Mitigasi Adalah Apa? Ini Pengertian dan Contohnya

ADVERTISEMENT

Mitigasi Adalah Apa? Ini Pengertian dan Contohnya

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Selasa, 05 Mar 2024 07:00 WIB
Asap vulkanis keluar dari kawah Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan adanya asap berwarna putih dan kelabu intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian 50 - 900 meter yang keluar dari kawah Gunung Bromo pada Rabu (13/12). ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Foto: ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/Tanda untuk peringatan bencana
Jakarta -

Mitigasi sering disebut saat berkaitan dengan peristiwa bencana alam. Mitigasi bencana menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko. Tapi, apa maksud dari mitigasi sebenarnya?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitigasi adalah tindakan mengurangi dampak bencana. Sementara Kamus Oxford mendefinisikan mitigasi sebagai tindakan mengurangi keparahan, keseriusan atau penderitaan dari sesuatu.

Pengertian Mitigasi Menurut UU

UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, menjelaskan bahwa mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melalui situs resminya, juga menjelaskan mitigasi (mitigation) dengan uraian serupa dengan pengertian dalam UU.

Selain menjelaskan tentang pengertian mitigasi, UU Nomor 24 Tahun 2007 juga memberikan definisi lain mengenai bencana alam, non alam, dan sosial. Adapun dari beberapa definisi yang menyebutkan sebagai berikut:

ADVERTISEMENT

- Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

- Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemik, dan wabah penyakit.

- Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror.

Upaya Mitigasi Bencana

Melansir laman BNPB, upaya mitigasi bencana melibatkan serangkaian langkah preventif dan manajemen risiko untuk mengurangi dampak bencana alam atau manusia.

Pertama, melakukan identifikasi risiko dengan mengumpulkan data dan menganalisis potensi risiko yang mungkin terjadi di suatu daerah.

Selanjutnya, perencanaan pengurangan risiko melibatkan pembangunan infrastruktur tahan bencana dan pemetaan daerah rawan.

Kemudian, pendidikan dan kesadaran masyarakat juga menjadi fokus utama melalui kampanye penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang tindakan pencegahan.

Selain itu, penguatan struktur pengelolaan bencana, penataan ruang, serta penggunaan tanah yang bijak juga turut berperan dalam mengurangi risiko.

Hal yang tak kalah penting, juga adanya peringatan dini dan sistem informasi yang efisien, simulasi bencana dan latihan evakuasi teratur.

Contoh Mitigasi Bencana

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan), berikut ini contoh mitigasi bencana.

1. Banjir

Mencegah dan mengatasi banjir perlu diketahui oleh masyarakat kota yang selalu bermasalah dengan bencana banjir.

a) Membuat saluran air.
b) Membuang sampah pada tempatnya.
c) Membersihkan saluran air.
d) Membuat bendungan.
e) Menanam pohon.
f) Melestarikan hutan.
g) Membuat lubang biopori.
h) Membuat sumur.
i) Mengeruk sungai.
j) Membikin paving tone.

2. Tsunami

Bencana alam tsunami bisa menimbulkan korban lebih banyak dibandingkan gempa, hal ini karena tsunami terjadi setelah adanya gempa sehingga korban dan kerugian harga benda dapat berlipat ganda.

Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi jatuhnya korban akibat bencana tsunami adalah sebagai berikut:

a) Perlindungan Garis Pantai
b) Sistem Peringatan Dini
c) Pendidikan dan Pembelajaran
d) Kemitraan, yakni menjalin kemitraan dengan pihak-pihak dalam dan luar negeri yang dapat memberikan bantuan jika terjadi bencana tsunami.
e) Pemetaan kawasan rawan dan tempat evakuasi
f) Penyiapan posko bencana
g) Satgas penanganan bencana

3. Gempa Bumi

Tindakan Pencegahan jika gempa bumi mengguncang secara tiba-tiba, berikut ini terdapat 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan di mana pun anda berada:

a) Di Dalam Rumah
Anda harus mengupayakan keselamatan diri dan keluarga dengan coba masuk ke bawah meja yang kokoh dan kuat untuk melindungi tubuh dari jatuhan benda-benda. Jika anda sedang menyalakan kompor maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.

b) Di Sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, dan jangan panik. Jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, kemudian carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.

c) Di Luar Rumah
Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri,
bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame.

d) Di Pusat Perbelanjaan
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.

e) Di Kereta Api
Berpegangan dengan erat pada tiang sehingga tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenang mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Sebab, salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.

g) Di Dalam Mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.

i) Dengarkan Informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas lainnya. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas.

4. Gunung Meletus

Agar gunung meletus tidak menimbulkan banyak korban maka perlu dilakukan usaha-usaha pengenalan dan penanggulangan bencana. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Sebelum terjadi letusan.
- Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif.
- Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung api.
- Membuat langkah-langkah prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api.
- Melakukan bimbingan dan penyebarluasan informasi gunung api kepada masyarakat.
- Penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di gunung api.
- Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti peningkatan sarana dan prasarana.

b) Saat terjadi letusan gunung api
- Membentuk tim gerak cepat.
- Meningkatkan pemantauan dan pengamatan yang didukung dengan penambahan peralatan yang lebih memadai.
- Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan menurut alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan.
- Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur.

c) Setelah terjadi letusan
- Menginventarisasi data, yang mencakup sebaran dan volume hasil letusan.
- Mengidentifikasi daerah yang terkena dan terancam bahaya.
- Memberikan sarana penanggulangan bahaya.
- Memperbaiki fasilitas pemantauan yang rusak.
- Menurunkan status tingkat kegiatan.
- Melanjutkan pemantauan rutin, meskipun keadaan sudah menurun.
- Memberikan sarana penataan kawasan jangka pendek dan jangka panjang.
- Membangun kembali bangunan, sarana, dan fasilitas lainnya yang terkena bencana.

5. Tanah Longsor

Berikut adalah cara atau upaya yang bisa kita lakukan dengan berbagai cara mencegah tanah longsor:

a) Jangan membuat kolam atau sawah di atas lereng
b) Tidak mendirikan rumah di bawah tebing
c) Jangan menebang pohon di sekitar lereng
d) Jangan memotong tebing secara tegak lurus
e) Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai
f) Membuat terasering
g) Lakukan upaya preventif.
h) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat
i) Harus ada intervensi dari pemerintah.

Nah, itulah penjelasan mengenai mitigasi lengkap dengan mitigasi bencana alam yang ada di Indonesia. Semoga membantu detikers!




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads