Peneliti BRIN bersama tim dari National University of Singapore resmi mempublikasikan penemuan kepiting tiga warna Lepidothelphusa jenis baru. Kepiting bernama Lepidothelphusa menneri ini ditemukan di Gunung Kelam, Kalimantan Barat.
Hanya berukuran 10mm, kepiting ini memiliki kombinasi warna yang unik. Karapasnya (punggung) licin memiliki pola tiga warna yang kontras.
Sepertiga bagian tubuhnya, mulai dari bagian kepala dan mata berwarna kuning cerah hingga oranye. Kemudian bagian tengahnya berwarna coklat tua hingga hitam keunguan, dan sisa sepertiga bagian posteriornya berwarna pucat hingga biru cerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uniknya, kepiting ini juga dipastikan bukan jenis pemanjat. Untuk menemukannya, para peneliti perlu ketelitian yang tinggi.
"Untuk menemukannya pun perlu ketelitian, karena kepiting ini hidup di tepi anak sungai yang dangkal dengan substrat kerikil dan batu. Kepiting ini sangat suka bersembunyi di balik serasah daun dan akar," jelas Daisy Wowor, Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN dalam laman resmi BRIN dikutip Rabu (20/3/2024).
Capit Berbeda Ukuran
Keunikan lain kepiting ini adalah bentuk kedua capitnya yang besar sebelah. Capit kanannya lebih kecil dari yang kiri.
Kondisi capit kiri yang lebih kecil bukan karena pernah terpotong lalu tumbuh lagi, melainkan memang ciri morfologinya yang khas.
Asal Nama
Etimologi nama spesies baru ini diambil dari nama Jochen K. Menner. Menner adalah orang yang pertama kali memberi tahu peneliti tentang keberadaan spesies ini di Kalimantan.
Ia juga memfasilitasi pengumpulan spesimen dengan penduduk di Sintang untuk tujuan penelitian.
Banyak Diperdagangkan
Daisy menjelaskan jika kolektor lokal saat ini sedang marak mengumpulkan kepiting tiga warna untuk diperdagangkan ke Singapura, Cina, dan Eropa. Mengingat sebagian besar spesies Lepidothelphusa mempunyai ukuran induk yang kecil dengan kemampuan bertelur yang terbatas, ia memperkirakan eksploitasi kepiting tiga warna dapat menimbulkan ancaman.
"Sehingga status spesies ini perlu dipertimbangkan (karena) dianggap rentan," ujarnya.
(nir/nwy)