Mengapa Bayi Bau Manis dan Remaja Bau Kecut? Ini Jawabannya

ADVERTISEMENT

Mengapa Bayi Bau Manis dan Remaja Bau Kecut? Ini Jawabannya

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 13 Apr 2024 16:00 WIB
Ilustrasi Ibu dan Bayi
Mengapa Bayi Bau Manis dan Remaja Bau Kecut? (Foto: iStockphoto/Getty Images/Jomkwan)
Jakarta -

Banyak di antara kita yang familiar dengan aroma manis bayi. Namun meringis ketika mencium bau keringat remaja. Sebenarnya, apa yang membuat bayi berbau manis dan remaja bau kecut?

Helene Loos, seorang peneliti aroma di Universitas Friedrich Alexander di Jerman, penasaran dengan hubungan antar aroma tubuh ini. Ia dan tim kemudian meneliti bagaimana bau badan berubah sepanjang hidup.

Dalam penelitian yang dipublikasikan pada 21 Maret 2024 di jurnal Communications Chemistry, Loos dan rekan-rekannya memberikan kaos oblong dengan bantalan kapas yang dijahit di ketiak kepada 18 anak kecil, usia 0 hingga 3 tahun, dan 18 remaja, usia 14 hingga 18 tahun. Setelah para peserta mengenakan kaus tersebut untuk tidur satu malam, para peneliti mengambil sampel zat-zat berbau yang meresap ke dalam kaos

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan menggunakan kromatografi gas, suatu teknik yang memisahkan bahan kimia dengan sifat berbeda, para peneliti memisahkan dan mendeteksi masing-masing bau di setiap sampel bau badan. Kemudian, mereka meminta relawan untuk mencium dan mendeskripsikan aroma setiap bahan kimia.

Sebanyak 42 terdeteksi, dengan kedua kelompok umur memproduksi sebagian besar bau tersebut. Komponen aroma tertentu mempengaruhi apakah baunya buruk atau baik bagi pengendusnya.

ADVERTISEMENT

"Kami tidak terkejut dengan temuan keseluruhan, namun sangat menarik melihat beragamnya senyawa," kata Loos dalam Live Science dikutip Senin (9/4/2024).

Di antara bahan-bahan tersebut, kelompok bahan kimia yang disebut aldehida adalah yang paling beragam, misalnya mengeluarkan aroma "seperti karton", "gorengan", dan "kacang".

Bau badan dari kedua kelompok umur tersebut juga mengandung asam karboksilat, salah satu golongan senyawa organik. Beberapa di antaranya menyenangkan, mengeluarkan aroma "buah" atau "seperti plum kering". Yang lain kurang begitu, berbau "cheesy", "apak", atau seperti "kambing".

Tim mengencerkan setiap asam karboksilat beberapa kali untuk menilai seberapa kuat kontribusi masing-masing asam karboksilat terhadap bau badan pada kedua kelompok.

Asam Karboksilat dari Remaja Lebih Awet

Asam karboksilat dari ketiak remaja tetap mempertahankan aromanya setelah lebih banyak pengenceran dibandingkan asam karboksilat yang berasal dari bayi. Hal ini menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut mungkin disekresikan dalam konsentrasi yang lebih tinggi setelah masa pubertas.

Bau badan remaja juga mengandung dua steroid yang tidak ada dalam sampel anak-anak. Satu berbau seperti kayu cendana, wewangian umum dalam parfum, sementara lainnya berbau seperti keringat dan urinoir.

Berhubungan dengan Kulit?

Perubahan bau badan pada manusia antara masa bayi dan pubertas mungkin terkait dengan perubahan pada kulit mereka, termasuk perubahan hormonal. Namun, masih belum jelas perubahan anatomi mana yang dapat menjelaskan perbedaan penelitian ini.

Loos dan rekannya berencana menggunakan pendekatan lain untuk menangkap variasi bau yang lebih luas, serta mengeksplorasi bagaimana perubahan bau badan pada kelompok usia lain, termasuk orang lanjut usia.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads