Selama puasa, orang tetap disarankan untuk olahraga. Dokter spesialis kedokteran olahraga dan pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) dr Risky Dwi Rahayu SpKO mengatakan, ada beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan saat puasa.
"Beberapa jenis olahraga yang baik dilakukan saat berpuasa adalah brisk walk atau jalan cepat, jogging, bersepeda, senam tai chi, senam aerobik atau zumba, pound fit, yoga, dan pilates," kata dr Risky, dikutip dari laman UI, Selasa (19/3/2024).
Risky menjelaskan, pilihan olahraga di atas didasarkan pada tiga hal penting yang perlu diperhatikan saat melakukannya sambil berpuasa. Ketiganya yaitu intensitas, waktu, dan durasi olahraga yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan Waktu Terbaik Olahraga Saat Puasa?
Waktu terbaik olahraga saat puasa yaitu setelah sahur, sebelum buka puasa, dan setelah buka puasa. Risky menjabarkan, olahraga setelah sahur memungkinkan cadangan energi masih optimal. Namun, ada risiko dehidrasi karena harus harus menunaikan puasa sampai waktu berbuka.
Sedangkan olahraga sebelum berbuka memungkinkan seseorang dapat langsung memulihkan dan hidrasi diri. Namun, ini artinya seseorang memulai olahraga dengan cadangan energi yang lebih sedikit.
Olahraga setelah berbuka puasa memungkinkan seseorang melakukan rehidrasi lebih mudah. Ia pun dapat memulai olahraga dengan cadangan energi lebih banyak.
Intensitas Olahraga Saat Puasa
Risky mengatakan, berdasarkan rekomendasi jadwal olahraga di atas, lakukan latihan fisik intensitas ringan atau intensitas sedang setelah sahur dan sebelum berbuka. Setelah berbuka puasa, baru lakukan latihan intensitas tinggi, baik di dalam atau di luar ruangan.
Berapa Lama Olahraga Saat Puasa?
Risky menyarankan orang yang berpuasa untuk latihan kardiorespirasi atau aerobik intensitas sedang selama 150 menit per minggu. Durasi olahraga ini bisa dibagi ke dalam 3-5 kali seminggu.
Lebih lanjut, latihan kekuatan dapat dilakukan 2-3 kali seminggu untuk otot ekstremitas atas, batang tubuh, dan ekstremitas bawah dengan 2-3 set, 8-12 repetisi per set. Ia juga menyarankan latihan kelenturan diintegrasikan dalam sesi latihan kardiorespirasi dan latihan kekuatan.
Olahraga Saat Puasa untuk Lansia dan Kebutuhan Khusus
Ia menggarisbawahi, olahraga saat puasa bagi lansia harus lebih memerhatikan kebutuhan hidrasinya. Lansia disarankan olahraga sore hari saat sebelum atau sesudah berbuka agar dapat segera rehidrasi.
Di samping itu, ia menyarankan lansia untuk olahraga intensitas ringan saja setelah sahur. Latihan keseimbangan menurut Risky juga perlu bagi lansia untuk mencegah jatuh.
"Sementara untuk mereka yang memiliki kondisi kesehatan khusus, diperlukan konsultasi dengan dokter spesialis kedokteran olahraga terlebih dahulu untuk melihat keamanan dan kebutuhan supervisi latihan," tuturnya.
Ia mengingatkan, konsentrasi orang yang olahraga saat puasa berolahraga berkurang karena cadangan energi turun. Untuk itu, waspada cedera dan dengan mengecek risiko cedera masing-masing, keamanan lingkungan, dan memilih waktu olahraga saat puasa yang tepat.
(twu/nwk)