Museum Islam menjadi salah satu pusat informasi perkembangan Islam di Indonesia. Tahukah detikers, ada macam-macam museum sejarah dan perkembangan Islam di berbagai daerah?
Sebagai referensi wisata edukasi, berikut sejumlah museum Islam di Indonesia yang bisa dikunjungi saat libur lebaran hingga Ramadan. Simak sampai habis, ya!
Museum Islam di Indonesia
Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari
Museum Islam Indonesia K.H. Hasyim Asy'ari berisi berbagai koleksi artefak sejarah perkembangan Islam di Indonesia dari periode awal kemunculannya di Nusantara abad 11-19 hingga masa kini, dikutip dari laman Museum Kemdikbud. Pengunjung bisa mengenal Islam dan pergerakan nasional, kemunculan organsiasi Islam, hingga perkembangan Islam abad 20-21 di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum ini terletak di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Namun, koleksi museum menjelaskan sejarah Islam mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, NTT, NTB, Maluku, Papua, Kalimantan, hingga Sulawesi.
Indonesian Islamic Art Museum
Indonesian Islamic Art Museum menampilkan koleksi benda-benda bersejarah dari kerajaan Islam di Indonesia, seperti Samudra Pasai, Aceh, Mataram Islam, Gowa Talu, Demak dan masih banyak lainnya. Ada pula berbagai kitab-kitab kuno karangan Walisongo yang usianya sudah lebih dari seribu tahun.
Tidak hanya itu, Indonesian Islamic Art Museum juga mendatangkan artefak islam dari berbagai kerajaan Islam dunia, seperti Ottoman Turki, Mughal India, dan kedinastian China. Museum Islam di Lamongan, Jawa Timur ini memiliki zona audio visual, zona galeri peninggalan kerajaan Islam dunia, dan zona diorama, dikutip dari detiktravel.
Museum Perkembangan Islam
Museum Perkembangan Islam terletak di Menara Asmaul Husna, Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang. Museum ini merupakan salah satu tempat yang mencatat sejarah perkembangan agama Islam di Jateng.
Museum ini menyimpan barang-barang peninggalan sejarah selama penyebaran agama Islam di Jawa Tengah. Sejumlah koleksinya antara lain iluminasi Al Qur'An, wayang golek Menak, wayang Sadat, gayor Masjid Sunan Muria, gamelan, ornamen dua sisi, ornamen Masjid Mantingan, keramik, koleksi peninggalan Islam awal, artefak kapal dagang, dan miniatur Menara Kudus.
Selain itu, museum ini juga menampilkan hubungan pesantren dengan nasionalisme melawan penjajah. Narasi ini ditampilkan lewat tulisan tokoh yang ditahan selama masa penjajahan dan pakaian santri masa penjajahan.
Museum Islam Samudra Pasai
Museum Islam Samudra Pasai, Kabupaten Aceh Utara, Aceh berisi berbagai macam koleksi benda bersejarah pada zaman berdirinya Kerajaan Samudra Pasai. Dikutip dari laman Itjen Kemendikbudristek, koleksi museum ini antara lain dokumen korespondensi dan kerja sama dengan Kerajaan Sriwijaya, relief dan replika nisan para sultan-sultanah kerajaan, serta mata uang yang berlaku (dirham, dinar, logam biasa).
Museum ini juga menampilkan koleksi peta kerajaan untuk dikirimkan ke sultan di Turki. Peta ini sekaligus mengumumkan bahwa Kerajaan Samudra Pasai merupakan bagian dari kekhalifahan Islam.
Bayt Al Quran dan Museum Istiqlal
Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal (BQMI), Jakarta menyimpan Mushaf Istiqlal peringatan 50 tahun kemerdekaan RI. Mushaf besar ini dilengkapi iluminasi (hiasan) dari ragam hias 27 provinsi di Indonesia.
BQMI dibangun untuk meningkatkan kecintaan, pemahaman, dan pengamalan Al-Qur'an. Bayt Al-Qur'an yang berarti rumah Al-Qur'an menampilkan koleksi terkait Al-Qur'an dari penjuru Nusantara, sedangkan Museum Istiqlal menampilkan hasil-hasil kebudayaan Islam Indonesia.
Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal juga merupakan wadah kajian dan pengembangan ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur'an dan budaya Islam.
Nah, demikian penjelasan mengenai wisata museum Islam di Indonesia. Semoga bermanfaat, ya, detikers!
(twu/twu)