Sapi yang Diwarnai Pola Zebra Ternyata Bisa 'Mengecoh' Lalat yang Hinggap, Kok Bisa?

ADVERTISEMENT

Sapi yang Diwarnai Pola Zebra Ternyata Bisa 'Mengecoh' Lalat yang Hinggap, Kok Bisa?

Nur Wasilatus Sholeha - detikEdu
Sabtu, 23 Mar 2024 05:00 WIB
Sapi dicat warna mirip zebra untung menghindari lalat
Foto: Image: Kojima via The Star/Sapi yang dicat warna mirip zebra untuk menghindari hama lalat
Jakarta -

Tubuh sapi kerap terlihat dihinggapi serangga seperti lalat pawai dan lalat penggigit. Hal ini membuat banyak peternak mengeluh karena kondisi ini meningkatkan stres bagi sapi. Lantas bagaimana solusinya?

Faktanya, peningkatan stres pada sapi bukan hal yang sepele. Sebab, saat sapi tersebut tidak nyaman dan menimbulkan rasa sakit, itu bisa memengaruhi reproduksi ternak.

Bahkan untuk meneliti keterkaitan ini, peneliti menghitung berapa kali sapi tersebut mengibaskan ekor, menggelengkan kepala, dan menghentakkan kukunya. Menurut peneliti, sikap sapi ini menunjukkan adanya ketidaknyamanan mereka terhadap lalat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat dari lalat, sapi tidak bisa makan rumput dan tidur dengan baik, sehingga menyebabkan mereka hidup berkoloni dengan desak-desakan untuk menghindari lalat.

Lalat Merugikan Sapi hingga Ekonomi

Dikutip dari The Star, peneliti membeberkan fakta bahwa lalat penggigit adalah hama arthropoda yang paling merusak kehidupan (peternakan) sapi. Bahkan memberi dampak kerugian ekonomi mencapai $2,2 miliar (setara Rp 34,9 triliun) per tahun di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

Seorang ahli postdoctoral di bidang biologi lalat di CSIRO Australia, Keith Bayless, berkata bahwa lalat pawai dan lalat penggigit mempunyai mata yang besar dan penglihatan untuk menemukan hewan yang digigit kemudian dihisap darahnya.

Untuk mengatasi ini, sebuah penelitian menjawab kegelisahan peternak, yakni dengan mewarnai sapi menggunakan pemutih atau cat semprot dan membuat garis-garis vertikal agar dapat mengurangi lalat yang hinggap.

Apakah Efektif dengan Mewarnai Sapi?

Peneliti melakukan uji coba sapi jenis Japanese Black. Sapi tersebut diberikan cat dengan garis-garis hingga memiliki kemiripan hewan zebra.

Dalam studi, sapi digambar dengan warna yang berpola zebra dengan panjang 4 cm hingga 5 cm pada enak ekor hitam jepang. Dua sapi dicat dengan warna berpola zebra, dua sapi dicat dengan garis-garis hitam, dan dua lainnya dibiarkan tidak dicat sebagai kontrol.

Setelah itu, barulah diamati. Proses tersebut diulang selama sembilan hari, dan setiap sapi menghabiskan waktu 3 hati untuk dicat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa warna cat berpengaruh pada lalat yang hinggap. Pada sapi dengan cat berpola zebra, lalat yang hinggap hanya berjumlah 55, pada sapi cat hitam berjumlah 111 sapi, dan pada sapo tanpa cat berjumlah 128 lalat.

Awalnya, ide tersebut mendapat keraguan dari peternak, karena merasa kasihan ketika sapi mereka dicat. Namun, akhirnya peternak memahami bahwa pemberian cat bisa membuat sapi mereka lebih sehat karena terhindar dari lalat.

Mengapa Sapi yang Diwarnai Pola Zebra Dapat Memengaruhi Lalat?

Peneliti mengatakan bahwa sapi dengan cat warna berbeda berupa garis-garis ternyata dapat mengacaukan gerakan lalat. Hal ini membuat lalat mendekati sapi dengan kecepatan yang tinggi tetapi tidak bisa melambat dengan baik.

"Garis-garis tersebut memecah garis luar hewan, yang membingungkan lalat. Penelitian ini membawa temuan ke arah yang cerdas untuk diaplikasikan langsung pada hewan ternak. Saya pikir ini masuk akal dan dapat berguna bagi para peternak di masa depan," kata Bayless.

Meski begitu, penelitian ini masih perlu dilakukan untuk mengetahui hubungan lalat pada sapi yang berpola zebra.

Bayless menyarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, mengingat bahwa cat hanya dapat mengurangi, tidak untuk menghilangkan (hama lalat).




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads