Filsafat merupakan akar ilmu pengetahuan, yang mendasari dari cabang-cabang ilmu pengetahuan yang muncul hingga saat ini. Salah satu kajian dalam filsafat adalah ontologi.
Ontologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari sifat dan struktur realitas atau keberadaan. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai definisi ontologi, sejarah pemikiran ruang lingkup, serta contoh konsep ontologi dalam kehidupan. Simak selengkapnya!
Definisi Ontologi
Kata "ontologi" berasal dari kata Yunani, on:being, logos: logic. Jadi ontologi adalah pemikiran mengenai yang ada dan keberadaannya. Menurut istilah, ontologi adalah ilmu hakekat yang menyelidiki alam nyata ini dan bagaimana keadaan yang sebenarnya. Demikian seperti dikutip dari artikel bertajuk "Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dalam Keilmuan" oleh Moh Hifni dari STAIN Pamekasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, ontologi didefinisikan sebagai cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup.
Menurut Gruber (1993), ontologi adalah representasi eksplisit dari konsep, objek, dan hubungan antarentitas dalam suatu domain pengetahuan. Ontologi membantu memodelkan pengetahuan secara formal untuk pemahaman yang lebih baik.
Melansir sebuah artikel yang dimuat di laman resmi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ontologi merupakan asas dalam menetapkan batas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahan serta penafsiran tentang hakikat realitas (metafisika).
Sejarah Pemikiran Ontologi
Tokoh yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis adalah Thales, Plato, dan Aristoteles. Thales, misalnya, melalui perenungannya terhadap air yang ada di mana-mana, sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan "substansi terdalam" yang merupakan asal mula dari segala sesuatu.
Yang penting bagi kita sesungguhnya bukanlah ajarannya yang mengatakan air itulah asal mula segala sesuatu, melainkan pendiriannya bahwa "mungkin sekali segala sesuatu berasal dari satu substansi belaka." Demikian dikutip dari publikasi tulisan Fatkhul Mubin dalam "Filsafat Modern: Ditinjau Dari Aspek Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis".
Ruang Lingkup Ontologi
Ontologi membahas eksistensi, esensi, dan kategori keberadaan. Dikutip dari laman resmi Universitas Idaho, lingkup bahasan ontologi mencakup pertanyaan mendasar seperti apakah suatu entitas ada atau tidak.
Jika iya, bagaimana entitas tersebut berinteraksi dengan entitas lainnya. Dengan kata lain menjawab pertanyaan: apa itu eksistensi dan apa sifat dari eksistensi? Ketika kita mengajukan pertanyaan mendalam tentang "apa sifat alam semesta?" atau "apakah ada Tuhan?" atau "apa yang terjadi pada kita ketika kita mati?" atau "prinsip-prinsip apa yang mengatur sifat-sifat materi?" Semua pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan ontologis yang inheren.
Contoh Konsep Ontologi dalam Kehidupan
Sebuah contoh konkret penerapan ontologi dapat ditemukan dalam pengelolaan penyakit kronis, seperti diabetes. Dikutip dari artikel dalam Journal of the American Medical Informatics Association yang ditulis Lamy dkk, ontologi kesehatan membantu memodelkan entitas dan hubungan di dalam domain ini. Misalnya, ontologi dapat mendefinisikan entitas seperti "pasien," "diabetes mellitus," "pengobatan," dan "gejala." Ontologi juga merinci hubungan seperti "diterapi dengan," "mengalami," dan "memiliki efek samping."
Melalui ontologi kesehatan, informasi pasien, protokol pengobatan, dan hasil uji laboratorium dapat terintegrasi secara efisien. Hal ini memungkinkan para profesional kesehatan untuk membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan pemahaman yang konsisten tentang status pasien dan efek dari pengobatan yang diberikan.
Dengan memahami ontologi, kita dapat meresapi struktur realitas di sekitar kita dan menerapkan konsep ini dalam berbagai ilmu pengetahuan untuk memahami dan menyusun informasi dengan lebih baik. Demikian artikel ini memuat tentang definisi ontologi, sejarah pemikiran, ruang lingkup, serta contoh konsep ontologi dalam kehidupan. Semoga bermanfaat!
(nah/nah)