Apakah Air Laut di Samudra Atlantik dan Pasifik Bercampur?

ADVERTISEMENT

Apakah Air Laut di Samudra Atlantik dan Pasifik Bercampur?

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 26 Feb 2024 14:30 WIB
Samudra Pasifik
Air di seluruh lautan termasuk Samudra Pasifik dan Atlantik pada dasarnya bercampur, begini penjelasannya. Foto: Freeworldmaps
Jakarta -

Apakah detikers pernah melihat video perbatasan air di lautan yang memiliki kejernihan berbeda? Di satu sisi airnya berwarna biru tua dan jernih dan sisi lainnya berwarna kehijauan dan berlumpur. Kenapa ya kira-kira?

Banyak pendapat menjelaskan bila perbatasan air laut itu adalah garis pemisah antara samudra Atlantik dan Pasifik yang seakan menolak untuk bercampur. Namun, benarkah begitu?

Untuk menjawabnya kita perlu mengetahui batas-batas antara samudra Atlantik dan Pasifik. Yuk simak penjelasannya dikutip dari How Stuff Works.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batas Samudra

Samudra Atlantik dan Pasifik bertemu di Selat Drake, sebuah jalur laut sempit selebar 850 kilometer antara Amerika Selatan dan Antartika. Selat itu disebut laut tak tenang yang penuh gejolak hingga ditakuti para pelaut sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1500-an.

Ketik melihat peta raksasa Atlantik dan Pasifik, para kartografer (ahli pembuat peta) membuat Selat Drake menjadi pintu gerbang dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Pintu itu terbentang antara Cape Horn di ujung paling selatan Chili, Amerika Selatan dan Semenanjung Antartika.

ADVERTISEMENT

Namun, batas lautan ternyata bisa berubah-ubah. Selain itu ada juga garis-garis di lautan seperti yang nampak pada video viral itu. Sayangnya garis-haris ini tidak berguna bagi para kartografer untuk memutuskan batas lautan atau samudra.

Air Laut Bisa Berpisah

Dijelaskan bila memang air laut bisa berpisah dan mulai bertindak seperti dua ujung magnet. Hal tersebut biasa terjadi di bagian depan laut.

Bagian depan laut memiliki massa air permukaan dengan suhu atau salinitas berbeda. Di laut terbuka suhu bisa sangat meningkat sangat tajam.

Sehingga air laut kadang-kadang bisa bercampur atau berpisah. Contoh paling mudah untuk melihat pemandangan ini adalah tempat pertemuan sungai dan air laut.

Keduanya dinilai memiliki kepadatan yang berbeda. Sehingga ketika kita melihat, keduanya tampak seperti terpisah. Namun, pada akhirnya keduanya pasti akan tercampur namun memerlukan waktu satu atau dua hari.

Sally Warner, profesor dan ahli kelautan fisik di Universitas Brandeis, Amerika Serikat membedah berbagai kemungkinan untuk membuktikan video tentang air laut yang tidak bercampur.

Menurutnya ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk mencari penyebabnya. Seperti berkaitan dengan apa yang terjadi di permukaan dan di bawah permukaan laut saat itu hingga wilayah pengambilan video.

Video ini mungkin memang terjadi dan bukan hasil rekayasa. Lokasinya diperkirakan diambil di wilayah Selat Drake namun tidak dijelaskan secara pasti di mana video tersebut direkam.

Pencampuran Atlantik-Pasifik

Selaras dengan penjelasan sebelumnya bila air di seluruh dunia itu bercampur, begitupun dengan perairan Atlantik dan Pasifik. Menurut Warner, kedua samudra ini merupakan perairan yang paling banyak bercampur di seluruh wilayah lautan dunia.

Arus Sirkumpolar Antartika adalah kumpulan air yang mengalir ke seluruh dunia. Namun, ketika melalui Selat Drake perairan itu bisa sangat bergejolak karena titik yang sempit.

Ketika ada dua garis yang membuat air terlihat seperti berpisah, kemungkinan terbesar terjadi karena perubahan suhu. Karena perairan di sekitar Antartika lebih dingin dibandingkan perairan di utara.

"Mungkin apa yang orang-orang anggap sebagai pemisahan air Atlantik dari perairan Pasifik kemungkinan besar adalah sebuah front yang memisahkan air dingin dari Antartika dan air hangat di utara," pungkas Warner.




(det/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads