajari bahasa lain seperti bahasa Jerman, maka beberapa kosakata yang baru dipelajari dalam bahasa Inggris bisa lupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa alasannya ya?
Fenomena Retroaktif
Ternyata, kesulitan mempertahankan kosakata bahasa asing ini menjadi sebuah fenomena tersendiri. Sebab, banyak orang memiliki pengalaman yang sulit untuk mengingat pelajaran bahasa sebelumnya, selama mempelajari beberapa informasi bahasa baru.
Fenomena ini disebut interferensi retroaktif. Dikutip dari psypost.org, interferensi retroaktif adalah gangguan memori tentang informasi yang telah dipelajari terdahulu karena informasi yang baru saja dipelajari.
Dikutip dari jurnal karya Marnio Pudjono, teori interferensi atau pemudaran memori ini pernah diteliti oleh Brown-Peterson yang menemukan bahwa proses memudarkan informasi dalam memori bahkan dapat dilakukan dalam waktu 18 detik.
Gangguan memori ini terjadi karena otak memiliki sumber daya yang terbatas untuk memproses dan menyimpan informasi. Informasi baru akan berkompetisi dengan informasi lama untuk mendapatkan sumber daya tersebut.
Akibatnya, ingatan terhadap informasi sebelumnya menjadi lebih sulit dipertahankan, mengakibatkan penurunan kinerja memori terhadap informasi tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang bahasa asing yang berbeda dapat berkompetisi dalam memori kita. Contohnya ketika seseorang berbicara dalam suatu bahasa asing, ingin mengingat sebuah kata, sering kali kata tersebut terucap dalam bahasa lain.
Dalam sejumlah kasus, orang tersebut mungkin tidak dapat mengingat kata dalam bahasa yang diinginkan sama sekali, terutama jika ia sudah lama tidak menggunakan bahasa tersebut.
Bagaimana Interferensi Retroaktif Bekerja?
Anne Mickan dan rekan penelitian dalam studinya menyelidiki alasan dan bagaimana pembelajaran bahasa baru dapat menghambat akses terhadap kata-kata bahasa asing yang telah dipelajari sebelumnya dan telah terkonsolidasi dengan baik.
Studi penelitian Mickan mencermati bagaimana interferensi retroaktif mempengaruhi pembelajaran bahasa.
Namun, perlu diperhatikan bahwa penelitian ini dilakukan hanya pada pemilihan kata-kata yang baru pertama kali dipelajari dan waktunya berdekatan dengan waktu pembelajaran.Efek jangka panjang dari mempelajari bahasa baru mungkin tidak sama.
Mereka melakukan dua eksperimen. Eksperimen pertama menghasilkan bahwa orang-orang yang mempelajari bahasa Spanyol tidak mempengaruhi keakuratan mengingat kata-kata bahasa Inggris.
Namun, mereka lebih cepat mengingat kata-kata dalam bahasa Inggris yang tidak dipelajari terjemahannya dalam bahasa Spanyol.
Pada eksperimen kedua, para peneliti mengamati efek interferensi yang mempengaruhi kecepatan dan keakuratan dalam mengingat kata-kata bahasa Inggris.
Partisipan dapat mengingat kata-kata bahasa Inggris-yang belum mereka pelajari terjemahannya dalam bahasa Spanyol-dengan lebih akurat dan cepat.
Kelompok yang mendapatkan tambahan waktu satu hari untuk mengkonsolidasikan pembelajaran bahasa Spanyol mungkin menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam akurasi mengingat.
Mereka juga mungkin mengalami percepatan yang lebih konkrit dalam respons mereka terhadap tes kosakata bahasa Inggris, terutama untuk kata-kata yang tidak memiliki terjemahan dalam bahasa Spanyol.
"Penelitian ini menunjukkan bukti empiris bahwa dampak buruk mempelajari kata-kata dari bahasa baru terhadap ingatan kata-kata dari bahasa asing yang sebelumnya telah dipelajari," tutur para peneliti.
"Maka dari itu, orang-orang multibahasa tidak salah dalam persepsi mereka bahwa menambahkan suatu bahasa ke dalam repertoar mereka. Setidaknya, saat awal mempelajari bahasa baru akan menghambat akses terhadap bahasa asing lainnya. Ketika bahasa-bahasa tersebut dipelajari sejak lama hingga kini, tingkat kemahiran lebih tinggi," lanjutnya.
Hasil penelitian Mickan dan rekan-rekannya ini membuktikan bahwa efek ini muncul secepatnya dan tidak terlalu bergantung pada waktu konsolidasi kata-kata bahasa yang baru dipelajari.
(faz/faz)