Mabuk darat dan laut biasa terjadi pada orang di perjalanan, terutama anak-anak. Diperkirakan, puncak mabuk perjalanan terjadi pada usia 9 tahun. Bagaimana cara agar tidak mabuk di mobil dan kapal?
Mabuk perjalanan adalah kumpulan gejala akibat percepatan secara berkala yang tidak wajar. Gejala ini antara lain keringat dingin, pucat, pusing, berliur, mual, dan muntah. Uniknya, misi antariksa juga bisa membuat astronaut mabuk perjalanan, seperti dikutip dari Encyclopaedia Britannica.
Sebelum bepergian, simak dulu penyebab mabuk perjalanan dan cara mencegahnya di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Mabuk Darat dan Laut
Tidak semua penyebab mabuk perjalanan diketahui. Namun, mabuk perjalanan dapat terjadi akibat mengalami gerakan mengayun, memutar, mengayun, atau naik-turun.
Saat terjadi gerakan, data yang diterima otak dari tangkapan mata berbeda dengan data dari pusat keseimbangan di telinga bagian dalam.
Contohnya, telinga bagian dalam orang yang mabuk darat merasakan perubahan percepatan linier dan sudut saat tubuh naik-turun akibat pergerakan mobil. Namun, mata menangkap pemandangan yang relatif stabil karena misalnya layar handphone yang sedang ditatap bergerak naik-turun seiring pergerakan mobil.
Pesan-pesan kontradiktif alias tidak nyambung dari reseptor sensorik mata dan pusat keseimbangan badan ini membuat otak bingung. Akibatnya, hormon kontraksi otot rangka (noreprinefrin) dan hormon lainnya diproduksi berlebihan. Ritme otot perut meningkat dari tiga menjadi sembilan siklus per menit, memicu mual dan muntah.
Mual dan muntah akibat mabuk darat dan laut juga bisa dipicu bau kuat dari uap diesel dan ikan, seperti dikutip dari laman Badan Samudra dan Atmosfer Nasional AS (NOAA). Khusus mabuk laut biasanya terjadi di 12-24 jam pertama berlayar dan mereda jika tubuh sudah beradaptasi dengan gerakan kapal.
Cara Agar Tidak Mabuk di Mobil dan Kapal
- Duduk berbaring
- Hindari gerakan memutar kepala
- Tutup mata
- Fokuskan pandangan pada objek yang relatif jauh di luar jendela mobil atau kapal
- Hindari membaca
- Hindari makan dan minum berlebihan
- Makan sup bening
- Minum berkala, jus apel dan wortel rendah asam bisa jadi alternatif
- Hindari minum susu dan kopi
- Bergerak atau menyibukkan badan sehingga pikiran teralihkan dari gejala mabuk
- Usahakan menghirup udara segar, misalnya dari dek kapal meskipun gerimis dan dari jendela mobil
- Hindari area kendaraan yang lebih tertutup dan lebih terasa pergerakannya, misalnya di bawah dek atau di kursi dekat roda belakang mobil
- Bawa kantong plastik kendati tidak ingin muntah karena memicu pikiran lebih tenang dari kekhawatiran muntah tanpa plastik penampung
- Di kapal, jika ingin muntah ke laut, pastikan arah angin tidak membawa muntah justru menyebar ke mana-mana dan bikin makin mual
- Hindari cemas, emosi yang membuat stres, dan munculnya penyakit bergejala masalah pencernaan
- Obat antimabuk yang dijual bebas dapat dikonsumsi sekitar 1 jam sebelum perjalanan, tetapi dapat menyebabkan kantuk, haus, atau justru gelisah dan tidak bisa tidur
Mabuk perjalanan bukanlah hal yang memalukan. Kebanyakan orang, termasuk penjelajah, nelayan, pelaut, hingga ilmuwan kelautan juga mengalami mabuk perjalanan. Jadi, jangan cemas dan selamat mencoba cara agak tidak mabuk di mobil dan di kapal, ya!
(twu/nwy)