Ada pandangan tumbuh di masyarakat bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan misterius disebabkan oleh hal-hal supranatural. Umumnya yang memercayai hal supranatural tersebut juga meyakini pendapat paranormal.
Namun rupanya pandangan ini tak melulu didominasi masyarakat yang dianggap dari negara terbelakang. Survei YouGov pada 2019 menemukan fakta mencengangkan. Hampir separuh penduduk Amerika Serikat, negara yang disebut maju dalam pemikiran dan teknologi percaya akan eksistensi hantu.
Lembaga yang sama juga melakukan survei serupa di Inggris. Hasilnya roh-roh yang menyeramkan lebih dipercaya keberadaannya daripada Tuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya mengapa manusia mempercayai adanya hal supranatural? Apa yang melatarbelakangi?
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Orang-orang Mempercayai Hal-hal Supranatural
Menurut Richard Wiseman dari Universitas Hertfordshire, Inggris ada dua faktor utama orang-orang masih mempercayai hal-hal supranatural yang tidak masuk akal. Pertama adalah pengalaman pribadi. Pengalaman supranatural ini sering dilaporkan orang yang kehilangan sosok terdekatnya.
Faktor kedua menurut Wiseman yang juga guru besar bidang psikologi ini adalah media populer. Film, acara TV, foto, dan cerita-cerita yang secara teratur seringkali memperkuat kepercayaan ini. Misalkan saja foto, dulu terdapat ponsel memiliki tingkat eksposur foto yang berlebihan sehingga menghasilkan objek yang diterjemahkan manusia sebagai hantu.
Kedua faktor tersebut ujar Wiseman memanfaatkan sifat psikologis manusia sehingga manusia dengan mudah memercayai adanya keberadaan hantu seperti dikutip dari Science Focus.
"Manusia memiliki pikiran yang terbuka dan imajinatif," kata Richard Wiseman .
"Dan kita ingin membayangkan dunia yang tidak memiliki rasa sakit atau penderitaan, di mana orang-orang yang kita cintai masih bersama kita. Kita adalah makhluk yang mencari pola. Dan harga yang harus kita bayar untuk melihat pola-pola yang ada, adalah kadang-kadang menjadi berlebihan dan melihat pola-pola yang tidak ada."
Hubungan Sugesti terhadap Perubahan Keyakinan Seseorang
Uniknya, penelitian yang dilakukan di University of British Columbia pada 2013 menunjukkan orang-orang yang memiliki kecenderungan suka mengaitkan sifat-sifat manusia dengan benda-benda non-manusia (antropomorfis) cenderung percaya pada hantu.
"Orang-orang yang percaya pada hal-hal ini memiliki psikologis yang sama," kata Wiseman yang juga mantan pesulap profesional. "Mereka berpikiran terbuka, kreatif, memiliki kemampuan yang cukup tinggi untuk terserap dalam situasi seperti drama atau film, untuk mengidentifikasi pola."
Sementara studi yang dilakukan oleh psikolog Dr James Houran pada 1990-an menunjukkan bahwa orang lebih mungkin percaya pada hal-hal supranatural terjadi, ketika mereka diberikan stimulus informasi atau sugesti.
Hal ini memperlihatkan bagaimana sugesti dan pengaruh lingkungan dapat memainkan peran besar dalam membentuk keyakinan.
"Dia mengajak dua kelompok orang mengelilingi bioskop yang sudah tidak terpakai," jelas Wiseman. "Dia mengatakan kepada satu kelompok bahwa itu adalah tur arsitektur dan mereka tidak mengalami hal yang aneh. Dia mengatakan kepada kelompok lainnya bahwa tempat itu berhantu dan, lihatlah, beberapa orang dalam kelompok tersebut mulai mengalami sesuatu. Ketika ada ambiguitas, sugesti dapat memberitahu Anda bagaimana cara memandang, dan bagaimana cara melaporkan apa yang Anda alami. Para pesulap dan paranormal menggunakannya sepanjang waktu."
Wiseman pun berpendapat kekuatan kepercayaan manusia begitu besar yang mampu mewarnai dan membentuk cara mengalami realitas ibarat pedang bermata dua. Satu sisi membuat manusia kadang memercayai hal konyol atau yang jahat seperti teori konspirasi.
"Jika melihat kemajuan ilmu pengetahuan yang luar biasa, seperti mengirim seseorang ke Bulan atau menemukan vaksin untuk COVID dalam beberapa bulan, untuk melakukan hal tersebut kamu harus yakin bahwa kamu dapat melakukan sesuatu yang hampir mustahil. Menurut saya, kemampuan untuk memercayai sesuatu, meski buktinya minim, memungkinkan kita melakukan hal-hal menakjubkan," ujarnya.
(pal/pal)