Tata surya kita memiliki delapan planet yang mengelilingi Matahari berdasarkan orbitnya masing-masing. Planet-planet itu adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Tapi pernahkah ke delapan planet tersebut berbaris sejajar?
Jawabannya bergantung pada definisi 'sejajar' yang diekspektasikan. Apakah harus sejajar sempurna atau setidaknya membentuk suatu jajaran yang cukup rapi.
Sayangnya, definisi 'sejajar' ini tidak sesuai ekspektasi dengan bentuk benar-benar terlihat berbaris. Hal ini disebabkan oleh setiap planet yang memiliki garis orbit dengan kemiringan berbeda terhadap ekuator Matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudut Pandang Kesejajaran dan Kedekatan Planet
Dikutip dari Live Science, ahli astrofisika Pittsburgh University, Arthur Kosowsky, mengatakan bahwa planet dalam tata surya ini meskipun tampak berbaris di langit, kemungkinan besarnya tidak berada dalam garis lurus dalam ruang 3D atau di ruang angkasa.
Konjungsi planet terjadi ketika dua atau lebih planet terlihat berdekatan dari perspektif Bumi. Manusia di Bumi mungkin melihat bahwa planet-planet ini tampak mendekati satu sama lain dalam langit.
Padahal, planet-planet sebenarnya tidak pernah berdekatan secara fisik. Sebagaimana catatan pada The Planetary Society, meskipun dari Bumi mereka tampak sejajar, jarak di antara planet tetap sangat jauh di luar angkasa.
"Definisi seberapa dekat planet-planet terlihat sejajar masih belum jelas," ujar Wayne Barkhouse, ahli astrofisika di University of North Dakota.
Definisi tersebut melibatkan derajat sudut, yaitu cara para astronom untuk mengukur jarak nyata antara dua benda langit di langit.
Menurut Observatorium Las Cumbres di Goleta, California, ketika jarak mengelilingi matahari ke seluruh cakrawala diukur, hasilnya sama dengan 360 derajat. Untuk memberikan gambaran tentang ukuran cakrawala, bulan purnama hanya terlihat sebesar setengah derajat.
Artinya, cakrawala itu relatif besar karena mengelilingi matahari yang bersudut 360 derajat. Sementara Bulan purnama hanya menyumbang sudut yang relatif kecil dari itu.
Jadi, jarak sebenarnya di antara planet-planet tetap sangat jauh di luar angkasa, yang sesuai dengan sudut 360 derajat yang mengelilingi matahari dalam cakrawala astronomi.
Apakah Ada Kemungkinan 8 Planet Dapat Sejajar?
Dikutip dari buku "Mathematical Astronomy Morsels" oleh Willmann-Bell, planet Merkurius, Venus, dan Bumi telah dihitung jarak barisnya rata-rata 3,6 derajat setiap 39,6 tahun.
Tiga planet terdalam tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, lebih-lebih planet terluar lainnya.
"Ke delapan planet dapat berbaris dalam jarak 3,6 derajat membutuhkan hingga 396 miliar tahun sekali," kata Barkhouse.
Pernyataan tersebut berarti bahwa fenomena planet yang berjajar tidak akan pernah terjadi, bahkan jika Matahari akan berubah menjadi katai putih dalam 6 miliar tahun dari sekarang.
Meski begitu, seorang profesor fisika di West Texas A&M University Christopher Baird memprediksi jika delapan planet dianggap sejajar di langit yang sama dengan lebar 180 derajat, maka peristiwa ini akan terjadi pada 6 Mei 2492.
Menurut National Solar Observatory di Sacramento Peak, California, terakhir kali delapan planet terlihat berada dalam jarak 30 derajat pada tanggal 1 Januari 1665 dan peristiwa serupa diperkirakan terjadi kembali pada 20 Maret 2673.
(faz/faz)