Gedung Putih Amerika Serikat ingin badan antariksa, NASA, kembangkan zona waktu baru untuk Bulan. Zona waktu itu akan dinamakan Waktu Lunar Terkoordinasi atau Coordinated Lunar Time (LTC).
Diketahui waktu berjalan lebih cepat di Bulan. Hal ini disebabkan perbedaan kekuatan medan gravitasi di Bulan yaitu sebanyak 58,7 mikrodetik setiap hari.
Hal ini mungkin tidak terlihat besar, namun dapat memberikan dampak yang signifikan ketika mencoba menyinkronkan pesawat ruang angkasa. Pemerintah Amerika Serikat berharap waktu baru ini akan membantu menjaga upaya nasional dan swasta agar kondisi Bulan tetap terkoordinasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teori dasar gravitasi di Alam Semesta kita ini memiliki konsekuensi penting bahwa waktu berjalan berbeda di berbagai tempat di Alam Semesta. Gravitasi di Bulan sedikit lebih lemah dan jam berjalan berbeda," ujar Prof Catherine Heymans, Astronomer Royal Skotlandia dalam BBC, dikutip Minggu (7/4/2024).
Waktu Bumi diukur dengan ratusan jam atom yang ditempatkan di sekitar planet kita yang mengukur perubahan keadaan energi atom untuk mencatat waktu hingga nanodetik. Jika mereka ditempatkan di Bulan, dalam 50 tahun mereka akan berlari satu detik lebih cepat.
"Jam atom di Bulan akan berdetak dengan kecepatan yang berbeda dengan jam di Bumi," kata Kevin Coggins, pejabat komunikasi dan navigasi NASA.
"Masuk akal jika Anda pergi ke benda lain, seperti Bulan atau Mars, masing-masing benda mendapat detak jantungnya sendiri," katanya.
Eropa Juga Kembangkan Zona Waktu Bulan
Namun NASA bukan satu-satunya yang mencoba mewujudkan waktu Bulan menjadi kenyataan. Badan Antariksa Eropa juga telah mengembangkan sistem waktu baru selama beberapa waktu.
Perlu adanya kesepakatan antar negara dan badan koordinasi terpusat, yang saat ini dilakukan oleh Biro Berat dan Ukuran Internasional untuk waktu di Bumi.
Saat ini di Stasiun Luar Angkasa Internasional, Waktu Universal Terkoordinasi digunakan karena orbitnya tetap rendah. Elemen lain yang harus disepakati oleh negara-negara adalah dari mana kerangka waktu baru ini dimulai dan sampai ke mana kerangka waktu tersebut diperluas.
Siap pada 2026
Amerika Serikat ingin satuan waktu LTC siap pada tahun 2026 untuk menjalankan misi berawak ke Bulan. Artemis-3 akan menjadi misi pertama yang kembali ke permukaan Bulan sejak Apollo 17 pada tahun 1972.
Artemis-3 dijadwalkan mendarat di kutub selatan Bulan, yang diperkirakan menyimpan banyak air es di kawah yang tidak pernah terkena sinar Matahari.
Menemukan dan mengarahkan misi ini memerlukan ketelitian ekstrim hingga nanodetik, kesalahan dalam navigasi yang dapat membahayakan pesawat ruang angkasa memasuki orbit yang salah. Namun Artemis-3 juga merupakan salah satu dari banyak rencana misi nasional ke Bulan.
Jika waktu tidak terkoordinasi di antara keduanya, hal ini dapat menimbulkan tantangan dalam pengiriman data dan komunikasi antara pesawat ruang angkasa, satelit, dan Bumi.
(nir/faz)











































