Banyak kota besar di seluruh dunia yang terletak di dekat laut, sehingga pelabuhan bisa dibangun dan memfasilitasi perdagangan dan perjalanan melalui laut. Tetapi, berbagai kota-kota pesisir ini juga cepat atau lambat akan tenggelam.
Salah satu kota yang dinilai paling cepat tenggelam di dunia adalah Jakarta, Indonesia. Jakarta terletak di pantai barat laut, utara pulau Jawa.
Sekitar 40 persen wilayah kota ini telah berada di bawah permukaan laut karena penurunan tanah sekitar 30,5 cm per tahunnya. Akibatnya banjir sering terjadi di daerah yang merupakan mantan ibu kota negara Indonesia ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, menurut studi yang dilakukan para ilmuwan di Nanyang Technological University (NTU) Singapura memperingatkan bila pada tahun 2030 sebagian besar wilayah Jakarta tidak bisa dihuni manusia lagi.
"Pada tahun 2030, sebagian besar wilayah Jakarta tidak akan bisa dihuni lagi atau jika tidak, akan segera mengalami banjir," ujar Kian Goh salah satu peneliti di studi yang dipublikasikan melalui jurnal Nature Sustainability dikutip dari The Washington Post.
Penyebab Jakarta Tenggelam
Ada berbagai faktor yang menyebabkan Jakarta bisa tenggelam, termasuk perubahan iklim. Perubahan iklim menyebabkan es di wilayah kutub dunia mencair, sehingga mengakibatkan peningkatan volume air laut di lautan dunia.
Cheryl Tay, penulis utama di studi yang sama menjelaskan daratan bisa tenggelam karena air ditarik dari bawah tanah. Ketika hal itu terjadi, sedimen yang terkandung di dalam tanah bisa memadat.
Karena sedikit air yang menahan sedimen, ia akan tenggelam perlahan-lahan. Itulah mengapa daratan bisa mengalami penurunan setiap waktunya.
Proses pengambilan air dari dalam tanah ini berhubungan dengan pengeboran sumur secara ilegal. Dihuni oleh lebih dari 10 juta orang, Jakarta kekurangan air bersih.
Akibatnya pengeboran sumur secara ilegal terjadi di sekitar Jakarta untuk mendapat air bersih. Lahan yang semulanya basah menjadi kering dan berubah untuk sumur-sumur warga, sehingga penurunan permukaan tanah karena habisnya air tidak bisa terhindarkan.
Kian Goh menambahkan, pembangunan dan kurangnya perencanaan kota yang kurang memadai juga menambah penyebab Jakarta bisa tenggelam. Menurutnya daerah yang mengalami penurunan permukaan tanah tertinggi di Jakarta justru menjadi tempat tinggal bagi masyarakat.
"Mereka telah tinggal sejak zaman kolonial. Namun, ini adalah wilayah yang berisiko dan akan membuat masyarakat menderita." jelasnya.
Pengeboran sumur dan pengambilan air tanah menurut Goh tidak diperlukan jika pemerintah kota Jakarta memiliki jaringan pipa dan pasokan air yang memadai. Sehingga masyarakat tidak perlu kehilangan tempat tinggalnya di tahun 2030 nanti.
3 Kota Lain di Dunia yang Terancam Tenggelam
Selain Jakarta, ada berbagai kota lain di dunia yang terancam tenggelam. Ini daftarnya dikutip dari How Stuff Works.
1. New York, Amerika Serikat
Daratan di wilayah New York menanggung beban yang sangat berat sekitar 762 miliar kilogram. Matt Wei, ahli geofisika dan profesor di University of Rhode Island menjelaskan ada dua faktor yang menyebabkan New York Tenggelam.
Pertama faktor sekunder yang berhubungan dengan berat dan geologi lokal dan faktor utamanya yakni glacial isostatic adjustment (GIA) atau penyesuaian isostatik glasial. GIA adalah proses penyesuaian kerak bumi sebagai respon terhadap mencairnya lapisan es besar yang menutupi Amerika Utara.
New York berada di posisi yang menarik karena sebenarnya telah tenggelam akibat zaman es terakhir. Tapi karena es telah mencair, daratan di Amerika Utara akan naik dan pinggirannya yakni New York akan tenggelam.
"Di New York, rata-rata penurunan permukaan laut antara 1-2 milimeter per tahun ditambah 3-4 milimeter per tahun karena kenaikan permukaan laut," ujar Wei.
2. Houston, Texas
Kota Houston terletak di Teluk Meksiko yang sedang mengalami penurunan permukaan tanah dengan cepat. Karena dibangun di muara delta sungai yang datar dan rendah, Houston tidak pernah mengalami penurunan ketinggian.
Namun, seperti Jakarta pengambilan air tanah yang berlebihan menjadi penyebab utama tenggelamnya kota tersebut. Sejak tahun 1917, sebagian kota telah tenggelam hampir 3 meter akibat hilang air tanah.
3. Rotterdam, Belanda
Kota pelabuhan Rotterdam di Belanda tenggelam dengan kecepatan 1,5 cm per tahun dan saat ini kota tersebut sudah berada sekitar 90 persen di bawah permukaan laut. Namun Belanda terkenal sebagai negara yang mampu mencegah hal tersebut dengan teknologi seperti bendungan, tanggul, pompa, dan tembok laut. Sayangnya perbaikan ini diketahui hanya bersifat jangka pendek.
(nwk/nwk)