Ngeri! Perubahan Iklim Ternyata Menyebabkan Bobot Ikan Menyusut

ADVERTISEMENT

Ngeri! Perubahan Iklim Ternyata Menyebabkan Bobot Ikan Menyusut

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Kamis, 14 Mar 2024 20:30 WIB
Many mackerel fish, underwater view
Foto: Thinkstock/IvanMikhaylov/Ilustrasi ikan makarel yang disebut alami penyusutan berat badan karena dampak pemanasan global
Jakarta -

Penelitian terbaru yang dilakukan di University of Tokyo menunjukkan adanya penyusutan bobot ikan di lautan akibat perubahan iklim. Peneliti menyebutkan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global telah menurunkan bobot ikan di Samudra Pasifik Utara bagian barat selama tahun 2010-an.

Para peneliti mengaitkan penurunan ini dengan persaingan yang semakin meningkat untuk mendapatkan makanan karena perubahan dalam pasokan makanan. Di sisi lain, adanya perubahan iklim juga berdampak negatif pada swasembada makanan laut di Jepang.

Perikanan lokal diketahui telah menghadapi banyak tantangan, termasuk penurunan penjualan dan harga yang lebih rendah, kekurangan tenaga kerja, perubahan preferensi konsumen, dan peningkatan biaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penurunan Bobot Ikan Selama Beberapa Dekade

Pantai timur Jepang, yang berbatasan dengan Samudra Pasifik Utara bagian barat, adalah wilayah yang sangat produktif dalam hal sumber daya laut.

Namun, penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa berat ikan di wilayah tersebut mengalami perubahan yang dramatis selama beberapa dekade terakhir.

ADVERTISEMENT

"Kami menyelidiki 17 stok populasi ikan dari 13 spesies dan menemukan bahwa banyak yang mengalami penurunan berat badan selama periode tersebut," jelas Profesor Shin-ichi Ito dari Atmosphere and Ocean Research Institute di University of Tokyo, dikutip dari EurekAlert.

Peneliti memperhatikan dua periode penurunan berat badan ikan, yaitu pada tahun 1980-an dan tahun 2010-an. Penurunan berat badan pada 1980-an dikaitkan dengan peningkatan jumlah ikan sarden Jepang dan persaingan yang lebih besar untuk mendapatkan makanan di antara spesies ikan.

Sementara pada 2010-an, meskipun ada peningkatan populasi ikan sarden Jepang dan makarel chub, penurunan pasokan nutrisi ke permukaan laut karena perubahan iklim menjadi faktor yang berpengaruh.

Ito, bersama rekan penulisnya, Lin Zhen, seorang mahasiswa PhD, menganalisis data berat ikan dan biomassa dari Badan Perikanan Jepang dan Badan Penelitian dan Pendidikan Perikanan Jepang.

Berat ikan mengacu pada ikan individu (misalnya ikan makarel seberat 200 gram), sedangkan biomassa adalah berat total suatu spesies atau kelompok di suatu wilayah (misalnya ikan kembung 50.000 ton).

Penyebab Menurunnya Bobot Ikan

Ito menjelaskan bahwa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa plankton yang lebih besar tergantikan oleh plankton yang lebih kecil dan spesies agar-agar yang kurang bergizi, seperti ubur-ubur.

"Perubahan iklim dapat mengubah waktu dan lamanya pertumbuhan fitoplankton (pertumbuhan alga mikroskopis yang eksplosif di permukaan laut), yang mungkin tidak lagi sejalan dengan periode-periode penting dalam siklus hidup ikan," jelasnya.

"Dalam penelitian lain, migrasi ikan juga terbukti terpengaruh, yang pada gilirannya berdampak pada interaksi ikan dan persaingan untuk mendapatkan sumber daya," imbuh Ito.

Ito berharap para pengelola perikanan dan pembuat kebijakan akan menggunakan penelitian seperti ini untuk lebih memahami perubahan yang terjadi di lautan di sekitar Jepang guna membantu membuat pilihan yang tepat untuk masa depan.

"Jika kita tidak bisa menghentikan pemanasan global, kualitas ikan bisa menurun. Jadi, kita perlu mengambil tindakan agar kita bisa menikmati laut yang sehat dan ikan yang lezat," pungkasnya.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads