Kenapa Gerhana Matahari Total Disebut Fenomena Langka?

ADVERTISEMENT

Kenapa Gerhana Matahari Total Disebut Fenomena Langka?

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 08 Apr 2024 09:00 WIB
Gerhana matahari hibrid 2023 di Indonesia terjadi pada 20 April 2023, berupa gerhana matahari total dan sebagian. Simak jadwal gerhana matahari hibrid 2023.
Gerhana Matahari Total pada 8 April 2024 disebut sebagai fenomena langka. Apa sebabnya? Foto: dok. BMKG
Jakarta -

Gerhana kerap dikabarkan terjadi, mulai dari gerhana Bulan sampai gerhana Matahari. Bentuknya pun beragam, mulai dari gerhana sebagian sampai gerhana cincin.

Lantas, mengapa Gerhana Matahari Total pada 8 April 2024 disebut sebagai fenomena langka?

Kenapa Gerhana Matahari Total Fenomena Langka?

Tidak Selalu Terbentuk

Gerhana Matahari Total terjadi saat Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, menghalangi cahayanya sehingga menimbulkan bayangan kecil di Bumi, dikutip dari laman BBC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilmuwan surya Dr Lucie Green menjelaskan, kendati Bulan mengorbit Bumi setiap bulan, gerhana tidak selalu terbentuk. Sebab, Bulan sesungguhnya mengorbit Bumi dengan kemiringan lima derajat dibandingkan orbit Bumi dalam mengelilingi Matahari.

Saat Bulan bergerak antara Matahari dan Bumi setiap bulan, suhunya seringkali terlalu tinggi atau terlalu rendah di langit untuk lewat di depan Matahari. Baru setiap 18 bulan, objek-objek langit tersebut berada dalam garis sempurna dan menghalangi sebagian cahaya Matahari. Inilah yang membuat Gerhana Matahari Total di Bumi.

ADVERTISEMENT

Area Pengamatan Kecil

Kendati demikian, tidak semua orang bisa melihat Gerhana Matahari Total. Fenomena ini terlihat jika seseorang berdiri di pusat bayangan Bulan, yang disebut bayangan umbra. Area ini hanya meliputi sedikit kawasan di Bumi.

Saat bayangan umbra melintasi permukaan Bumi, jalurnya mencakup kurang dari satu persen permukaan planet ini. Alhasil, kemungkinan besar bayangan umbra itu melewati wilayah tidak berpenghuni seperti laut lepas. Ujung-ujungnya, kejadian gerhana total jadi sangat sulit untuk dideteksi.

Dr Alastair Gunn, astronom radio di Jodrell Bank Centre for Astrophysics, University of Manchester memperkirakan, ada 11.898 gerhana Matahari yang terjadi antara tahun 2000 SM - 3.000 M. Jumlahnya tak kalah jauh dari gerhana Bulan yang diperkirakan mencapai 12.064 peristiwa, dikutip dari BBC Science Focus.

Namun, gerhana Bulan seolah-olah jauh lebih sering terjadi karena dapat diamati dari manapun dengan Bulan berada di atas horizon. Ini artinya, warga global di setengah bagian Bumi bisa menyaksikannya.




(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads