4 Fakta Kakapo, Beo Berwajah Burung Hantu yang Tidak Bisa Terbang

ADVERTISEMENT

4 Fakta Kakapo, Beo Berwajah Burung Hantu yang Tidak Bisa Terbang

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 10 Apr 2024 11:00 WIB
Burung beo Kakapo
Punya fisik burung hantu padahal burung beo, begini fakta unik Kakapo. Foto: CNN
Jakarta -

Terbang menjadi kemampuan burung yang tidak dimiliki makhluk hidup lainnya. Namun tidak semua burung bisa terbang. Salah satunya adalah burung besar asal New Zealand yang sangat menawan yakni kākāpō. Punya nama latin Strigops habroptilus, kakapo memilki fisik yang sangat unik.

Bagaimana tidak, hewan ini memiliki wajah seperti burung hantu tapi pada nyatanya ia adalah burung beo. Oleh karena itu kakapo punya julukan beo burung hantu dan burung beo malam.

Tidak hanya penampilannya yang menarik, burung yang terancam punah ini punya berbagai fakta unik lainnya. Yuk kenali burung keren ini lebih jauh melalui 4 fakta berikut dikutip dari Animals How Stuff Works.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4 Fakta Unik Kākāpō si Beo Burung Hantu

1. Burung bersuara paling keras di Bumi

Kini terancam punah, kakapo ternyata burung bersuara paling keras bahkan termasuk dalam daftar hewan dengan suara paling keras yang ada di Bumi. Suara ini paling kencang terdengar pada musim kawin sebesar 132 desibel.

Hewan lain yang memiliki suara keras adalah udang pistol (200 desibel), paus biru (188 desibel) dan kelelawar bulldog besar (140 desibel).

ADVERTISEMENT

Ketika musim kawin tiba, kakapo jantan akan melakukan kompetisi untuk menarik perhatian para betina. Mereka akan menggali tanah untuk membuat kuda-kuda sehingga suara yang dikeluarkan bisa sangat menggelegar.

2. Burung beo terberat di dunia

Salah satu alasan mengapa burung ini tidak bisa terbang adalah bobotnya yang sangat berat. Pantas saja, ia juga dicap sebagai burung beo terbesar di dunia. Kakapo jantan dewasa bisa memiliki berat hingga 6 kilogram.

3. Sempat dikira punah

Pada tahun 1994, organisasi The International Union for Conservation of Nature menyatakan kakapo punah di alam liar. Tetapi pada tahun 2000 konservasi berhasil menyelamatkan spesies tersebut dari kepunahan.

Kākāpō banyak ditemukan di New Zealand baik Pulau Utara, Pulau Selatan, dan Pulau Stewart sebelum manusia mengambil rumah mereka. Kini, burung ini tinggal di Whenua Hou (Pulau Codfish), Anchor Island dan Pulau Te Hauturu-o-Toi.

Karena tidak bisa terbang, kakapo menjadi mangsa bagi para predator mamalia invasif seperti kucing. Telur kakapo juga kerap jadi incaran cerpelai dan tikus.

Namun, konservasi telah mengusir seluruh predator yang mengancam kakapo di berbagai pulau tempat tinggalnya. Sehingga habitatnya dilindungi dan menjadi pulau bebas dari predator.

4. Burung dengan umur terpanjang di dunia

Fakta terakhir adalah Kākāpō merupakan burung dengan umur terpanjang di dunia, yakni mencapai 90 tahun. Namun, bukan kakapo, Guinness World Record mencatat gelar burung tertua jatuh ke tangan Cookie, seekor kakatua berusia 82 tahun.

Hal tersebut bisa terjadi karena di alam liar, Kakapo terancam oleh predator. Sehingga rata-rata umurnya berkurang menjadi 40 tahun.

Burung ini juga tidak dapat bertahan lama di penangkaran. Sehingga jika ingin panjang umur, habitat kakapo harus bebas dari predator sehingga populasinya bisa terus bertambah.

Itulah 4 fakta Kākāpō, burung beo berwajah burung hantu yang sangat unik. Semoga informasi ini bermanfaat detikers!




(det/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads