Peristiwa ini diakibatkan oleh dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan dan terjadi saat fase purnama. Gerhana bulan penumbra terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan sejajar.
Kesejajaran itu membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi. Ini berakibat saat puncak gerhana terjadi, Bulan tampak lebih redup daripada saat purnama.
Fase Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024
1. Gerhana Mulai
- WIB: 11.50.58
- WITA: 12.50.58
- WIT: 13.50.58
2. Puncak Gerhana
- WIB: 14.12.48
- WITA: 15.12.48
- WIT: 16.12.48
3. Gerhana Berakhir
- WIB: 16.34.38
- WITA: 17.34.38
- WIT: 18.34.38
Pada gerhana bulan penumbra yang akan terjadi, pengamat dari Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku akan dapat mengamati proses gerhana dari sejak Bulan terbit sampai gerhana tersebut berakhir.
Sementara, pengamat yang berada di daerah-daerah tertentu tidak akan bisa mengamati seluruh fase gerhana karena Bulan masih di bawah horizon ketika peristiwa tersebut terjadi. Daerah-daerah yang dimaksud ini terdiri dari Maluku Utara, sebagian Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Aceh.
Seluruh proses gerhana bulan penumbra 25 Maret 2024 dapat dilihat di sebagian besar Amerika dan Kanada. Gerhana ini tidak dapat diamati di sebagian besar Asia, sebagian Australia, sebagian besar Rusia, sebagian Afrika, juga sebagian Eropa.
Pada 2024 ada dua kali gerhana bulan, yang akan datang adalah gerhana bulan sebagian pada 18 September 2024 yang tidak bisa diamati dari Indonesia. Ada pula gerhana yang berasosiasi dengan gerhana bulan penumbra 25 Maret 2024 adalah gerhana bulan penumbra 5 April 2042 yang juga bisa diamati dari Indonesia.
(nah/pal)