Temuan Permen Karet Purba, Ilmuwan Ungkap Makanan Remaja Zaman Batu dari DNA

ADVERTISEMENT

Temuan Permen Karet Purba, Ilmuwan Ungkap Makanan Remaja Zaman Batu dari DNA

Trisna Wulandari - detikEdu
Minggu, 28 Jan 2024 11:00 WIB
Cetakan plastelina pada salah satu permen karet purba Huseby Klev. Cetakan permen karet ini menampakkan jejak gigi tiap sisi. (Verner Alexandersen)
Foto: Cetakan plastelina pada salah satu permen karet purba Huseby Klev. Cetakan permen karet ini menampakkan jejak gigi tiap sisi. (Verner Alexandersen)
Jakarta -

Permen karet purba dari 9.700 tahun lalu ungkap remaja Zaman Batu di pantai barat Skandinavia yang ternyata memakan rusa, ikan trout, dan hazelnut. Setelah itu, mereka mengunyah permen karet berupa resin damar wangi untuk membuat lem.

Hasil studi tersebut berangkat dari analisis DNA pada penemuan resin yang dikunyah remaja Mesolitikum di pantai Barat Skandinavia. Kawasan itu kini menjadi bagian utara GΓΆteborg (Gothenburg), kota di Swedia. Studi ini dipublikasi di Scientific Reports.

Remaja Zaman Batu

Peneliti Emrah KΔ±rdΓΆk dan rekan-rekan menemukan, ada beberapa remaja Zaman Batu yang saat itu berkemah di pantai. Mereka memancing, berburu, dan mengumpulkan bahan-bahan makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para remaja Mesolitikum tersebut lalu meninggalkan resin yang dikunyah dan cetakan yang digunakan untuk menuangnya. Peneliti juga menemukan perkakas batu di lokasi tersebut.

Berdasarkan analisis pada bakteri di permen karet purba itu, peneliti mendapati ada salah satu remaja purba yang mengalami periodontitis parah. Periodontitis adalah infeksi gusi yang dapat menyebabkan hilangnya gigi dan pengeroposan tulang.

ADVERTISEMENT

Akibatnya, remaja nahas tersebut kesulitan makan daging rusa yang kenyal dan mengunyah resin.

Jejak DNA dan Bakteri di Permen Karet Purba

KΔ±rdΓΆk menjelaskan, pengetahuan di atas diketahuinya dari jejak DNA dan bakteri periodontitis di resin kunyah tersebut. Ia mengoordinasikan studi metagenomik pada permen karet Mesolitikum itu.

"Ada banyak sekali rangkaian DNA dalam damar wangi yang dikunyah dari Huseby Klev itu. Di dalamnya, kita menemukan bakteri yang diketahui terkait dengan periodontitis, beserta DNA dari tumbuhan dan hewan yang mereka kunyah sebelumnya," kata peneliti dari Departemen Bioteknologi Universitas Mersin tersebut.

KΔ±rdΓΆk sendiri mulai menganalisis materi tersebut ketika masih menjadi mahasiswa pascadoktoral di Departemen Arkeologi dan Studi Klasik di Universitas Stockholm.

Penelitian tersebut telah berkembang pesat sejak saat itu. Temuan itu sendiri kini sudah menjadi tiga studi terpisah yang terpublikasi. Dua lainnya yakni soal data genetik warga Zaman Batu dan DNA nonmanusia Mesolitikum.

Kehidupan Mesolitikum Skandinavia

Area penggalian situs Huseby Klev di pesisir barat Swedia yang berisi permen karet bekas dan perkakas batu Mesolitikum. (Bengt Nordquist)Area penggalian situs Huseby Klev di pesisir barat Swedia yang berisi permen karet bekas dan perkakas batu Mesolitikum. (Bengt Nordquist)

Kawasan Skandinavia terletak di Semenanjung Skandinavia. Kawasan ini kini terdiri dari negara-negara Nordik, yaitu Finlandia, Islandia, Swedia, Denmark, dan Norwegia.

Situs Huseby Klev di Pulau Onrust, Skandinavia digali 30 tahun lalu. Resin damar kunyah tersebut ditemukan di sana. Permen karet purba, beserta jejak DNA dan bakteri di dalamnya, kemudian diteliti di Pusat Palaeo Genetika, kolaborasi Universitas Stockholm dan Museum Sejarah Alam Swedia.

Peneliti Anders GΓΆtherstrΓΆm dari Pusat Paleo Genetika mengatakan, temuan pola makan dan kondisi gusi dari permen karet bekas purba menjadi rekaman unik kehidupan Mesolitikum.

"Ini memberikan gambaran tentang kehidupan sekelompok kecil pemburu-pengumpul di pantai barat Skandinavia," tuturnya.

"Ada metode lain yang sudah mapan untuk mengetahui apa hubungannya nutrisi dan pola makan dengan Zaman Batu, tapi di sini kita jadi tahu para remaja ini makan rusa, trout, dan hazelnut 9.700 tahun yang lalu di pantai barat Skandinavia, dan setidaknya satu dari mereka terkena masalah gigi yang parah," pungkasnya.




(twu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads