Antropolog Temukan Plaza Batu Megalitik Berusia 4.750 Tahun di Peru

ADVERTISEMENT

Antropolog Temukan Plaza Batu Megalitik Berusia 4.750 Tahun di Peru

Callan Rahmadyvi Triyunanto - detikEdu
Rabu, 21 Feb 2024 20:30 WIB
Antropolog Temukan Plaza Batu Megalitik Berusia 4.750 Tahun di Peru
Plaza Batu Megalitik Berusia 4.750 Tahun di Peru. Foto: Toohey dkk via Science Advances
Jakarta -

Tim antropolog dari University of Wyoming, University of California, Santa Barbara, dan University of New Hampshire baru-baru ini menemukan sebuah plaza megalitik berbentuk lingkaran berusia 4.750 tahun dengan diameter 18 m (60 kaki) di Callacpuma di cekungan Cajamarca, Peru.

Struktur tersebut merupakan salah satu contoh terawal dari struktur monumen megalitik di Andes utara Peru dan juga merupakan salah satu contoh terdini di belahan bumi barat.

Meskipun arsitektur monumen memegang peran sentral dalam berbagai aspek organisasi sosial manusia dan perkembangan kompleksitas sosial, asal-usulnya masih kurang dimengerti. Jenis arsitektur ini sengaja dirancang agar lebih besar dan kadang-kadang lebih rumit daripada yang sebenarnya diperlukan sesuai dengan fungsinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arsitektur monumen seremonial tertua di dunia, seperti susunan batu megalitik, platform besar, atau plaza terbatas, biasanya dibuat oleh kelompok besar yang lebih dari sekadar keluarga dan seringkali melibatkan lebih banyak orang daripada yang ada di area setempat.

Contoh situs terkenal termasuk Gobekli Tepe di Turki, Stonehenge di Inggris, dan piramida-piramida besar di Mesir. Ketiga tempat ini dibangun sekitar tahun 9000 SM, 2900 SM, dan 2650 SM. Gobekli Tepe terbilang khusus karena dibuat oleh kelompok yang masih hidup sebagai pemburu, pengumpul, dan pengumpul makanan di waktu mereka mulai beralih menjadi masyarakat yang lebih menetap dan mulai bercocok tanam.

ADVERTISEMENT

Contoh awal lain di belahan bumi barat mencakup Watson Brake dan Poverty Point dari sekitar tahun 3400 SM dan 1700 SM. Plaza megalitik yang baru ditemukan ini dibangun selama periode Preceramic Akhir, setidaknya pada tahun 2850 SM. Tempat ini terletak di situs arkeologi Callacpuma di cekungan Cajamarca di Andes utara Peru dan dibuat dengan batu megalitik yang besar, ditempatkan secara vertikal dan berdiri bebas.

Metode pembangunan ini belum pernah dilaporkan sebelumnya di wilayah Andes dan berbeda dari plaza lingkaran monumen lainnya di sana.

"Struktur ini dibangun sekitar 100 tahun sebelum Piramida Besar Mesir dan pada kurun waktu yang sama dengan Stonehenge," ungkap Dr Jason Toohey, seorang antropolog dari University of Wyoming.

"Tempat ini mungkin digunakan sebagai tempat berkumpul dan lokasi seremonial bagi beberapa penduduk awal di Lembah Cajamarca."

"Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan sebagian besar makanan, dan mungkin baru-baru ini mulai bercocok tanam dan menjinakkan hewan," lanjutnya.

Plaza Callacpuma dibentuk oleh dua dinding konsentris dengan diameter sekitar 18 m.

"Pada masa Preceramic Akhir, ketika Plaza Callacpuma dibangun, terjadi transisi sosioekonomi di wilayah Andes," ungkap para peneliti.

Menurut mereka, di pantai tengah, komunitas yang bergabung untuk menciptakan gundukan besar di situs seperti Caral belum sepenuhnya beralih menjadi petani penuh waktu. Namun, mereka terlibat dalam sistem pertukaran yang kompleks dengan komunitas nelayan pantai.

"Sementara itu, komunitas di pedalaman mulai menanam beberapa makanan dan tanaman industri, tetapi mereka juga masih bergantung pada berburu dan pertukaran produk laut," ungkap peneliti, dikutip dari Sci.News.

Peneliti mengatakan di pegunungan utara Peru, orang-orang yang membangun plaza di Callacpuma mungkin telah mulai menguji produksi makanan, tetapi kemungkinan masih menjalani gaya hidup pemburu-pengumpul yang relatif berpindah."=

"Seperti halnya di Nanchoc beberapa abad sebelumnya, kelompok-kelompok Cajamarca kemungkinan terlibat dalam pembangunan plaza Callacpuma secara bersama-sama, dan kemudian mereka secara berulang kali bernegosiasi mengenai identitas kelompok melalui peristiwa integratif, mungkin juga melibatkan perjamuan," ujar mereka.

Ahli mencontohkan seperti halnya dengan kasus arsitektur monumen kolektif awal di luar Amerika Selatan Andes, contohnya Gobekli Tepe. Pembangunan arsitektur ritual monumen pada periode Preceramic Akhir di pantai dan pegunungan pusat Andes mencerminkan perubahan dunia sosial, kemungkinan melibatkan pergeseran dari sistem kepercayaan kelompok ke sistem kepercayaan dan tindakan yang lebih kolektif serta berorientasi regional.




(nah/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads