Gunung atau daerah pegunungan termasuk wilayah dataran tinggi. Kalau dipikir-pikir, ini membuatnya semakin dekat ke langit juga lebih dekat ke matahari, bukan?
Meski begitu, manusia biasanya akan merasa lebih dingin ketika berada di pegunungan. Ini karena ternyata gunung memiliki suhu yang lebih rendah dibanding temperatur di kawasan dataran rendah.
Akan tetapi, mengapa ya suhu gunung lebih dingin padahal lebih dekat ke matahari? Sebelum menemukan alasannya, simak terlebih dahulu cara panas matahari sampai ke bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses Panas Matahari Sampai ke Bumi
Matahari, dilansir laman Earth Date, sebenarnya tidak dapat memancarkan panasnya ke luar angkasa. Panasnya baru bisa dihantarkan apabila terdapat partikel suatu unsur yang bertabrakan. Sementara di angkasa luar adalah ruang hampa.
Sebaliknya, matahari memancarkan energi elektromagnetik, seperti cahaya ultraviolet, cahaya tampak dan inframerah, sinar-X, dan gelombang radio. Radiasi matahari ini sampai ke bumi dalam bentuk energi kinetik lontaran massa korona (Coronal Mass Ejection/CME).
Ketika partikel di atmosfer tengah dan atas bumi berinteraksi dengan radiasi matahari, seperti cahaya UV dan sinar X, maka panas bumi akan dihasilkan. Dari proses itu, akan tercipta ionosfer, termosfer, dan stratosfer.
Sebagian besar energi matahari akan melewati lapisan-lapisan tersebut untuk menghangatkan permukaan bumi. Panas kemudian akan memancar kembali ke atas dan memanaskan atmosfer dari bawah ke atas. Dan inilah yang mempengaruhi kondisi cuaca di bumi.
Tekanan Udara Lebih Rendah
Masuk ke pembahasan suhu gunung lebih dingin daripada di dataran rendah. Hal ini berkaitan dengan tekanan udara.
Dikutip dari laman Ask Dr. Universe, atmosfer bumi mengandung molekul gas yang membentuk udara yang kita hirup. Sehingga bisa dibilang, manusia hidup di lautan udara yang luas. Dan meski tidak dapat dirasakan, udara sebenarnya menekan makhluk hidup sepanjang waktu.
"Ada kolom udara di atas kepala Anda yang membentang hingga ke puncak atmosfer. Kolom udara menekan kepala Anda. Ini adalah tekanan," kata Shelley Pressley, insinyur lingkungan di Laboratorium Penelitian Atmosfer, Washington State University.
Tekanan udara semakin besar ketika berada di dataran yang lebih dekat dengan permukaan laut. Di sana, molekul-molekul udara terjepit menjadi satu. Dan saat tekanan lebih besar maka suhu meningkat.
Karena itu, kawasan dekat laut biasanya punya cuaca atau suhu yang panas.
Sebaliknya, tekanan udara di dataran tinggi lebih kecil. Ketika tekanan menurun maka temperaturnya juga menurun.
Molekul udara di tempat tinggi juga lebih tersebar. Molekul yang tidak terlalu padat ini membuat udara menjadi "lebih tipis". Udara yang tidak padat umumnya akan memiliki suhu yang dingin.
Inilah yang menyebabkan suhu di gunung maupun pegunungan lebih dingin daripada di dataran rendah.
Perihal gunung yang lebih "dekat" ke matahari, sebetulnya jarak matahari dan bumi sekitar 150 juta kilometer. Sehingga gunung-gunung yang menjulang tinggi di bumi sebenarnya tidaklah dekat dengan matahari.
Kembali lagi, meski gunung terbilang lebih dekat dengan matahari karena ketinggiannya, suhu di sana lebih dingin karena tekanan udaranya lebih kecil sebagaimana penjelasan sebelumnya.
(azn/fds)