Ada Petir Saat Gunung Ruang Erupsi, Begini Penjelasan Ilmiahnya

ADVERTISEMENT

Ada Petir Saat Gunung Ruang Erupsi, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 18 Apr 2024 20:00 WIB
Gunung Ruang di Siatro, Sulut.
Foto: Gunung Ruang di Siatro, Sulut. (Dok Istimewa)
Jakarta -

Gunung Ruang merupakan gunung api pulau yang berlokasi di Sulawesi Utara (Sulut). Gunung ini mengalami erupsi pada Selasa (16/4/2024) dan kembali erupsi pada Rabu (17/4/2024).

Sejumlah rekaman video dan foto saat Gunung Ruang erupsi viral di media sosial. Beberapa di antaranya memperlihatkan erupsi disertai petir di puncak Gunung Ruang.

Mengapa Ada Petir Saat Gunung Ruang Erupsi?

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan adanya kilatan petir saat Gunung Ruang erupsi diakibatkan oleh suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas, sehingga terjadi loncatan muatan listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendra mengatakan fenomena kilatan petir ketika erupsi gunung berapi adalah hal yang biasa.

"Itu fenomena biasa," kata dia kepada CNNIndonesia, dikutip Kamis (18/4/2024).

ADVERTISEMENT

Fenomena ini disebut sebagai petir vulkanik. Petir yang tampak saat erupsi gunung berapi sebetulnya tak jauh berbeda dari mekanisme petir biasa.

Meski begitu, awan cumulonimbus yang merupakan tempat petir, digantikan awan kepulan uap air, abu, debu, dan partikel vulkanik lain yang menyembur ke angkasa dengan masif.

Proses Terbentuknya Petir Vulkanik

Dikutip dari Science Alert, petir biasa terbentuk di dalam awan saat campuran udara hangat dan dingin menyatu, sehingga muatan listrik status terbentuk. Saat hal ini terjadi, bagian atas awan mempunyai muatan positif dan bagian bawahnya bermuatan negatif.

National Severe Storms Laboratory (NSSL) menerangkan jika muatan tersebut bergabung dan menumpuk, maka udara akan semakin minim diperoleh dan pelepasan listrik yang cepat atau petir akan terjadi.

Sementara, petir yang terjadi saat listrik status menumpuk di atmosfer kala letusan gunung berapi adalah petir vulkanik. Petir vulkanik terbentuk tidak seperti petir biasa.

Petir vulkanik terjadi dalam gumpalan abu vulkanik, bukan awan dengan uap air biasa. Pada penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Ludwig-Maximilians, Jerman di Gunung Sakurajima Jepang, ditemukan bahwa petir vulkanik biasanya terjadi di bagian bawah awan abu.

Ketika magma bergolak dalam tepi gunung berapi, awan abu vulkanik akan dialiri listrik yang akhirnya mempunyai muatan listrik menumpuk seperti awan normal dan menghasilkan sambaran petir.

"Data ini mengarahkan kami untuk menyimpulkan bawa meskipun petir vulkanik dan petir biasa memiliki karakteristik yang sama, kondisi yang terjadi berbeda. Kondisi petir vulkanik menandakan terjadi pelepasan listrik pada letusan eksplosif yang dihasilkan dari muatan yang kompleks dalam gumpalan abu vulkanik yang sedang berkembang," jelas peneliti.

Melalui penemuan ini, para peneliti berharap ada cara baru untuk mengukur besarnya petir dan berapa banyak abu yang menyembur ke udara tanpa membahayakan para peneliti.

Demikian penjelasan mengapa petir muncul saat gunung erupsi, seperti yang terjadi pada Gunung Ruang. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut di masa mendatang mengenai hal ini.




(nah/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads