Kita mungkin sudah tidak asing dengan geografi. Namun, tahukah detikers tentang geosfer? Fenomena geosfer adalah fenomena atau kejadian alam yang berhubungan dengan berbagai unsur geosfer atau lapisan pada permukaan Bumi.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan geosfer sebagai bagian terpadat Bumi yang sebagian besar kandungannya merupakan bebatuan dan regolit.
Geosfer ini memiliki unsur-unsur, prinsip, dan pendekatan sendiri. Berikut ulasannya sebagaimana dikutip dari jurnal di laman Universitas Pattimura oleh Mohammad Amin Lasaiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fenomena Geosfer: Unsur, Prinsip, Pendekatan, dan Contohnya
Unsur-unsur Geosfer
Terdapat lima unsur geosfer, yaitu sebagai berikut.
1. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan yang menyelubungi bumi yang terdiri atas campuran gas, seperti oksigen, nitrogen, argon, dan gas lainnya.
2. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan batuan yang menjadi kulit atau kerak bumi.
3. Biosfer
Biosfer adalah lapisan terluar bumi, seperti daratan, udara, perairan, dan lain-lain yang memungkinkan kehidupan dan proses berlangsungnya biotik.
4. Antroposfer
Antroposfer adalah lingkungan bagian bumi yang saat ini diinjak manusia.
5. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan, meliputi sungai, laut, air, tanah, uap pada lapisan udara, hingga salju atau gletser.
Prinsip-prinsip Geosfer Dalam Ilmu Geografi
1. Prinsip penyebaran (distribusi)
Prinsip penyebaran atau distribusi ini mengkaji penyebaran di muka bumi antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya yang tidak merata keseluruhan.
2. Prinsip interelasi
Prinsip interelasi adalah prinsip yang didasarkan pada gejala yang terdapat pada suatu daerah dengan berbagai kemungkinan yang terjadi sehingga dapat menjadi acuan untuk mendalami gejala tersebut.
3. Prinsip deskripsi
Prinsip deskripsi adalah menemukan interelasi antara gejala lalu menjelaskan hubungan sebab-akibat dari interelasi antar fenomena geografi di suatu daerah.
4. Prinsip korologi
Prinsip korologi adalah prinsip yang melihat dari sisi distribusi gejala dan masalah secara spasial. Prinsip ini bertujuan untuk menyelidiki sebaran, hubungan, interaksi, dan keterpaduan gejala, fakta, serta persoalan yang terdapat di suatu lokasi.
Pendekatan Studi Geosfer
1. Pendekatan keruangan (spasial)
Pendekatan ini dilakukan sebagai usaha dalam mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang. Pendekatan ini tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan membahas masing-masing aspek keruangan.
Pendekatan keruangan dilakukan ketika ingin mengetahui peta persebaran dalam penggunaan ruang yang ada. Contoh penelitian menggunakan pendekatan ini adalah melihat kerusakan pada lahan atau penggunaan lahan DAS.
2. Pendekatan ekologi (kelingkungan)
Pendekatan ekologi merupakan pendekatan yang berfungsi mengetahui ada tidaknya hubungan dari unsur-unsur yang ada di suatu lingkungan. Pendekatan ini memerlukan riset dan analisis terhadap interaksi dan simbiosis antara organisme hidup dengan lingkungannya.
Contoh pendekatan ekologi adalah pemanfaatan sumber daya alam secara positif oleh manusia.
3. Pendekatan kompleks wilayah (regional)
Pendekatan kompleks wilayah adalah peleburan dari pendekatan keruangan dan ekologi. Hal ini karena interaksi antar regional menyebabkan adanya perkembangan.
Contoh pendekatan kompleks wilayah ialah seperti pembangunan rumah yang perlu mempertimbangkan wilayah dan lingkungannya. Misalnya sebuah rumah yang dibangun di atas tanah yang lembek dapat berisiko keruntuhan atau ketidakstabilan struktur bangunan.
Contoh Fenomena Geosfer
Berikut adalah fenomena geosfer dari berdasarkan unsur-unsurnya.
1. Hidrosfer
Contoh fenomena pada hidrosfer adalah banyaknya air yang tersimpan di dalam tanah karena tanah tersebut merupakan daerah resapan air.
2. Biosfer
Contoh fenomena pada biosfer adalah mengonsumsi makanan yang bervariasi karena kekayaan flora fauna di Indonesia.
3. Antroposfer
Contoh fenomena pada antroposfer adalah adanya keberagaman adat, budaya, dan bahasa di berbagai wilayah.
4. Atmosfer
Contoh fenomena pada atmosfer adalah terjadinya musim hujan mendorong para petani untuk bercocok tanam di sawah dan udara yang semakin dingin membuat orang-orang memakai pakaian hangat.
5. Litosfer
Contoh fenomena pada litosfer adalah terjadinya longsor di daerah pegunungan dan erosi di lahan miring.
(faz/faz)